30 Sep 2020
Saat ini peer-to-peer bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi yang menguntungkan untuk mengembangkan sebuah usaha ketika sedang kekurangan modal. Tentu saja hal ini sangat membantu para pengusaha UMKM karena umumnya mereka selalu kesulitan mendapat pinjaman uang dari bank untuk modal usaha.
Terlebih berdasarkan penelitian oleh World Bank menyatakan bahwa UMKM Indonesia itu hanya 12% saja yang terjangkau bank. Umumnya sebagian besar dari mereka mendapat pinjaman modal dari keluarganya sendiri sebesar 42%, Sedangkan sisanya 3% mencari pinjaman modal dari rentenir. Itu memperlihatkan masih jauh dari jangkauan kreditur.
Untuk alasannya bisa saja karena ada beberapa dokumen persyaratan bank yang belum lengkap sehingga pengajuan ditolak. Selain itu, prosedurnya juga lama dan keputusannya tidak langsung didapatkan. Hal-hal seperti itu membuat perkembangan usaha para UMKM menjadi terbatas. Beruntungnya sekarang ini sudah ada peer-to-peer lending.
P2P lending telah memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM yang kekurangan modal usaha. Sistem yang digunakan seperti pemanfaatan marketplace. Karena sama-sama mempertemukan antara pemodal dan peminjam di sebuah platform secara langsung. Itulah sebabnya banyak pelaku usaha menggunakan layanannya.
Baca juga: Perkembangan Peer-to-Peer di Berbagai Negara di Dunia
Peer-to-peer lending merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan kepada seseorang tanpa melibatkan lembaga keuangan layaknya bank. Jenis pembiayaan yang diberikan berupa piutang. Jadi para investor memberikan uangnya untuk pembiayaan piutang debitur. Kemudian peminjam membayar angsurannya sesuai tenor yang telah disepakati bersama jadi tidak boleh terlambat.
Sistem yang seperti ini sangat praktis dan mampu memberikan kemudahan para peminjam untuk melewati proses rumit dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Jadi pelaku UMKM dapat memanfaatkan dana pinjamannya untuk modal usaha. Dalam hal ini investor juga bebas memilih debitur yang akan diberikan pinjaman.
Selanjutnya untuk pemberi modal boleh memilih tingkat pengembalian berdasarkan kebutuhan. Semakin tinggi resiko pengembaliannya membuat hasil imbal yang diterima lebih besar. Sistem ini biasanya ditemukan di beberapa negara sudah maju. Di mana hal ini menjadi salah satu alternatif investasi yang menggiurkan untuk investor.
Bahkan jika ditinjau lebih jauh, nilai bisnis investasi peer-to-peer lending ini bisa mencapai ratusan juta dollar. Itulah sebabnya investasi ini cepat berkembang dan populer di kalangan masyarakat. Baik dari yang kekurangan modal usaha. Selain itu investasi ini juga populer dari mereka yang baru belajar berinvestasi.
Keberadaan peer-to-peer lending bisa dijadikan sebagai alternatif terbaik untuk sumber modal untuk mengembangkan bisnis UMKM. Karena dengan memanfaatkannya bisa memberikan keuntungan banyak. Di bawah ini adalah kelebihan dari pemanfaatan P2P lending bagi pelaku usaha UMKM, antara lain:
Bila dibandingkan dengan lembaga keuangan lain, peer-to-peer lending itu solutif sekali dalam menjawab kesulitan para masyarakat saat mencari pinjaman. Sehingga hal ini membuat para pelaku usaha milenial menjadi lebih kreatif untuk mengembangkan usahanya tanpa bermasalah dengan keterbatasan modal.
Karena setiap prosesnya sangat cepat, begitu juga dengan batasan pinjamannya bervariasi. Dengan begitu kehadirannya sangat membantu para pebisnis muda yang kekurangan modal. Untuk itulah tak heran bila hampir sebagian besar pelaku usaha UMKM saat ini menggunakan layanan P2P lending karena dianggap lebih mudah.
Seringkali karena kebebasan yang diberikan oleh P2P lending dalam memilih tenor dan jumlah pinjamannya membuat peminjam menjadi terlena. Banyak dari mereka mencoba mengajukan pinjaman dalam jumlah besar namun tenornya singkat. Akibatnya mereka menjadi kesulitan untuk mengembalikan pinjamannya karena tidak mengukur kemampuannya dengan baik.
Maka dari itu supaya pinjamannya menjadi lancar dan aman, sebaiknya pilih pinjaman berdasarkan kemampuan Anda. Perhatikan bagaimana perjalanan usaha, apakah mungkin bisa mengembalikan pinjaman dengan jumlah dan tenor seperti yang dipilih? Maka dari itu pilih jumlah pinjaman berdasarkan kebutuhan modal dan tenor yang tepat.
Jangan memilih tenor singkat bila jumlah pinjamannya besar. Misalnya bila Anda mengajukan pinjaman sebesar Rp20 juta, sebaiknya pilih tenor yang panjang. Misalnya seperti 12 bulan atau lebih. Sehingga angsurannya setiap bulan tidak akan memberatkan Anda agar terbebas dari gagal bayar hutang.
Dalam hal ini Modal Rakyat bisa dijadikan sebagai alternatif investasi P2P Lending bagi investor muda. Anda tidak harus menyiapkan modal besar untuk memulainya. Karena bisa dimulai dari Rp25.000 saja untuk menjadi lender. Selebihnya Anda bisa mendapatkan keuntungan 15 - 25% setiap tahun dengan peer-to-peer lending.