15 Jul 2021
Berupaya untuk menyisihkan sebagian gaji untuk menabung atau bahkan investasi dengan gaji yang pas-pasan tentunya menyulitkan bagi sebagian besar orang. Namun, tentunya kita memiliki berbagai impian yang ingin diwujudkan yang mana tidak dapat dipungkiri membutuhkan sejumlah dana untuk mewujudkan hal tersebut. Entah itu memiliki hunian pribadi, membuat bisnis sendiri dan lain sebagainya.
Menurut fakta yang ada saja, bersumber dari laporan Indonesia Millenial Report 2019 menunjukkan bahwa generasi milenial di Indonesia hanya menyisakan sekitar 10 persen dari gaji mereka untuk menabung. Padahal, ‘resep manjur’ yang selama ini digaungkan oleh para perencana keuangan, porsi menabung seharusnya berkisar di angka 20 persen.
Jadi, bagaimana mengatur keuangan yang tepat bagi kamu yang memang memiliki gaji yang pas-pasan? Lalu bagaimana caranya kamu bisa meraih tujuan finansialmu meskipun gaji pas-pasan?
Dilansir dari Mymoneycoach.ca dan Cashfloat.co.uk, berikut ini beberapa tips mengelola keuangan bagi kamu yang memiliki gaji bulanan pas-pasan.
Baca juga: 10 Cara Mengatur Keuangan agar Kaya Sebelum Tua
Pernah terpikirkankah kalau biasanya di hari ketika kita menerima gaji, prioritas utama kita adalah kebutuhan sehari-hari dan cicilan akan tetapi penyisihan dana untuk menabung di paling akhir?
Sebenarnya tidak ada yang salah namun sebaiknya sisihan dana untuk pos tabungan juga di prioritaskan.
Berpikirlah bahwa dengan menabung berarti Anda membayarkan ke diri sendiri. Besarannya sendiri tidak harus berpatokan pada persenan tertentu, dimulai dari nominal kecil seperti 10% dari penghasilan.
Namun kemudian dapat dinaikkan secara bertahap sejalan dengan kenaikan gaji atau bahkan pengetatan anggaran bulanan.
Cara mengatur keuangan yang baik dimulai dari pembuatan anggaran bulanan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pemborosan akibat kebutuhan dikalahkan oleh keinginan yang impulsif. Ibaratkan saja tujuan finansial kamu sebagai sebuah tempat yang ingin kamu tuju.
Dalam mencapai tempat tersebut, kamu pastinya butuh sebuah panduan, layaknya peta. Peta tersebut adalah anggaran bulanan kamu.
Dalam membuat anggaran bulanan dapat memakai pendekatan alokasi anggaran, seperti misalnya metode 40/30/20/10. Metode ini membagi penghasilan menjadi 4 pos utama, yakni 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk cicilan dan 20% untuk tabungan dan investasi serta 10% untuk dana hiburan.
Namun apabila kebutuhan sehari-hari lebih besar daripada besaran tersebut, dapat mengurangi porsi dana hiburan dan tabungan.
Bagaimanapun, tetap berpegang teguh pada anggaran bulanan merupakan hal yang tersulit. Namun dapat diakali dengan berbagai cara misalnya membuat beberapa rekening tabungan yang ditujukkan untuk pos-pos pengeluaran yang ada, yakni rekening A untuk kebutuhan sehari-hari, rekening B untuk cicilan dan seterusnya.
Baca juga: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mempersiapkan Dana Darurat
Hal yang terpenting lainnya dari anggaran bulanan adalah mencatatkan dengan jelas dan terperinci mengenai apa saja pengeluaran yang dilakukan dalam sebulan mendatang. Entah dilakukan secara manual dengan mengandalkan notebook favoritmu atau semudah pencatatan di aplikasi keuangan yang ada di smartphone-mu.
Tujuan dari dokumentasi ini adalah agar memberikan gambaran secara jelas mengenai aliran uang kamu dalam sebulan.
Pengeluaran yang dapat kamu catatkan adalah kewajiban berupa tagihan rumah tangga seperti tagihan listrik, air serta cicilan yang ada berupa KPR dan lain sebagainya. Kemudian kebutuhan sehari-hari seperti makanan ataupun kebutuhan primer lainnya.
Tarulah dokumentasi pengeluaran yang ada dalam satu tempat. Ada baiknya kamu menyimpan bukti pengeluaran yang dilakukan seperti kuitansi, laporan kartu kredit ataupun bukti lainnya di dalam sebuah binder. Apabila tidak ingin repot, sesimpel menggunakan aplikasi keuangan yang dapat memindai atau memfoto kuitansi atas pengeluaran tersebut.
Apabila pengakumulasian pengeluaran yang ada melebihi anggaran yang telah dilakukan, kamu dapat menentukan strategi selanjutnya agar tidak terjadi pemborosan kedepannya.
Terkadang kita cenderung tidak realistis ketika merencanakan seberapa banyak dan berapa lama waktu yang dapat diraih untuk mencapai berbagai tujuan. Oleh karena itu, ada baiknya dalam menentukan tujuan finansial dijabarkan secara spesifik. Misalkan saja tujuan finansial jangka pendek adalah melunasi hutang dalam waktu 6 bulan.
Kemudian ambil beberapa langkah kecil dalam mengatur keuangan seperti misalnya mengurangi jatah jajan yang biasanya seminggu sekali menjadi dua minggu sekali dan lain sebagainya.
Metode SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time-Bound) juga dapat diaplikasikan dalam menentukan tujuan finansial. Namun perlu diingat pula bahwa sebelum merencanakan untuk memenuhi tujuan finansial jangka panjang seperti dana pensiun, ada baiknya kamu memenuhi tujuan finansial jangka pendek yang krusial seperti dana darurat.
Baca juga: Asuransi Jiwa adalah: Manfaat dan Jenis-jenis Produknya
Apabila kamu ingin lebih ambisius dalam mewujudkan berbagai tujuan finansial, dapat mempertimbangkan penghasilan tambahan. Di era teknologi kini, mencari penghasilan tambahan tidaklah sulit. Berikut ini berbagai ide penghasilan tambahan meskipun kamu memiliki pekerjaan tetap yaitu:
Menjadi freelancer bisa menggunakan keahlian yang selama ini kamu miliki. Misalnya kamu memiliki keahlian dalam menulis, dapat menjual jasa tulisan ke berbagai media ataupun platform lainnya. Dari segi pembayaran jasa, tentu bergantung dari jam terbang yang kamu miliki. Oleh karena itu, bangunlah portofolio mu sebanyak-banyaknya.
Apalagi saat ini menjadi proyek sampingan terdapat berbagai situs freelance yang dapat memudahkanmu mencari proyek yang sesuai, seperti misalnya Freelancer.com, Fastwork.id dan lain sebagainya.
Saat ini berbagai brand lokal ternama, membuka peluang bagi individu untuk menjadi reseller produk mereka. Melalui cara ini, kamu hanya berupaya bagaimana caranya produk brand tersebut dijual lewat dirimu.
Apabila kamu ingin mengambil risiko yang lebih tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi pula, kamu dapat mempertimbangkan untuk membuka usaha kecil yang dapat dilakukan di rumah. Entah itu menjual makanan rumahan, snack dan lain sebagainya.
Dalam berinvestasi atau mengembangkan dana, Anda bisa memilih P2P Lending Modal Rakyat. Dana yang Anda pinjamkan akan disalurkan untuk para pelaku UMKM di Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya tersebut. Anda bisa memulai berinvestasi di modal yang minim, yaitu Rp25.000.
Anda dapat meraih imbal balik 15% hingga 18% setiap tahunnya. Kami telah meraih izin dari OJK secara resmi. Gunakan kode BLOG25 untuk mendapatkan bonus saldo Rp25.000. Anda bisa langsung mendaftar menjadi pendana melalui halaman berikut ini.