Finansial

Peer-to-Peer Lending Tidak untuk Semua Orang

Kabrina Rian Ferdiani-

30 Jun 2021

Peer-to-Peer Lending Tidak untuk Semua Orang

Tidak semua orang bisa mendapatkan keuntungan dari Peer-to-Peer Lending, seseorang dengan kesiapan tujuan finansial dan risiko yang dapat keuntungan. 

Anak muda generasi milenial sangat tertarik pada investasi, salah satunya adalah menjadi lender di platform Peer-to-Peer Lending. Tentunya budaya ini sangat baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia secara makro. 

Namun tidak semua orang diharuskan untuk mengikuti tren ini, bahkan mencoba P2P lending seperti kebanyakan anak muda. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum benar – benar bisa melakukan investasinya di sini. 


Baca juga: Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana Untuk Usaha Kecil


Manfaat Peer-to-Peer Lending Bagi Pertumbuhan Ekonomi

Sebagai sebuah platform pendanaan, P2P memiliki peranan cukup besar dalam mempengaruhi keberlangsungan ekonomi. Terutama bagi para pemilik usaha yang kesulitan untuk mendapatkan pinjaman demi mengembangkan programnya. 

Salah satunya bagi UMKM yang kesulitan untuk memperoleh dana dari sumber konvensional seperti bank. Entah karena takut dengan suku bunga yang cukup tinggi ataukah prosesnya yang sedikit panjang dan agak rumit. 

Kemudahan dalam pendanaan tersebut tentunya memberikan kecepatan dalam pergerakan roda ekonomi di sektor mikro. Banyak lapangan kerja terserap serta banyak produk – produk bergulir di masyarakat. Sehingga roda ekonominya berjalan. 

Bagi seorang lender (pendana) memiliki manfaat sebagai salah satu langkah untuk berinvestasi. Dibalik risikonya yang beragam, menjadi seorang lender dapat menjadi salah satu diversifikasi investasi. Sehingga bisa meminimalisir risikonya. 

Perlu perhitungan secara detail sebelum memutuskan menjadi lender, seperti memahami sistem kerjanya, memiliki tujuan investasi, serta mampu membaca peluang dan potensi risikonya. Dengan demikian siap menghadapi tantangannya. 

Namun, sebelum memasuki investasi di P2P lending, ada baiknya mempersiapkan beberapa hal terlebih dahulu. Mulai dari kesehatan keuangan serta beberapa hal penunjang lainnya sehingga tidak terjadi masalah. 


Baca juga: Inilah 10 Orang Sukses di Dunia karena Bisnis Mereka


Persiapan Sebelum Mencoba Peer-to-Peer Lending

Saat ini dengan kemudahan teknologi digital, tentunya semakin mudah untuk mengambil investasi di bidang apapun. Tidak terkecuali P2P, bahkan modal awalnya juga tidak harus banyak, bahkan bisa mulai dari dana kecil. 

Namun untuk mampu mendapatkan keuntungan darinya, tidak semua orang bisa berpeluang. Beberapa orang bahkan berpotensi merugikan diri sendiri apabila tidak dibarengi dengan persiapan tertentu. Di antaranya adalah sebagai berikut. 

Belum Melunasi Hutang – Hutangnya Terlebih Dahulu

Hutang – hutang adalah sesuatu yang harus dibayarkan, bentuknya bisa beragam, cicilan juga termasuk di dalamnya. Setiap interval waktu tertentu harus membayarkan sebagian atau keseluruhannya. 

Apabila tidak dibayarkan maka konsekuensinya memiliki tanggungan untuk bulan berikutnya. Kondisi tersebut sangat berat bagi kondisi ekonomi, terlebih belum lagi harus membayarkan bunganya. 

Menginvestasikan ke Peer-to-Peer Lending belum dianjurkan ketika masih memiliki hutang. Apabila ingin berinvestasi, pilihlah media lainnya yang risikonya lebih rendah serta mampu membantu meringankan beban hutang Anda. 

Dana Darurat Belum Dipersiapkan

Dana darurat adalah sejumlah uang yang harus ready untuk dipergunakan dalam kondisi – kondisi mendesak. Contohnya ketika tiba – tiba jatuh sakit dan harus berhenti bekerja selama beberapa waktu. 

Dana tersebut haruslah mudah di akses, misal disimpan dalam bentuk deposito atau simpanan dalam bank. Menaruh uang pada investasi P2P sangat tidak disarankan apabila belum memenuhi kebutuhan dana daruratnya. 

Hal ini karena uang yang dipinjamkan melalui sistem P2P tidak bisa ditarik sewaktu – waktu. Sifatnya pinjaman dalam jenjang waktu tertentu, sehingga harus menunggu jatuh temponya baru bisa diambil kembali dan dimanfaatkan. 

Memiliki Suatu Tujuan Investasi Tertentu

Tujuan investasi menentukan besaran investasinya serta media yang dipilih. Contohnya untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka panjang, membeli emas, saham, atau reksadana saham bisa menjadi alternatif solusinya. 

P2P cenderung memiliki rentang waktu singkat dan penambahannya didasarkan pada bunga yang diberikan. Ketika Anda memiliki kebutuhan investasi dalam jangka waktu dekat, P2P bisa menjadi salah satu alternatifnya. 

Memiliki Kebutuhan Besar di Waktu Singkat

Kebutuhan besar dalam waktu singkat contohnya adalah akan melangsungkan pernikahan, memiliki bayi kecil, atau hendak merenovasi rumah. Kebutuhan tersebut tentunya membutuhkan dana dalam jumlah besar yang siap kapan saja. 

Tidak bisanya di tarik sewaktu – waktu, menjadi lender ketika kondisi demikian sebaiknya dihindari. Mengingat terkadang realitas tidak berjalan semulus rencananya. Adanya perubahan kondisi ekonomi bisa menyebabkan biayanya membengkak. 

Belum Memahami Bagaimana Sistem Kerjanya dan Ikut Arus Tren

Untuk memperoleh keuntungan dari Peer-to-Peer Lending, harus memahami terlebih dahulu sistem kerjanya bagaimana. Selain itu juga harus memastikan potensi risiko serta konsekuensi ketika peminjam gagal bayar. 

Selain itu harus juga mampu membaca data – data informasi perusahaan serta memprediksinya. Apabila masih belum mampu, disarankan untuk tidak mencobanya dulu. Berkonsultasi dengan ahlinya bisa menjadi alternatif langkahnya. 

Ingin berinvestasi karena mengikuti tren sangat tidak disarankan. Terlebih ketika melihat pemasaran tentang P2P lending dengan berbagai penawaran menariknya. Cobalah memahaminya terlebih dahulu dan menghitung potensi risikonya.


Baca juga: Sebelum Memulai Bisnis Online, Perhatikan Hal Penting Berikut Ini!


Langkah untuk Mempersiapkan Diri ke Peer-to-Peer Lending

Untuk memulai masuk menjadi pendana, alangkah baiknya pertama kali adalah memahami terlebih dahulu bagaimana sistemnya bekerja. Saat ini banyak sekali platform untuk belajar dan berkonsultasi. 

Tentukan juga tujuan keuangan serta kondisi keuangan saat ini dan tantangannya. Sehingga ketika hendak mengalokasikan dananya tidak akan mengganggu konsumsi lainnya. 

Siapkan juga langkah agar meminimalisir risikonya, seperti memilih platform yang tepat atau menggunakan asuransi. Sehingga ketika terdapat gagal bayar, setidaknya masih ada sebagian dana yang kembali. 

Memang ada banyak sekali langkah yang harus dipersiapkan sebelum memulainya. Hal ini demi memastikan bahwa Anda benar – benar siap serta tidak hanya terdorong oleh arus tren saat ini. 

Berinvestasi merupakan salah satu langkah untuk memenuhi tujuan finansial seseorang. Ada banyak sekali modelnya, seperti membeli emas, membeli properti, memasuki dunia saham, dan menjadi seorang lender. 

Namun tidak setiap orang harus memulainya sekarang, karena butuh persiapan matang dahulu. Tetapi Anda bisa mulai menyiapkannya dari sekarang agar bisa memulai Peer-to-Peer Lending.



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru