22 Jul 2021
Market share sangat penting bagi laporan kinerja sebuah perusahaan. Selain menunjukkan seberapa potensi pasar yang dapat diraih, laporan mengenai market share akan menunjukkan seberapa kemampuan produksi dan pemasaran yang telah dicapai. Lalu, apa sebenarnya market share itu?
Market share adalah ukuran penguasaan pasar dari total keseluruhan pasar pada sebuah satuan industri. Jika dianalogikan dengan kue ulang tahun, maka potongan kue segitiga adalah pasar yang telah dikuasai. Sementara itu, kue ulang tahun adalah keseluruhan pasar dalam sebuah industri tertentu.
Market share memang hanya dihitung dalam satu industri saja. Artinya, apabila ingin menghitung market share dari buah jeruk, maka tidak dapat mengikutsertakan potensi pasar buah apel atau buah yang lainnya. Bergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing, penghitungan market share bisa dibatasi pada waktu tertentu sesuai periode akuntansi yang dilakukan.
Umumnya market share dihitung bukan dalam jumlah konkret, melainkan menggunakan satuan persentase. Untuk mengetahui jumlah market share dari sebuah perusahaan, maka harus diketahui juga total penjualan dari seluruh perusahaan pada satu industri yang sama. Dengan kata lain, perusahaan produsen mie instan A harus mengetahui seberapa banyak penjualan mie instan dari seluruh perusahaan yang ada.
Market share bisa dihitung dari hasil bagi antara jumlah penjualan oleh perusahaan sendiri dengan hasil penjualan seluruh perusahaan yang ada, lalu dikalikan 100. Sebagai contoh, apabila dalam sebuah pasar industri mie instan diketahui terdapat 100 penjualan, sementara produsen mie instan A menjual 35, maka market share-nya adalah sebesar 35%.
Faktanya, sebuah perusahaan atau produsen tidak hanya ingin mengetahui seberapa market share yang dimilikinya tetapi juga ingin membandingkan dengan kompetitor. Apabila demikian, maka yang akan dihitung adalah market share relatif.
Pengertian market share relatif adalah penghitungan market share perusahaan sendiri yang mengacu pada market share kompetitor. Umumnya kompetitor yang dijadikan acuan adalah kompetitor penguasa mayoritas market share. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persaingan yang terjadi.
Contoh market share: produsen mie instan A yang memiliki market share 35% ingin membandingkan dengan market share mie instan B yang memiliki market share 50%, maka perhitungannya adalah sebagai berikut: (35%/ 50%) x 100.
Baca Juga: Tips Mengelola Dana Bisnis Online Agar Tepat dan Efisien
Market share dapat dikatakan sebagai fokus utama yang diperhatikan oleh pelaku bisnis. Semakin besar market share yang dimiliki dalam sebuah industri, maka akan membuat kemungkinan keuntungan yang lebih besar pula.
Apabila harga dan faktor-faktor lain antara satu produsen dengan produsen yang lain bernilai sama, maka besarnya market share yang dikuasai akan menunjukkan keuntungan yang didapat. Namun, upaya mengembangkan market share kerap kali dilakukan bukan hanya semata-mata untuk mencari keuntungan instan.
Dalam pengembangan market share bahkan sering terjadi produsen mengambil resiko untuk tidak untung dari penjualan produksi. Namun, hal itu tentu dilakukan dengan pandangan dan rencana akan mendapatkan hasil yang lebih besar di kemudian hari.
Market share juga dapat digunakan untuk mendulang pendanaan dari investor. Semakin besar market share yang dikuasai maka investor akan semakin percaya dan mudah untuk melakukan investasi. Semakin jauh, menurun dan meningkatnya market share sebuah unit usaha akan berpengaruh pada harga sahamnya.
Apabila sebuah perusahaan atau produsen dapat menguasai market share dominan atau bahkan memonopoli, seluruh kebijakan yang dilakukan akan diikuti oleh pasar. Misalnya, Google sebagai search engine gratis telah menguasai pasar hingga 90% lebih dan kini Google bisa menerapkan kebijakan apa pun seolah-olah kebijakan seluruh search engine.
Karena berkaitan dengan aktivitas pemasaran, maka market share dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Penjenisan market share ini didasari pada perbedaan penghitungan satuan hasil produksi yang telah dijual. Dengan kata lain, penghitungan market share bisa dilakukan berdasarkan kuantitas produk yang terjual atau harga dari keseluruhan produk yang dijual.
Market share nilai mengartikan bahwa sebuah perusahaan menghitung persentase penguasaan pasarnya berdasarkan nilai atau sederhananya adalah uang. Apabila dalam sebuah industri minuman terdapat perputaran uang sebesar 1 milyar, sementara produsen A berhasil menjual produknya sebesar 300 juta, maka market share-nya adalah sebesar 30%.
Berbeda dengan market share berdasarkan nilai, penghitungan yang dilakukan oleh market share jenis volume didasarkan pada jumlah atau kuantitas produk yang dijual. Apabila dalam sebuah industri tertentu diketahui terdapat 1 juta barang, sementara produsen A memproduksi 300 ribu unit barang, maka market share-nya adalah sebesar 30%.
Penghitungan market share berdasarkan nilai dan volume harus dibedakan karena keduanya bisa saling bertolakan. Tingginya penghitungan market share berdasarkan nilai bisa sebanding dengan tingginya volume sebuah produk yang dihasilkan, akan tetapi bisa juga tidak. Sangat mungkin terjadi sebuah perusahaan menjual lebih banyak unit barang dibanding perusahaan lain, tetapi nilai atau uang yang didapat justru lebih rendah.
Baca Juga: Strategi Bisnis Rumahan Agar Menjangkau Pasar Lebih Luas
Market share akan menunjukkan atau menggambarkan posisi perusahaan dalam peta persaingan pada sebuah industri. Meskipun begitu, konsep market share bukan merupakan satu-satunya yang dapat digunakan untuk menilai atau menghitung daya saing sebuah perusahaan. Simak kelebihan market share serta kekurangannya dalam analisis persaingan bisnis berikut ini.
1. Market share secara jelas dapat menunjukkan posisi sebuah perusahaan terhadap perusahaan lain dan posisi dalam semesta industri tertentu.
2. Karena dapat menghitung posisi berdasarkan semesta industri dan perusahaan kompetitor, maka penghitungan market share dari waktu ke waktu juga dapat menunjukkan pertumbuhan sebuah perusahaan.
3. Sebagai ukuran kinerja internal, berkembang atau tidaknya market share dari sebuah perusahaan menunjukkan optimal atau tidaknya pemasaran produk yang dilakukan berdasarkan permintaan pasar.
Market share hanya berbicara mengenai perbandingan ukuran yang mengacu pada jumlah uang atau jumlah unit, sementara profit perusahaan tidak dapat dipastikan. Market share bisa disebut sebagai indikator yang tidak substansial karena penghitungannya memungkinkan sebuah perusahaan memiliki market share lebar tetapi profit yang kecil.
Market share hanya berpegangan pada prinsip bahwa sebuah perusahaan yang memiliki pasar kecil maka akan mendapatkan keuntungan yang kecil pula. Hal ini membuat penghitungan market share tidak memperhatikan kompetitor kecil, melainkan hanya fokus pada kompetitor penguasa pasar.
Bagi perusahaan, market share adalah indikator penting yang berfungsi untuk mengukur keberhasilan melawan kompetitor. Meskipun bisa dilakukan hanya berfokus pada total penjualan pada pasar yang ada, tetapi akhirnya hal itu akan merujuk pada pertanyaan seberapa besar pasar yang tidak dikuasai oleh perusahaan sendiri dan yang direbut oleh perusahaan lain.
Oleh karena itu, keberhasilan market share bisa ditunjukkan dengan indikasi sederhana seperti penguasaan pasar yang lebih besar ketimbang perusahaan lain, profit yang stabil dan meningkat, serta kemampuan memproduksi untuk menghasilkan keuntungan yang melampaui target pasar.
Sederhananya, apabila di awal periode sebuah perusahaan menargetkan mampu untuk menguasai 5% market share dalam sebuah industri tertentu, maka di akhir periode pencapaiannya harus 5% atau lebih untuk dapat dikatakan bahwa market share-nya berhasil. Namun, penentuan target tersebut harus melalui riset dan analisis tertentu.
Menjelaskan Cara Meningkatkan Market Share
Market share tidak bersifat tetap tetapi terus bergerak. Setiap perusahaan atau produsen akan melakukan upaya-upaya tertentu untuk menjaga market share-nya tetap stabil bahkan meningkat. Macam-macam cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pangsa pasar, yaitu sebagai berikut.
1. Menawarkan harga yang lebih ekonomis
2. Meningkatkan inovasi pada produk dan fitur produk
3. Melakukan branding awareness atau kesadaran merek
4. Pemanfaatan teknologi terbaru
5. Membentuk loyalitas pelanggan
6. Mempekerjakan karyawan berkualitas
7. Akuisisi perusahaan atau merek
Baca Juga: Market Orientation adalah: Faktor dan Komponen di Dalamnya
Upaya meningkatkan cakupan market share penting untuk dilakukan. Namun, hal itu tentunya bukan tidak berkaitan dengan penambahan budget. Untungnya suntikan dana dapat diperoleh dengan mudah melalui Modal Rakyat.
Modal Rakyat adalah medium yang akan mempertemukan pendana terpercaya dengan pihak-pihak yang membutuhkan suntikan dana. Untuk mengetahui informasi lebih banyak mengenai Modal Rakyat, klik di sini.