19 Oct 2021
Sampai artikel ini ditulis, terdapat 107 P2P lending yang memiliki tanda daftar atau izin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di antara sekian banyak peer-to-peer lending tersebut, bagaimana memilih P2P lending Indonesia terbaik?
Anda bisa memastikan P2P lending yang dituju memiliki syarat-syarat berikut. Simak penjelasannya.
Baca juga: Cara Kerja Peer-to-Peer Lending sebagai Lender dan Borrower
Tingkat keberhasilan (TKB) berkaitan dengan bagaimana P2P lending mampu menyediakan fasilitas penyelesaian pinjam-meminjam. Terlebih dalam periode 90 hari sejak jatuh tempo, harus sudah ada penyelesaian dari borrower (peminjam).
Selain TKB 90, ada pula istilah TKW 90. Artinya adalah potensi gagal bayar pada jangka waktu 90 hari setelah jatuh tempo.
Semakin kecil nilai TKW 90, semakin besar persentase TKB 90. Demikian juga sebaliknya.
TKB 90 ini menjadi salah satu pertimbangan penting sebelum investor mengucurkan dana di investasi manapun. Demikian pula di P2P lending. TKB menjadi tolok ukur tingkat keberhasilan P2P lending.
Modal Rakyat sebagai salah satu P2P lending di Indonesia telah memiliki TKB 90 senilai 99,97%.
Salah satu syarat transparansi P2P lending adalah mencantumkan informasi total pinjaman tersalurkan. Hal ini ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menghindari penyalahgunaan tanda daftar.
Walaupun tidak ada aturan tertulis soal ini, P2P lending wajib patuh agar tidak dianggap jual beli status terdaftar.
Semakin banyak pinjaman yang berhasil tersalurkan, tandanya P2P lending tersebut dapat semakin dipercaya.
Pada bulan Agustus 2021, Modal Rakyat mampu memberikan pinjaman ke berbagai UMKM senilai lebih dari Rp2 Triliun.
Salah satu keunggulan P2P lending adalah penawaran return-nya yang tinggi jika dibandingkan instrumen investasi konvensional. Pada sejumlah platform P2P lending terbaik, return yang ditawarkan kepada pendana dapat mencapai 21 persen per tahun.
Tak heran apabila P2P lending semakin menarik minat masyarakat dari tahun ke tahun. Walaupun begitu, perlu Anda perhatikan semakin besar return-nya, semakin besar juga potensi risikonya.
Modal Rakyat menawarkan return mulai dari 15 sampai 18 persen per tahun.
Dengan melakukan pendanaan di P2P lending, Anda harus mempersiapkan diri terhadap risiko kredit macet bahkan gagal bayar. Untuk menghindarinya, pastikan P2P lending yang Anda tuju menyediakan proteksi asuransi.
Mayoritas perusahaan P2P lending yang ada di bawah naungan OJK sudah bekerja sama dengan perusahaan asuransi.
P2P lending biasanya menetapkan jumlah tertentu sebagai minimal pendanaan. Anda dapat mendanai mulai jumlah tersebut atau di atasnya.
Jika Anda masih pemula dalam hal pendanaan, Anda dapat memilih P2P lending yang menawarkan minimum pendanaan rendah. Semakin rendah, semakin mudah dicoba.
Baca juga: Peer-to-Peer Lending Tidak untuk Semua Orang
Diketahui P2P lending adalah sarana pinjam-meminjam yang berbasis teknologi informasi. Dalam praktiknya, P2P lending menggunakan aplikasi di smartphone.
Menurut OJK, perusahaan P2P lending hanya dibatasi untuk mengakses camera, microphone, dan location atau disingkat dengan CAMILAN. Fungsinya sebagai mitigasi dan komunikasi.
Jika perusahaan P2P lending ketahuan mengakses data di luar itu, maka akan dikenai sanksi berupa larangan menyalurkan pinjaman sampai kesalahannya diperbaiki.
Hal ini terkait dengan keamanan data pribadi pengguna P2P.
Kebutuhan Anda dapat menjadi pedoman dalam memilih P2P lending, baik sebagai lender maupun borrower. Sebagai lender, Anda mengetahui tujuan menanam aset, yakni demi memperoleh keuntungan.
Kemudian sebagai peminjam, Anda mengetahui tujuan peminjaman Anda, apakah tujuannya produktif atau konsumtif.
Anda dapat menentukan P2P lending yang dapat memenuhi tujuan tersebut. Pilih P2P lending yang memiliki tenor sesuai rencana Anda.
Misalkan Anda hendak membeli properti dari hasil keuntungan mendanai. Maka Anda membutuhkan return yang besar pula.
Maka dari itu, sisihkan penghasilan bulanan Anda untuk pendanaan setiap bulan dengan jumlah yang besar. Dengan pertimbangan semacam ini, Anda dapat menetapkan P2P lending yang paling tepat dengan kebutuhan Anda.
Saat ini ada banyak sekali fintech P2P di Indonesia. Namun tidak semuanya legal.
Anda harus sangat selektif sebelum menentukan P2P yang dituju. Caranya mudah, Anda cukup mengeceknya di situs resmi OJK https://www.ojk.go.id/id/.
Anda juga dapat menghubungi WhatsApp resmi OJK di nomor 081-157-157-157. Kemudian buka kontak OJK dan ketikkan nama P2P yang hendak dicek. Bot akan menelusurinya untuk Anda.
Modal Rakyat kini sudah memiliki tanda izin dari OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya.
Mengingat P2P lending adalah layanan keuangan berbasis aplikasi di smartphone, kemudahan menggunakannya adalah hal yang penting.
Aplikasi tersebut harus ramah pengguna bagi siapa saja yang memakainya. Termasuk mereka yang baru belajar menggunakan teknologi dan internet.
Tentu saja aplikasi tidak dapat memenuhi keinginan semua pengguna, tetapi hal yang paling penting adalah aplikasi tersebut mudah dipakai.
Baca juga: Yuk, Kenali Berbagai Jenis Peer-to-Peer Lending!
P2P lending dapat dikatakan sebagai marketplace bagi lender dan borrower. Dalam produk pendanaan dan jangka waktu, P2P lending sebaiknya fleksibel.
Diversifikasi bertujuan mencegah risiko terbesar dari mendanai, yakni peminjam gagal bayar. Untuk menghindarinya, sebaiknya Anda melakukan pendanaan di beberapa pos sekaligus. Maka dari itu, P2P lending yang baik adalah yang menawarkan pendanaan tidak hanya di satu peminjam saja.
Demikian pula dalam peminjaman. Umumnya ada empat jenis tujuan peminjaman yang ditawarkan, yakni untuk keperluan pribadi, bisnis, membeli properti, maupun pendidikan.
Anda bisa menentukan P2P lending dengan berbagai fasilitas tersebut. Semakin banyak produk yang ditawarkan, maka sistemnya dapat dianggap semakin baik.
Salah satu cara mengetahui apakah perusahaan P2P lending yang dituju terpercaya atau tidak adalah dengan mencari testimoni pelanggan. Umumnya perusahaan tersebut menyediakan kolom komentar di situs atau media sosial.
Kolom komentar ini terbuka dan dapat diisi penggunanya. Anda juga dapat melihat ulasan di PlayStore, jika P2P lending tersebut berbasis aplikasi.
Dari sini Anda bisa mengetahui apakah P2P lending yang dituju terpercaya atau tidak, yakni dengan mencari tahu legalitasnya dari OJK.
Bagi perusahaan sendiri, testimoni adalah sarana ampuh bagi masyarakat untuk mengenal produk yang ditawarkan, karena disampaikan langsung oleh masyarakat.
Anda kini bisa menanam aset dengan melakukan pendanaan. Salah satunya adalah dengan mendaftarkan diri sebagai pendana di P2P lending Modal Rakyat.
Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen per tahun.
Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda bisa memilih durasi pendanaan, misalnya mulai dari satu bulan saja.