Bisnis

Pengertian dan Cara Menghitung Pendapatan Bersih

Brigitta Winasis-

03 Sep 2021

Pengertian dan Cara Menghitung Pendapatan Bersih

Menghitung pendapatan bersih sangat penting dilakukan oleh sebuah perusahaan besar maupun usaha kecil. Hal ini bisa dilakukan dalam periode tertentu yang dikehendaki. Namun, apa itu pendapatan bersih dan bagaimana cara menghitung laba bersih? 

 

Memahami Apa Itu Pendapatan Bersih

Seperti namanya, pendapat bersih atau net profit bisa diartikan sebagai pendapatan bruto yang dikurangi dengan berbagai pengeluaran non produksi. Biaya pengeluaran sebagai pengurang tersebut tentunya adalah biaya pengeluaran yang berkaitan dengan kebutuhan perusahaan mulai dari gaji karyawan sampai biaya pajak gaji karyawan.

Ketika pendapatan bersih belum dikurangi dengan berbagai biaya non produksi, maka pendapatan itu disebut sebagai pendapatan bruto atau pendapatan kotor. Pendapatan bruto sendiri bukan keseluruhan dari penghasilan yang didapat, melainkan hasil yang sudah dikurangi dengan biaya produksi.

Untuk mendapatkan jumlah pendapatan bruto, seluruh hasil penjualan akan dikurangi dengan beberapa biaya seperti pembelian bahan produksi, penyediaan alat produksi, dan lainnya. Dengan kata lain, seluruh hasil yang dikurangi dengan biaya produksi disebut sebagai pendapatan bruto atau gross profit.

Sementara itu, pendapatan bruto yang dikurangi dengan biaya non produksi dan semacamnya disebut sebagai pendapatan bersih atau net profit.

Berbeda dengan pendapatan bruto atau pendapatan kotor yang mempertimbangkan diskon, garansi produk, dan sejenisnya sebagai sebuah kerugian, pendapatan bersih tidak mempertimbangkan hal tersebut. Pendapatan bersih hanya menghitung hasil akhir yang menjadi keuntungan perusahaan. 

Singkatnya, pendapatan kotor adalah pendapatan total yang dikurangi dengan HPP. HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan yang meliputi biaya untuk produksi, seperti membeli bahan baku produk dan gaji karyawan. Sementara itu, pendapatan kotor yang dikurangi dengan biaya non produksi seperti pajak penghasilan dan tunjangan kecelakaan karyawan adalah pendapatan bersih.

Oleh karena itu, menghitung jumlah Pendapatan bersih bisa dilakukan dengan cara:

1. mengurangi pendapatan total dengan biaya produksi dan nonproduksi

2. mengurangi pendapatan kotor dengan biaya non produksi

3. mengurangi pendapatan total dengan pendapatan kotor dan biaya non produksi


Baca Juga: Omzet adalah Laba Kotor, Kenali Perbedaannya dengan Profit


Perbedaan Pendapatan Bersih dan Pendapatan Kotor

Baik pendapatan bersih atau pendapatan kotor merupakan hasil pendapatan yang dikurangi dengan berbagai faktor. Faktor pengurang pada kedua pendapatan tersebut merupakan faktor yang berbeda.

Pendapatan kotor merupakan hasil seluruh pendapatan yang hanya dikurangi dengan beban usaha biaya operasional. Sementara itu, pendapatan bersih atau laba bersih adalah laba yang didapat dari total pendapatan yang dikurangi dengan seluruh biaya produksi, biaya operasional, hingga biaya-biaya tak terduga. 

Beberapa faktor biaya yang akan menjadi faktor pengurang dalam menghitung pendapatan kotor adalah sebagai berikut:

1. biaya karyawan atau tenaga kerja

2. biaya bahan baku

3. biaya sewa dan perbaikan alat atau tempat produksi

4. biaya pengiriman

5. biaya pembelian alat

6. biaya utilitas produksi

Sementara itu, faktor yang akan menjadi biaya pengurang dalam menghitung pendapatan bersih adalah sebagai berikut:

1. bunga dan pajak penghasilan atau pajak karyawan;

2. biaya tak terduga;

3. penyusutan aset; dan seterusnya.

Sederhananya, pendapatan bersih merupakan jumlah uang yang tersisa setelah perusahaan atau pelaku usaha membayar semua biaya untuk menjalankan bisnis. Sementara itu, pendapatan kotor adalah jumlah uang yang dimiliki perusahaan setelah dipotong dengan berbagai biaya yang termasuk ke dalam harga pokok. 

Meskipun nilainya bukan merupakan nilai asli yang menjadi keuntungan perusahaan, tetapi mengetahui pendapatan kotor penting untuk dapat menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya produksi dan tenaga kerja. Sementara pengetahuan mengenai laba pendapatan bersih adalah untuk mengukur kualitas manajemen dalam menjalankan keseluruhan bagian bisnis.


Fungsi Menghitung Pendapatan Bersih

Nilai pendapatan kotor ataupun pendapatan bersih penting untuk diketahui oleh pelaku usaha. Hal itu setidaknya akan menunjukkan dimanakah beban terbesar yang mempengaruhi pendapatan bersih. Apabila pelaku usaha sudah mengalami kerugian di tahap pendapatan kotor, maka pengecekan yang harus dilakukan adalah pada ruang lingkup operasional.

Sementara itu, apabila pendapatan kotor dinyatakan untung sementara pendapatan bersih dinyatakan rugi, maka pengecekan yang harus dilakukan adalah pada ruang lingkup non operasional. Hal ini tentunya akan mempermudah laporan keuangan.

Di bagian marketing, menghitung pendapatan bersih akan membuat penjualan menjadi lebih efektif. Beberapa pengeluaran yang disebabkan oleh tindakan marketing adalah seperti retur barang pengembalian karena telah ada jaminan dan termasuk juga tunjangan pembelian.

Apabila retur penjualan dan tunjangan pengembalian jumlahnya sangat sedikit, maka secara bersamaan pendapatan akan meningkat. Hal itu juga akan memetakan bagaimana produksi harus dilakukan. 

Selain itu, potongan penjualan atau diskon adalah sumber feedback yang bisa digunakan untuk memahami keinginan pasar. Ukuran seberapa diskon yang harus diberikan dapat diperoleh ketika melakukan perbandingan atau penyesuaian pada pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Semakin besar pendapatan kotor yang diperoleh, semakin besar pula kemungkinan diskon yang bisa diberikan. 


Baca Juga: Residual Income adalah Laba Perusahaan, ini Penjelasannya


Cara Menghitung Pendapatan Kotor dan Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih bisa dihitung dengan cara mengurangi seluruh pendapatan yang diperoleh perusahaan dengan seluruh biaya pengeluaran. Namun, pada dasarnya, pendapatan bersih dihitung dengan cara mengurangi pendapatan kotor dengan biaya non operasional.

Contoh Kasus 

Misal, ada sebuah usaha kecil bernama Mama Roti. Setelah periode tertentu, Mama Roti akan melakukan penghitungan pendapatannya. Setelah di total seluruh pendapatan pada periode tersebut, terkumpul uang sebesar Rp42 juta. 

Dari laporan laba rugi yang dilakukan, tercatat pada periode tersebut Mama Roti telah mengeluarkan biaya untuk membeli bahan dan peralatan sebesar Rp3 juta. Selain itu, laporan keuangan juga mencatat pengeluaran untuk gaji karyawan dengan total keseluruhan sebesar Rp21 juta. Pertanyaan, berapa pendapatan kotor dan pendapatan bersih Mama Roti dalam periode tersebut? 

Pendapatan Kotor Mama Roti

Pendapatan kotor dihitung dengan cara mengurangi seluruh pendapatan dengan harga pokok penjualan. Yang termasuk ke dalam harga pokok penjualan adalah seperti biaya produksi roti dan biaya untuk menggaji karyawan. Dengan begitu, rumus menghitung pendapatan kotor dapat ditulis sebagai berikut:

Pendapatan kotor = Rp42 juta - Rp24 juta 

Pendapatan kotor = Rp18 juta. 

Pendapatan Bersih Mama Roti

Selain faktor-faktor pengurang seperti biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan gaji karyawan, ada berapa biaya yang juga harus ditanggung oleh Mama Roti, yaitu seperti pajak penghasilan dan pembayaran BPJS karyawan. Setelah di total, biaya non produksi tersebut adalah senilai Rp 5 juta. Oleh karena itu, rumus pendapatan bersih dapat ditulis sebagai berikut.

Pendapatan bersih = Rp18 juta - Rp5 juta

Pendapatan bersih = Rp13 juta 

 

Mengembangkan Usaha Menggunakan Dana dari Modal Rakyat

Dengan meningkatkan produksi, pendapatan kotor maupun pendapatan bersih dapat juga meningkat. Namun, tentunya hal itu memerlukan biaya tambahan. Untungnya, Kini Modal Rakyat telah dapat mendanai berbagai entitas bisnis dari berbagai level dan kebutuhan dana.

Modal Rakyat adalah medium yang akan mempertemukan pelaku usaha dengan sumber dana terpercaya. Untuk mengetahui lebih banyak tentang pengembangan modal di Modal Rakyat, klik tautan berikut ini.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru