17 Jun 2022
Mata uang Rupiah dikenal sebagai salah satu mata uang terendah di dunia, tapi tahukah Anda ternyata ada mata uang di bawah Rupiah? Berbagai macam faktor yang membuat mata uang ini termasuk ke daftar mata uang terkecil di dunia.
Nilai masing-masing mata uang tersebut dibandingkan dengan Dolar Amerika yang menjadi salah satu mata uang tertinggi di dunia. Ini dia informasi tentang mata uang paling rendah sebagai informasi untuk Anda.
Baca juga: Kurs adalah Nilai Tukar Mata Uang, ini Penjelasannya
Mata uang berikut ini disebut sebagai yang paling rendah setelah Rupiah. Yuk. ketahui tentang faktanya.
Bolivar adalah mata uang Venezuela yang punya simbol VES. Sejak dulu Venezuela sudah mengalami inflasi, dan besaran inflasinya semakin mengkhawatirkan hingga mencapai 600% di akhir tahun kemarin. Hal ini tentu saja sudah masuk hiperinflasi yang membuat barang-barang di sana harganya melambung.
Untuk sekarang 1 Dolar Amerika Serikat bisa mencapai 500.000 VES. Dikabarkan tisu di Venezuela harganya bisa mencapai jutaan.
Akhirnya untuk mengatasi ketidakstabilan perekonomian, sebagian besar transaksi dilakukan menggunakan mata uang asing. Uang VES malah tidak laku digunakan. Masyarakat di sana sudah terbiasa melihat uang VES berserakan di jalan karena mengalami kesulitan ketika manggunakannya.
Pemerintah Venezuela sudah melakukan berbagai solusi seperti menaikkan suku bunga, hingga menghilangkan 6 angka 0 untuk membuat VES bisa naik kembali. Namun, sepertinya hal itu membutuhkan waktu.
Rial Iran merupakan mata uang di bawah Rupiah selanjutnya. Nilai tukar 1 Dolar Amerika sama dengan 42.350 Rial Iran.
Sejak dulu, Rial Iran memang sudah menjadi mata uang terendah dunia. Di tahun 1979 perekonomian di sana kacau karena konflik perang Iran-Irak. Bermacam bisnis dan investor memutuskan keluar dari Iran karena kondisi yang jauh dari kestabilan.
Belum lagi Iran yang diberikan sanksi ekonomi karena pengembangan nuklir. Selama bertahun-tahun kesulitan menjual minyak, Rial Iran tetap bisa bertahan dengan berbagai cara.
Mata uang Vietnam adalah mata uang berikutnya di bawah Rupiah. Nilai tukar 1 USD bisa mencapai 23.200 Dong Vietnam.
Dong Vietnam menjadi salah satu yang terendah akibat berbagai permasalahan Vietnam di masa lalu. Setelah perang Vietnam selesai di tahun 1975, Vietnam kehilangan jutaan penduduknya. Perekonomian juga nyaris tumbang karena infrastruktur yang rusak dan pangan yang diprioritaskan untuk perang.
Namun, saat ini perekonomian Vietnam sedang merangkak naik. Vietnam berusaha kembali untuk bangkit. Terbukti dengan investor yang masuk ke sana, terutama di bidang teknologi.
Anda juga pasti sudah tahu beberapa perusahaan startup di Indonesia juga mengembangkan usaha di Vietnam seperti Gojek, dan Ruangguru.
Apakah kedatangan investor akan membuat nilai Dong Vietnam bisa naik ke angka yang bagus? Kita lihat saja nanti.
Setelah Dong Vietnam baru ada Rupiah dari Indonesia yang berada di posisi keempat sebagai mata uang paling kecil di dunia. Nilai tukar 1 Dollar Amerika Serikat untuk saat ini sama dengan Rp14.668.
Baca juga: 10 Mata Uang Paling Rendah yang Ada di Dunia
Itu dia mata uang di bawah Rupiah yang nilainya rendah karena permasalahan ekonomi. Satu mata uang bahkan nyaris ditinggalkan oleh masyarakat karena saking rendah nilainya. Semoga Rupiah bisa semakin kuat di tengah gejolak perekonomian ya!
Raih keuntungan melalui pendanaan Modal Rakyat untuk UMKM yang berniat mengembangkan usaha. Anda bisa menjadi pendana yang membantu UMKM Indonesia berkembang.
Potensi keuntungan per tahun sampai 18%. Fintech lending Modal Rakyat sudah memperoleh izin OJK, jadi terjamin legal dan aman. Yuk, segera gabung di pendanaan Modal Rakyat!
Rupiah masuk ke kategori mata uang terendah, tapi bukan menjadi yang paling rendah di dunia. Mata uang paling rendah untuk saat ini adalah Bolivar dari Venezuela. Nilai tukar 1 Dollar Amerika bisa mencapai 500.000 Bolivar!
Rupee adalah mata uang yang berasal dari India. Nilai 1 Rupee untuk sekarang sama dengan Rp187.77.
Dong Vietnam adalah mata uang terendah ketiga di dunia dilihat dari nilai tukarnya dengan Dolar Amerika Serikat. Walaupun menjadi ketiga terendah, tapi negara Vietnam perekonomiannya kian berkembang, terutama untuk sektor teknologi. Banyak startup yang melakukan ekspansi di negara ini karena iklim ekonomi yang menjanjikan.