04 Dec 2019
Jika bertanya tentang diversifikasi dalam investasi, pasti banyak para pakar yang membahasnya. Tidak terkecuali dalam investasi P2P Lending. Kali ini kami akan memberikan beberapa rekomendasi untuk mempermudah Anda melakukan diversifikasi dalam investasi.
Mau tahu bagaimana caranya diversifikasi yang tepat? Berikut penjelasannya.
Baca juga: 8 Alasan Memiliki Emergency Fund Sekarang Juga
Barangkali Anda telah mengetahui berbagai saran tentang diversifikasi investasi, baik melalui internet maupun kelas-kelas keuangan. Manfaat diversifikasi adalah untuk meminimalisasi risiko kerugian investasi. Keuntungan bisa Anda peroleh secara maksimal dengan menerapkan diversifikasi. Namun, apa sebenarnya arti kata diversifikasi?
Baca juga: 5 Resolusi Finansial Tahun 2020, Berani Wujudkan?
Berikut penjelasan bagaimana langkah yang tepat untuk melakukannya.
Memiliki banyak investasi tidak membuat Anda terdiversifikasi. Prinsip dalam diversifikasi adalah Anda membagi dana investasi Anda ke dalam beberapa bagian, bukan hanya satu instrumen/ jenis investasi saja. Anda bisa memilih beberapa instrumen sekaligus, seperti: P2P Lending, saham, reksa dana, emas, properti, dan masih banyak lagi.
Anda harus menyadari bahwa setiap jenis investasi memberikan dampak yang berbeda pada portofolio investasi Anda. Saham bisa meningkatkan portofolio Anda. P2P Lending memberikan dampak sosial bagi UMKM dan perekonomian Indonesia. Sedangkan investasi properti adalah investasi yang kebal terhadap inflasi.
Setelah menentukan jenis instrumen investasi, Anda bisa membagi persentase per instrumen.
Misalnya, Anda memilih investasi reksa dana dan P2P Lending. Maka, Anda harus menentukan perusahaan penyedia jasa layanan keuangan yang tepat, tentunya yang secara hukum telah resmi. Sehingga Anda tidak terjebak dalam investasi bodong. Selain itu, Anda juga perlu membagi aset Anda.
Misalnya, dalam investasi reksa dana Anda bisa menentukan investasi aset dengan risiko tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan dalam P2P Lending, Anda bisa menentukan berdasarkan tenor/ durasi pinjaman, skor, dan sistem pengembalian. Hal ini penting untuk diperhatikan.
Rebalancing juga perlu untuk diterapkan, loh. Bagaimana cara menerapkan hal ini?
Anda harus bisa membaca situasi, instrumen investasi yang prospektif/ sedang memiliki peluang baik. Misalnya, Anda telah mengalokasikan dana Anda 40% investasi saham, dan 60% investasi P2P Lending. Ternyata pada suatu momen, terdapat peluang saham yang bagus, maka Anda dapat melakukan perubahan persentase ini.
Berfokus pada tujuan menjadi salah satu kunci keberhasilan. Anda harus berani memutuskan apakah akan melakukan investasi jangka panjang atau pendek dengan segala risikonya. Selain itu, jangan sampai Anda tergiur oleh penawaran-penawaran investasi baru yang sepertinya lebih menjanjikan, apalagi jika Anda tidak memiliki dana lebih. Sikap impulsif ini harus dihindari secara sadar.
Mengingat saat ini banyak oknum menawarkan jenis investasi bodong. Anda harus memahami benar ciri-ciri investasi yang sehat hingga perusahaan bodong. Anda bisa membacanya dalam artikel berikut ini.
Baca juga: Keuntungan Investasi P2P bagi Pendana
Dalam berinvestasi atau mengembangkan dana, Anda bisa memilih P2P Lending Modal Rakyat. Dana yang Anda pinjamkan akan disalurkan untuk para pelaku UMKM di Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya tersebut. Anda bisa memulai berinvestasi di modal yang minim, yaitu Rp25.000.
Anda dapat meraih imbal balik 15% hingga 25% setiap tahunnya. Kami telah meraih izin dari OJK secara resmi. Gunakan kode BLOG25 untuk mendapatkan bonus saldo Rp25.000. Anda bisa langsung mendaftar menjadi pendana melalui halaman berikut ini.