Bisnis

Gaya Hidup

Metode Scrum: Pengertian, Manfaat, dan Tahapannya

Pretty Angelia Wuisan-

09 Jul 2021

Metode Scrum: Pengertian, Manfaat, dan Tahapannya

Dalam menjalankan bisnis, sebuah usaha diharuskan memiliki produk yang dijual kepada konsumen. Produk itu bentuknya dapat berupa barang atau jasa.

Untuk memenuhi kebutuhan zaman, perusahaan akan mengembangkan produknya. Perkembangan itu diharapkan lebih bagus dari yang lalu, tapi tetap melihat contoh sebelumnya agar hasilnya sempurna. Di sini lah metode scrum dibutuhkan.

Anda yang ingin mulai berbisnis, patut mengetahui tentang metode scrum karena cara ini sangat membantu perkembangan bisnis Anda ke depannya.

 

Baca juga: Butuh Pinjaman Modal? Kenali Dulu Penjelasan dan Tipsnya

 

Apa itu Metode Scrum?

Metode scrum digunakan pada perkembangan produk dengan memperhitungkan teknik, proses, dan kreativitas para pengembangnya.

Scrum mulai dilirik untuk mengembangkan produk yang berhubungan dengan teknologi. Anda bisa melihat produk teknologi yang beragam dan semakin canggih. Contohnya adalah operating system Windows yang Anda gunakan yang berkembang dari waktu ke waktu. Hal itu bisa dilakukan dengan metode scrum ini.

Scrum adalah kerangka kerja yang membuat pengembang produk tahu di bagian mana saja produknya bisa dikembangkan lagi hingga mencapai bentuk yang sempurna. Untuk itulah dalam metode scrum, produk sebelumnya tetap akan menjadi contoh karena dikembangkan dari sana.

Namun, pada akhirnya metode scrum bisa digunakan tidak hanya untuk produk teknologi, tapi juga di layanan jasa, operasional perusahaan, dan lain sebagainya. Penggunaannya memang sudah berkembang dari pertama kali metode ini diciptakan.

 

Manfaat Metode Scrum

Scrum memiliki manfaat yang besar untuk sebuah bisnis, oleh karena itu pebisnis bisa mengandalkan metode ini dengan sebaik-baiknya. Seperti ini penjelasan lebih lengkapnya.

1. Menciptakan produk yang lebih bagus dari sebelumnya

Tujuan utama metode ini adalah membantu pebisnis dalam mengembangkan produk sesuai dengan rencana. Hasilnya produknya pun akan lebih bagus dari yang sebelumnya.

2. Menyederhanakan cara

Ada kalanya perusahaan akan dihadapkan dengan kebuntuan dalam memilih cara untuk mengembangkan produk karena cara yang baru terpikirkan itu tampak rumit.

Ketika diimplementasikan menggunakan metode scrum, perusahaan pasti akan menemukan cara yang lebih mudah karena tahapan-tahapannya disajikan secara nyata.

3. Memeriksa flow pekerjaan

Manfaat lain dari scrum adalah tim akan tahu ketika beban pekerjaan mengalami kenaikan dan mengalami penurunan. Dengan temuan itu, tim akan bisa bergerak cepat untuk membuat kebijakan yang bisa memperbaiki flow pekerjaan agar menjadi seimbang.

4. Metodenya cukup interaktif

Metode ini memungkinkan perusahaan mendapatkan tanggapan dari pengguna atau klien secara berkelanjutan. Jadi, perusahaan akan tahu apakah produk itu memuaskan pengguna atau tidak.

5. Perusahaan akan selalu siap dengan perubahan

Dengan kehadiran metode yang membantu pekerjaannya ini, perusahaan akan selalu siap dalam menghadapi perubahan. Seiring berjalannya waktu, perubahan akan selalu ada. Untuk bisa bertahan, perusahaan harus mampu menciptakan barang dan jasa yang sesuai dengan perubahan itu.

6. Mengidentifikasi masalah

Metode ini bisa juga digunakan untuk mengidentifikasi masalah secara cepat. Akibatnya solusi untuk memecahkan masalah juga akan ditemukan dengan cepat.

7. Scrum dapat mengukur kinerja pekerja

Biasanya atasan tidak bisa memantau semua bawahannya secara langsung, sehingga tidak begitu mengetahui bagaimana produktivitas mereka. Dengan memanfaatkan scrum, atasan bisa mengukur produktivitas kerja bawahannya secara tepat.

 

Fase dalam Metode Scrum

Ada 3 fase yang harus dilalui pada penggunaan metode ini. Seperti inilah penjelasannya.

1. Pre-game

Merupakan tahapan pertama dari scrum. Di sini Anda diharuskan menyusun daftar aktivitas yang akan dipraktikkan untuk mengembangkan produk terbaru. Daftar tersebut kita kenal sebagai backlog.

Penyusunannya dilakukan secara berurut dengan melihat skala prioritas dari pengembangan produk. Jadi, walaupun baru rencana, tapi dibuat dengan rapi karena menjadi petunjuk fase selanjutnya.

2. Scrum

Pada fase inilah praktik pengembangan produk benar-benar dilakukan. Caranya dengan melihat petunjuk dari backlog yang sudah disusun sebelumnya.

Seluruh sumber daya yang terlibat di dalamnya harus bekerja secara maksimal, untuk menciptakan produk yang hasilnya pun maksimal.

3. Post-game

Setelah produk selesai dibuat dan di-review kesiapannya, perusahaan pun bisa meluncurkan produk ini kepada publik. Ini adalah tahapan terakhir dari metode scrum.

 

Tahapan-tahapan dalam Scrum

Untuk menciptakan produk yang sempurna hasilnya dan lebih bagus dari produk pendahulunya, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Kita bisa menyebut kegiatan ini sebagai scrum methodology.

Itu juga menunjukkan bahwa pekerjaan ini tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Petunjuk yang sudah disusun harus diikuti dengan baik sesuai dengan urutannya.

Seperti inilah penjelasan tahapan scrum dari awal hingga akhir.

1. Membentuk tim scrum

Hal pertama yang wajib dilakukan adalah membentuk tim scrum yang memiliki berbagai macam kemampuan. Jumlah timnya beragam, tapi umumnya ada 5 hingga 10 anggota tim.

Biasanya mereka memiliki kemampuan sebagai business analyst, tester, pengembang, dan desainer, dan lain sebagainya. Mereka harus bisa bekerja sama untuk menciptakan produk yang sudah ditentukan sebelumnya.

2. Menunjuk scrum master

Setelah seluruh tim sudah secara pasti dibentuk, dari tim itu akan ditunjuk siapa yang menjadi scrum master. Bisa dikatakan bahwa scrum master adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap jalannya proyek ini. Posisinya bisa juga kita kenali sebagai project manager.

Kehadirannya sangat dibutuhkan karena fungsi utamanya yang memastikan bahwa seluruh tim bekerja secara efektif dan prosesnya berjalan lancar. Dia juga yang akan mencari solusi ketika ditemukan masalah selama pelaksanaan penyusunan proyek.

3. Menunjuk product owner

Selain seorang scrum master, tim juga perlu menunjuk peran lain yang tidak kalah penting, yaitu product owner.

Jika scrum master memastikan tim untuk bekerja secara efisien, product owner memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan klien. Tidak mengherankan jika product owner yang lebih sering berinteraksi bersama klien.

4. Membuat timeline pengerjaan

Supaya tim dapat bekerja secara efisien, diperlukan timeline untuk masing-masing kegiatan yang sudah disusun di backlog. Pembuatan timeline ini disebut juga sebagai sprint.

Biasanya metode scrum digunakan dalam batas waktu paling singkat 7 hari, dan paling lama 30 hari.

Supaya proses pengembangan produk baru dapat sesuai dengan jadwal, maka orang-orang itu perlu melakukan koordinasi dengan baik.

5. Menyusun product backlog

Di sinilah backlog akan disusun sesuai dengan skala prioritasnya. Kegiatan ini biasanya akan diurus oleh product owner.

Untuk mengetahui skala prioritas, tim akan menyesuaikannya dengan user story. Semakin penting user story, maka akan didahulukan di backlog.

Ada 2 jenis pekerjaan pada backlog, yaitu story dan epic. Story adalah pekerjaan yang tahapannya lebih detail. Sedangkan, epic adalah story di level paling atas dan biasanya isinya tidak begitu rinci. 

6. Memulai pekerjaan sesuai backlog

Di sinilah seluruh tim mulai bekerja sesuai dengan daftar backlog yang ditentukan. Tim juga harus memperhatikan timeline yang disusun karena masing-masing pekerjaan ada porsi waktunya.

Tim akan sering melakukan meeting untuk melakukan koordinasi pengerjaan proyek.

7. Evaluasi

Setelah seluruh backlog dilaksanakan, tim perlu melakukan evaluasi untuk produk yang dikembangkan itu. Apabila hasilnya sudah sesuai dengan keinginan klien, proses kerja itu bisa dinyatakan selesai dan tim akan melakukan proyek yang baru.

 

Baca juga: Pengertian Laporan Perubahan Modal dan Contohnya

 

Peran di dalam Metode Scrum

Metode ini dikerjakan oleh orang-orang yang kompeten di perannya masing-masing. Di bawah ini adalah peran yang biasanya ada pada proses ini.

1. Product Owner

Product Owner adalah posisi dalam metode scrum yang memastikan bahwa produk sesuai dengan keinginan klien. Dia yang memaksimalkan nilai dan fungsi dari produk yang dikembangkan. Dia juga yang akan sering berkoordinasi dengan klien.

2. Scrum Master

Dia adalah pemimpin dari proyek metode scrum ini. Dia yang memastikan bahwa seluruh tim bisa bekerja dengan baik dan efisien. Dia yang paling paham bagaimana jalannya metode ini. Dia juga yang akan menyusun backlog bersama dengan product owner.

Ketika terjadi masalah dalam prosesnya, scrum master harus cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah itu.

3. Tim Pengembang

Tim pengembang adalah sekelompok orang yang punya kemampuan untuk mengembangkan suatu produk. Mereka harus bisa bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Mereka perlu melihat jadwal sprint dengan baik untuk menyesuaikan waktu kerja dengan batas waktu yang ditentukan.

 

Modal Rakyat Membantu UMKM Mengembangkan Usahanya

Pelaku UMKM yang bercita-cita mengembangkan usahanya, yuk, ajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.

Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan melalui online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.

Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.

 



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru