15 Jun 2021
Net Present Value (NVP) adalah salah satu komponen dalam analisis perhitungan modal dan keuntungan pada suatu investasi. NPV terkait dengan prinsip time value of money. Artinya, uang dengan banyak yang sama nilainya dapat berubah, baik naik atau turun, pada periode yang lain.
NPV berguna untuk mengetahui perkiraan untung-rugi suatu perusahaan atau investasi. Caranya adalah dengan menyetarakan nilai kas di masa mendatang.
Terdapat suatu rumus dalam menghitung NPV. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Pengertian dan Rumus ROA: Cara Menghitung dan Fungsinya
NPV (Net Present Value) adalah selisih nilai pemasukan di masa kini terhadap pengeluaran pada periode tertentu. Perhitungan tersebut sudah disetarakan dengan memakai social opportunity cost of capital (SOCC).
SOCC adalah biaya sosial yang ditanggung masyarakat. Faktor diskon ini juga digunakan dalam rumus NPV.
Hasil perhitungan NPV dimanfaatkan untuk memproyeksikan arus kas serta untung-rugi suatu perusahaan atau investasi. Tujuannya adalah mengetahui nilai aset masa kini, dengan disamakan nilai aset di masa yang akan datang.
Maka dari itu, NPV berkaitan dengan prinsip time value of money. Terdapat selisih nilai uang pada kurun waktu yang berbeda.
Alasan menghitung NPV sebelum berinvestasi adalah untuk memberikan imbas yang baik terhadap kinerja finansial perusahaan. Para pemimpin usaha juga akan bertanggung jawab dalam menjalankan bisnisnya, terutama dalam menjaga aset.
Di masa yang akan datang, ada kemungkinan nilai uang berubah. Hal ini tentu berdampak pada arus kas perusahaan.
Maka dari itu, perusahaan berusaha mengantisipasi dengan mengukur kemampuannya terlebih dulu. Kemampuan yang dimaksud adalah dalam menjalankan investasi dan menjaga asetnya.
Perusahaan dapat memperkirakan apakah investasi tersebut menimbulkan keuntungan atau kerugian. Hal lain yang juga diproyeksikan adalah margin keuntungan dari investasi.
Mengapa hal ini penting? Perusahaan dapat mengetahui kelayakan sebuah investasi dijalani atau tidak. Atau apakah usaha tersebut sebanding dengan hasilnya.
Perusahaan juga dapat membuat manajemen anggaran yang lebih efektif dalam usaha yang dijalankan. Maka dari itu, NPV disebut sebagai penaksiran keuntungan di masa yang akan datang apabila menginvestasikan modal dengan nilai yang ada saat ini.
Baca juga: Rumus Menghitung Keuntungan Investasi untuk Pemula
Ada dua tahap dalam menghitung NPV. Berikut penjelasannya.
Menghitung Present value (PV) atau nilai saat ini diperoleh dari pengeluaran total serta present value dari keuntungan total. Keduanya dihitung dalam ukuran tiap tahun.
Tiap-tiap PV tersebut dijumlahkan. Lalu akan didapat hasil selisih di antara keduanya.
Present value merupakan nilai yang harus ditanam sekarang apabila Anda menginginkan nilai dengan besaran tertentu di masa mendatang. Perbedaannya dengan future value (FV), yaitu nilai di masa depan dibandingkan nilai yang diinvestasikan saat ini. Perlu diketahui cost of capital pula untuk mengkalkulasikannya.
Sebagai gambaran, di bawah ini contoh penggunaan rumus present value dan future value.
Future Value = Rp200.000.000
i (faktor diskon) = 5% atau 0,05
n (lamanya investasi) = 5 tahun
Berikut adalah rumus untuk menghitung NPV
NPV = FV / (1+i)^n
PV = 200.000.000 / (1+0,05)^5
PV = 200.000.000 / 1.2762815625
PV = 156.705.233
Sehingga untuk memiliki uang senilai Rp200.000.000 pada lima tahun ke depan, maka Anda harus menabung sebanyak Rp156.705.233 sekarang.
Sebuah perusahaan memiliki alat percetakan tekstil untuk operasional bisnis. Harga mesin tekstil tersebut Rp25.000.000. Apakah pembelian tersebut merupakan keuntungan atau kerugian?
Anda dapat mengetahuinya dengan melakukan perbandingan nilai tersebut jika dimasukkan dalam deposito. Diasumsikan suku bunga sekarang ini yaitu 5% setahun. Kalkulasi NPV juga menggunakan tingkat bunga serupa. Berikut rumusnya.
P / (1+i)^t
P = penaksiran arus kas setelah membeli peralatan atau mesin
i = tingkat bunga
t = periode tahun
Tahun pertama = 15.000.000 / (1+0,05)^1 = 14.285.714
Tahun kedua = 13.000.000 (1+0,05)^2 = 11.791.383
Tahun ketiga = 10.000.000 / (1+0,05)^3 = 8.638.375
NPV = (14.285.714 + 11.791.383 + 8.638.375) - 25.000.000
NPV = 34.715.472 - 25.000.000
NPV = 9.715.472
Dengan perkiraan NPV tiga tahun, proyeksi keuntungan yang diperoleh Rp9.715.472 dari mesin tekstil tersebut. Pembelian selanjutnya dapat dipertimbangkan karena mampu menghasilkan NPV lebih tinggi daripada nol.
Berikut keterangan analisisnya.
Investasi layak dijalankan dan ditaksir akan mendatangkan keuntungan. Proyek ini direkomendasikan untuk dimulai atau dilanjutkan.
Investasi ditaksir tidak akan menghasilkan keuntungan maupun kerugian. Proyek ini dapat didiskusikan lebih lanjut dengan tiap-tiap stakeholder jika ingin dilanjutkan.
Investasi tersebut diperkirakan akan mendatangkan kerugian. Jika demikian, maka proyek ini disarankan untuk dibatalkan agar perusahaan tidak merugi.
Metode ini banyak digunakan perusahaan-perusahaan besar. Anda tentu ingin mengetahui sebabnya, yakni karena memiliki sederet kelebihan berikut.
a. Dapat menghitung cash flow yang masuk tanpa mengabaikan cash flow sepanjang investasi.
b. Dapat memperkirakan time value of money.
c. Membantu mengetahui apakah investasi tersebut akan menambah nilai perusahaan serta keuntungan atau justru merugikan.
d. Menaksir risiko cash flow di masa mendatang, sehingga pengembalian modal dapat diketahui.
NPV memang lebih sulit daripada pay back period. Namun NPV dapat digunakan untuk memperhitungkan kelayakan investasi pada proyek tertentu. Anda akan dimudahkan dalam memilih investasi yang menguntungkan di kemudian hari.
Future value merupakan nilai investasi di masa kini yang kemudian bertumbuh dengan berjalannya waktu. Rumus ini tidak menghitung jumlah nilai yang harus ditanamkan sekarang. Future value bertujuan memperkirakan perkembangan tabungan, kemudian membuat rasio pertumbuhan tetap.
Rumus future value ini lebih rumit karena juga menggunakan sukuk gabungan. Pemasukan yang didapat 5% per bulan nilainya tidak sama dengan pemasukan 6% per tahun. Namun diasumsikan penghasilan per bulan diinvestasikan.
Pada bulan-bulan berikutnya, nilai dari pemasukan sebelumnya terakumulasi. Istilah lazimnya adalah sukuk gabungan.
Future value banyak diterapkan dalam sektor industri. Rumus perhitungannya juga dapat dikombinasikan dengan menggunakan rumus lain. Misalkan terkait tunjangan pensiun dapat menjadi nilai plus di future value.