11 Sep 2020
Apakah kamu sering memikirkan banyak hal? Terkadang, pemikiran-pemikiran itu membuat kepala menjadi penuh, mengurangi kualitas tidur malam, bahkan hingga menghambat aktivitas-aktivitas yang seharusnya kita lakukan.
Jika iya, mungkin kamu sedang mengalami overthinking atau berpikir berlebihan. Berpikir memang memiliki konotasi positif. Namun, apakah benar-benar positif bagi hidup kita? Mari kita ulas mengenai berpikir berlebihan ini.
Baca juga: 5 Tipe Kepribadian Finansial, Kamu Termasuk yang Mana?
Overthinking adalah kecenderungan untuk memikirkan, mengevaluasi, dan mencoba mengontrol semua jenis pikiran secara berlebihan.
Overthinking atau pemikiran berlebihan adalah kombinasi dari perasaan khawatir, pemikiran yang obsesif dan perenungan. Orang yang overthinking akan menghabiskan banyak waktu untuk memahami suatu peristiwa, mencari tahu sebab-dampaknya, bahkan hingga alasan mengapa mereka memikirkan apa yang mereka pikirkan sekarang.
Tentu saja tidak. Berpikir atau merenung sebenarnya bisa menjadi cara untuk menyelesaikan masalah. Merenung dan berfikir bisa menjadi metode untuk mengatasi emosi negatif dengan cara memusatkan perhatian serta fokus pada diri sendiri.
Meski berpikir adalah aktivitas yang netral, namun bisa saja pikiran-pikiran negatif dan irasional muncul dalam pikiran. Bagi orang yang overthinking, pikiran negatif dan irasional juga akan mereka pikirkan tanpa disaring.
Yang membedakan overthinker dengan yang lainnya adalah kuantitas waktu. Jika orang biasa akan merenung atau berpikir terhadap suatu masalah dari waktu ke waktu, orang yang overthinking akan terus memikirkannya sepanjang waktu hingga mengganggu aktivitasnya yang lain.
Kuncinya adalah apa yang dipikirkan. Berpikir ketika ada masalah adalah aktivitas yang baik jika tidak dilakukan secara berlebihan dan memusatkan fokus pada masa sekarang.
Jika banyak hal ini terjadi padamu, maka kemungkinan besar kamu adalah seorang overthinker atau memiliki kecenderungan untuk overthinking.
Seperti yang dijelaskan di atas, berpikir adalah hal yang baik selama tidak dilakukan berlebihan. Overthinking memiliki banyak dampak negatif dan bisa berpengaruh pada kondisi fisik serta mental seseorang.
Orang yang overthinking akan memikirkan isu atau persoalan dalam hidup secara terus menerus, hingga membuat mereka terjebak di sana. Mereka akan menunda mengambil keputusan, terus menerus bimbang, bahkan hingga menghindari persoalan tersebut.
Menghindari persoalan tidak akan menyelesaikan masalah. Masalah itu akan tetap ada dan menjadi penyebab si overthinker untuk memikirkan masalah itu kembali. Seperti lingkaran setan, hal itu akan terjadi terus secara berulang-ulang.
Secara fisik, overthinking dapat memicu insomnia dan kualitas tidur yang buruk. Selain itu, juga bisa menyebabkan pusing, sakit perut, badan pegal-pegal dan juga mempengaruhi kulit seperti jerawat. Overthinking juga bisa mempengaruhi kesehatan mental kita, seperti memicu kecemasan, stres, depresi dan lainnya.
Baca juga: Mengenal Introvert dan Stigma yang Melekat Padanya
Ada banyak cara agar kita tidak berkutat dengan pikiran kita terus menerus, apalagi jika itu adalah pikiran yang buruk. Yuk kita praktikan beberapa cara di bawah!
Segala yang berlebihan memang tidak baik ya, Dear! Berfikir untuk merencanakan sesuatu dan evaluasi memang baik, tapi jika hal itu sampai membuat kita cemas dan mengganggu aktivitas lainnya, tentu hal tersebut menjadi tidak baik.
Jika kamu merasa overthinking, kamu harus bisa mencari cara untuk menenangkan diri. Salah satu cara yang terbukti berhasil adalah dengan melakukan meditasi mindfulness. Kamu bisa mulai mencoba meditasi dengan menggunakan Riliv yang mudah diakses dimanapun dan kapanpun.
“Don't get too deep, it leads to over thinking, and overthinking leads to problems that don't even exist in the first place.”
― Jayson Engay
Seperti kutipan dari Jayson Engay, terkadang overthinking akan menuntun kita pada permasalahan yang bahkan sebenarnya tidak ada. Jadi, kelola pikiranmu dengan baik ya, Dear!
Disadur dari:
Ditulis oleh Tazakka Putri Oktoji dari Riliv.