24 Jun 2021
Dalam hidup manusia sehari-hari, Anda selalu dihadapkan pada pilihan. Sejak awal hari hingga malam, Anda harus selalu memilih satu di antara hal-hal lainnya.
Misalkan, Anda mempunyai uang Rp10.000. Anda harus memilih apakah hendak naik ojek online atau kendaraan umum seperti bus.
Keduanya memiliki keunggulan serta kelemahan masing-masing. Saat memilih salah satu, kesempatan untuk memilih lainnya menjadi hilang.
Hal semacam inilah yang dikenal dengan opportunity cost. Dengan memilih salah satu opsi, Anda harus mengeluarkan biaya. Anda harus merelakan opsi lainnya dan menanggung biaya pada opsi yang dipilih.
Baca juga: Aset adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaat Manajemennya
Seperti disinggung sebelumnya, opportunity cost adalah biaya peluang. Biaya ini timbul karena hilangnya suatu kesempatan karena memenuhi kesempatan lainnya.
Biaya yang dimaksud tidak melulu terkait uang. "Biaya" yang dimaksud bisa meliputi waktu, kenyamanan, keamanan, atau keuntungan di masa depan.
Biaya ini muncul karena sumber daya ekonomi yang tersedia terbatas. Sehingga manusia dihadapkan pada situasi untuk memilihnya.
Ada banyak kemungkinan terkait kegunaan opsi yang dipilih. Opsi tersebut juga bergantung pada situasi individu atau perusahaan yang terkait. Sehingga setiap orang menentukan nilai berbeda.
Opportunity cost juga umumnya merujuk kepada kebutuhan sekunder atau bahkan tersier.
Untuk menetapkan biaya yang harus dibayar untuk memilih suatu opsi, terdapat rumusnya tersendiri. Dua variabel yang dipakai yaitu foregone option (FO) dan chosen option (CO).
Foregone option yaitu nilai yang tidak Anda pilih. Sementara chosen option adalah nilai peluang yang dipilih. Berikut rumusnya.
Opportunity Cost = Foregone Option - Chosen Option
Cara menghitung biaya peluang adalah mengetahui selisih biaya di antara keduanya. Berikut contohnya.
Anda memiliki uang kas yang dapat dimanfaatkan untuk dua pilihan, yakni berinvestasi atau membuka usaha sendiri. Jika berinvestasi, imbal hasil yang ditawarkan sekitar 8 persen per tahun. Sementara itu bisnis yang baru dibangun kemungkinan menghasilkan keuntungan 5 persen tiap tahun.
Dengan demikian, biaya peluang adalah 8 persen - 5 persen = 3 persen. Dengan demikian, Anda harus memilih peluang memperoleh keuntungan lebih besar.
Mengetahui opportunity cost memiliki manfaatnya sendiri, terutama dalam mengambil keputusan finansial. Apa saja manfaatnya? Berikut penjelasannya.
Dalam setiap pilihan, ada keuntungan dan kerugian yang mengikuti. Sebagian orang mengetahuinya sejak awal, sebagian lainnya baru mengetahuinya setelah memilih.
Dengan menghitung opportunity cost, Anda dapat menetapkan prioritas atas pilihan Anda. Anda dapat menentukan pilihan yang paling menguntungkan sesuai situasi. Tidak semua hal harus dipilih sekaligus.
Dalam sektor bisnis, kemampuan menentukan keputusan ini sangat penting. Tentu Anda tidak ingin memilih hal yang sia-sia.
Dengan mengetahui kerugian dari dua opsi atau lebih yang hendak dipilih, Anda dapat mengetahui mana yang lebih minimal risiko. Dengan demikian, Anda dapat memutuskan dengan lebih bijak.
Manfaat selanjutnya adalah menghitung modal. Anda dapat menentukan terlebih dulu modal yang dibutuhkan untuk salah satu pilihan.
Misalnya Anda hendak mengembangkan bisnis atau berinvestasi, tentu modal yang dibutuhkan akan berbeda. Dengan mengetahui biaya peluangnya, maka modal yang dibutuhkan dapat diprediksi.
Selain itu, mengetahui biaya pelang membuat Anda menghemat pengeluaran. Artinya Anda tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk hal-hal yang kurang dibutuhkan.
Anda akan lebih fokus pada pengeluaran yang penting. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran pribadi atau perusahaan.
Baca juga: Investasi Reksa Dana Itu Menguntungkan, ini Pengertian dan Jenisnya!
Banyak investor yang mencoba memperhitungkan biaya peluang saat memutuskan tindakan keuangan. Namun perhitungan biaya peluang akan lebih akurat jika dilihat ke belakang.
Jika Anda memiliki angka riil untuk dihitung akan lebih baik daripada perkiraan. Hal ini membuat Anda lebih mudah untuk membandingkan pengembalian yang akan diperoleh dan yang hilang.
Misalkan Anda hendak memutuskan berinvestasi di perusahaan A atau perusahaan B. Akhirnya Anda me
memutuskan perusahaan A.
Setelah satu tahun berjalan, perusahaan A memberikan imbal hasil 5 persen, sementara perusahaan B menghasilkan 8 persen. Dalam kasus ini, dapat dilihat jelas biaya peluangnya adalah 3 persen.
Biaya peluang banyak diterapkan dalam investasi. Namun ada banyak skenario yang dapat menggunakan perhitungan ini.
Misalkan Anda memutuskan berhenti bekerja demi melanjutkan sekolah. Anda mengetahui gaji Anda selama waktu bersekolah akan hilang. Kemudian bandingkanlah antara gaji yang hilang dengan kemungkinan manfaat yang diperoleh dengan mendapat gelar pendidikan lebih tinggi.
Contoh lainnya adalah Anda bekerja sebagai konsultan. Anda mengenakan biaya Rp400.000 untuk satu kali sesi.
Suatu ketika Anda memutuskan menutup kantor untuk mengecat ruangannya. Daripada menggunakan jasa tukang profesional, Anda memilih melakukannya sendiri.
Ternyata waktu yang dihabiskan untuk mengecat adalah empat jam, sehingga Anda kehilangan Rp1.600.000. Padahal jasa tukang profesional adalah Rp1.000.000 beserta bahan baku catnya. Artinya, biaya peluang Anda Rp600.000.
Opportunity cost memiliki batasannya sendiri. Yaitu sulit memprediksi keuntungan di masa mendatang dengan tepat. Anda bisa saja mempelajari data historis untuk mendapat prediksi kinerja investasi, tetapi Anda tidak akan pernah mengetahui kinerja investasi 100 persen tepat.
Maka dari itu, pertimbangan biaya peluang penting dalam mengambil keputusan. Namun tidak akan benar-benar akurat sampai keputusan dibuat dan dijalani. Anda baru akan mengetahui sendiri keuntungan dan kerugian setelah membandingkan kedua kinerja investasi.
Diketahui konsep biaya peluang berlaku untuk keputusan apapun. Namun akan lebih sulit jika Anda harus memperhitungkan faktor yang tidak dapat diukur dengan uang.
Misalkan Anda hendak memilih satu di antara dua peluang investasi. Salah satunya menawarkan pengembalian konservatif, tetapi kas Anda ditahan selama dua tahun. Sementara satunya lagi mengikat uang Anda selama 10 tahun, tetapi menawarkan bunga lebih tinggi dengan risiko lebih minimal. Dalam kasus ini, biaya peluangnya adalah terkait likuiditas.
Biaya peluang yang Anda lewatkan adalah tidak dapat memperoleh uang Anda karena terikat di investasi lainnya. Opportunity cost ini riil adanya, tetapi tidak dapat dihitung dengan rumus biaya peluang.
Anda punya alternatif berinvestasi lain, yaitu di P2P Lending Modal Rakyat. Dana yang Anda pinjamkan akan disalurkan untuk para pelaku UMKM di Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya tersebut. Anda bisa memulai berinvestasi di modal yang minim, yaitu Rp25.000.
Anda dapat meraih imbal balik 15% hingga 25% setiap tahunnya. Kami telah meraih izin dari OJK secara resmi. Gunakan kode BLOG25 untuk mendapatkan bonus saldo Rp25.000. Anda bisa langsung mendaftar menjadi pendana melalui halaman berikut ini.