Finansial

9 Tips Mengatur Keuangan dan Pembagian Uang Gaji yang Benar

Kabrina Rian Ferdiani-

28 Apr 2022

9 Tips Mengatur Keuangan dan Pembagian Uang Gaji yang Benar

Agar pendapatan bisa dimanfaatkan secara optimal, maka harus dilakukan pembagian uang gaji yang tepat. Meskipun hal ini terdengar sepele, tapi faktanya banyak orang yang keliru menerapkannya.

Misalnya, harus Anda ketahui bahwa pengalokasian dana tabungan yang lebih besar ketimbang dana kebutuhan sehari-hari adalah pembagian yang kurang tepat. Ahli bahkan menyebut bahwa lifestyle memiliki alokasi dana yang sebaiknya lebih besar ketimbang dana untuk ditabung.

Nah, secara lebih lengkap, berikut ini adalah tips mengatur uang gaji bulanan, termasuk cara pembagian uang gaji menjadi di berbagai alokasi.

  • Menyusun Anggaran Uang untuk Satu Bulan
  • Gunakan Rumus Alokasi Keuangan
  • Patuhi Anggaran yang Sudah Dibuat
  • Bijaksana dalam Berbelanja
  • Buat Rekening Terpisah untuk Tabungan
  • Menabung untuk Dana Darurat
  • Mulai Berinvestasi
  • Cicilan Tidak Lebih dari 30% Persen Penghasilan
  • Lakukan Evaluasi Keuangan

 

1. Menyusun Anggaran Uang untuk Satu Bulan

Sikap disiplin penting diterapkan ketika Anda melakukan tips cara sehat finansial dengan atur gaji bulanan. Untuk itu, Anda harus memiliki susunan anggaran keuangan. Jika pemasukan Anda adalah gaji bulanan, maka susunan anggaran tersebut sebaiknya dibuat untuk 1 bulan pula.

Setelah memiliki susunan anggaran, maka Anda akan memiliki takaran mengenai seberapa dana yang boleh digunakan untuk keperluan tertentu. Dengan begitu, Anda akan dapat memahami kapan pengeluaran masih dalam batas aman atau sudah melampaui anggaran. Untuk menyusun anggaran yang tepat, Anda dapat menggunakan rumus alokasi keuangan


Baca Juga: Mengatur Keuangan Gaji Pas-Pasan Supaya Bisa Investasi!

 

2. Gunakan Rumus Alokasi Keuangan

Ada beberapa rumus dan cara mengatur uang bulanan yang dapat Anda gunakan. Rumus-rumus ini dapat dipilih sesuai masing-masing orientasi finansial, dari yang konsumtif hingga sosialis. Berikut ini adalah rumus pembagian uang gaji yang paling populer digunakan:

50/30/20

Salah satu rumus pembagian uang gaji adalah pembagian 50/30/20. Rumus ini dikenalkan oleh seorang profesor dari Harvard bernama Senator Elizabeth Warren. Rumus atau aturan 50/30/20 menjadi di rumus yang banyak digunakan karena memang diciptakan untuk keuangan para kelas pekerja.

Rumus pembagian gaji bulanan ini pada dasarnya membagi uang gaji menjadi tiga bagian penting. Pembagian tersebut adalah 50% need (kebutuhan pokok), 30% lifestyle (self reward), dan 20% goals (ditabung atau diinvestasikan).

40/30/20/10

Berbeda dari metode pembagian uang gaji yang sebelumnya, tindakan sosial menjadi bagian yang harus mendapat alokasi dana dalam rumus ini. Dalam metode 40/30/20/10, uang gaji akan dibagi menjadi 4 bagian penting. Sebanyak 40% dari uang gaji dialokasikan untuk kebutuhan hidup, 30% untuk membayar cicilan, 20% untuk investasi, dan 10% untuk charity atau amal. 

80/20

Bagi Anda yang ingin hidup secara konsumtif tetapi tetap ingin menjaga keuangan di masa depan, rumus pembagian gaji 80/20 adalah cara yang dapat dipilih. Dalam rumus ini, 20% uang gaji harus dimasukkan ke dalam alokasi tabungan atau investasi di awal waktu. Setelah itu, sisanya sebanyak 80% boleh digunakan untuk kebutuhan apapun termasuk hal-hal konsumtif.

 

3. Patuhi Anggaran yang Sudah Dibuat

Susunan anggaran yang dibuat tentu bukan hanya sebatas catatan saja, melainkan harus dipatuhi dengan konsekuensi apabila dilanggar. dari pembagian uang gaji, Anda harus mempersiapkan bagian mana yang bisa fleksibel diubah dan bagian mana yang sama sekali tidak boleh dikurangi atau ditambah.

Jika Anda adalah orang yang rapi, maka mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan per harinya adalah langkah manajemen keuangan yang lebih baik. Hal tersebut dapat mengantisipasi pemakaian dana yang terlalu banyak. Jika hari ini Anda terlalu banyak mengeluarkan uang, maka dapat segera disadari untuk mengurangi biaya pengeluaran di esok hari.

 

4. Bijaksana dalam Berbelanja

Di era marketplace internet, berbelanja adalah salah satu gangguan paling umum yang dirasakan dalam mengatur keuangan yang sehat. Namun, bukan berarti bahwa belanja adalah tindakan yang keliru. Yang perlu dilakukan hanyalah lebih bijaksana untuk membeli barang.

Jangan biasakan untuk memborong barang atau membeli dalam jumlah banyak meskipun mendapatkan harga diskon. Akan lebih efektif apabila Anda membeli barang sesuai kebutuhan pada saat itu juga. Apabila harus berhutang, maka pastikan besaran cicilannya per bulan tidak lebih dari 30% dari jumlah gaji.

 

5. Buat Rekening Terpisah untuk Tabungan

Salah satu cara mengamankan dana agar tidak terpaksa terambil adalah dengan membuat rekening ganda. Ketika Anda menerima gaji, segera pisahkan dana tertentu ke dalam rekening tabungan. Pastikan untuk tidak mengambil sama sekali uang yang ada di rekening tabungan.

Jika Anda mempertimbangkan biaya administrasi dari pembuatan rekening, maka Anda dapat memisahkan dana tabungan dengan dana yang boleh digunakan melalui cara menjadikannya uang cash. Cara ini efektif untuk dilakukan bagi Anda yang kerap menghabiskan uang dalam bentuk transaksi digital, tetapi cukup berisiko bagi Anda yang yang boros dengan uang fisik.

 

6. Menabung untuk Dana Darurat

Dana darurat adalah salah satu poin yang harus dicapai pertama kali oleh setiap orang. Dalam pengelolaan uang yang sehat, dana darurat bahkan harus dicapai sebelum Anda memutuskan untuk investasi. Walaupun, ada juga orang yang melakukan investasi untuk mempersiapkan dana darurat.

Jika harus menginvestasikan dana darurat, maka Anda dapat memilih instrumen yang aman dan mudah dicarikan. Salah satu instrumen investasi yang bisa digunakan untuk mengembangkan dana darurat adalah emas. Meskipun begitu, sebaiknya lakukan investasi dengan dana alokasi khusus dan bukannya dana darurat.


Baca Juga: 20 Ide Usaha Sampingan untuk Karyawan Raih Gaji Tambahan

 

7. Mulai Berinvestasi

Investasi menjadi bagian penting yang harus dimasukkan ke dalam pembagian uang gaji. Meskipun memiliki risiko kerugian, tetapi investasi adalah cara terbaik untuk Anda mempersiapkan dana di masa tua. Investasi sejak dini akan membuat Anda memiliki pasif income di masa pensiun.

Jangan tunggu memiliki modal besar untuk melakukan investasi atau pengembangan dana. Sebab, kini ada instrumen keuangan yang bisa dilakukan dengan modal awal kecil. 

Dibanding kebanyakan investasi yang harus menggunakan dana awal cukup besar, Anda dapat memilih pendanaan P2P Lending yang bisa dilakukan dengan dana kecil. Salah satu platform pendanaan P2P Lending yang bisa dilakukan dengan modal kecil, bahkan Rp25.000 saja, adalah Modal Rakyat.

Modal Rakyat merupakan fintech yang menjadi medium kerja sama antara pelaku bisnis UMKM dengan pemilik modal. Dalam proses kerja samanya, pelaku bisnis akan mendapatkan suntikan dana, sementara pendana akan mendapatkan bagian keuntungan dari bisnis tersebut. Bagi pendana, keuntungan dalam bentuk imbal balik tersebut mencapai 18% per tahun.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang pendanaan di Modal Rakyat, klik link berikut ini: menjadi perdana di Modal Rakyat.

 

8. Cicilan Tidak Lebih dari 30% Persen Penghasilan

Penggunaan kartu kredit atau memilih membeli barang dengan cara mencicil sebenarnya bukan masalah keuangan apabila dilakukan dengan bijaksana. Terlebih lagi jika pembelian tersebut dilakukan untuk kebutuhan utama seperti membeli peralatan penunjang pekerjaan dan sebagainya. Bahkan, untuk karyawan dengan gaji UMR, membeli dengan cara mencicil memang lebih baik dilakukan.

Namun, pastikan untuk membuat perencanaan yang benar. Sebelum Anda membeli barang dengan cara dicicil, maka Anda harus membuat kalkulasi pembayaran yang tepat. Hal ini dimaksudkan agar pembayaran tidak mengganggu alokasi dana yang lain, terutama dana kebutuhan sehari-hari dan dana investasi.

 

9. Lakukan Evaluasi Keuangan

Evaluasi keuangan harus dilakukan, baik apabila dana bengkak atau jika terdapat dana sisa di akhir bulan. Langkah ini penting untuk melihat apakah pembagian uang gaji dapat terlaksana dengan baik dan kebutuhan tercukupi seluruhnya. Harus dipahami bahwa dana membengkak sama buruknya dengan kebutuhan tidak terpenuhi demi menabung.

Mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan per hari akan berguna ketika Anda melakukan evaluasi keuangan ini. Dengan melakukan cek pada catatan pengeluaran, Anda dapat menilai ulang apakah pengeluaran tersebut perlu dikoreksi di bulan depan.

Setiap melakukan evaluasi, Anda akan dapat menilai apakah cara membagi gaji bulanan yang sudah dilakukan merupakan cara yang tepat atau kurang tepat. Jika dirasa kurang efektif, maka terapkan rumus pembagian uang gaji yang lain. 


Pertanyaan Umum Terkait Pembagian Uang Gaji

1. Bagaimana cara membagi gaji?

Anda dapat menggunakan 3 rumus paling populer, yaitu:

  • 50/30/20 untuk membagi kebutuhan pokok, lifestyle, dan menabung, 
  • 40/30/20/10 untuk kebutuhan pokok, cicilan, investasi, dan amal, 
  • 80/20 untuk membagi kebutuhan hidup dan investasi.

2. Berapa persen uang kita tabung dari gaji?

Berdasarkan 3 rumus pembagian gaji yang banyak digunakan, alokasi dana yang baik untuk ditabung adalah sebesar 20% dari jumlah gaji bulanan. 

3. Berapa uang yang disisihkan untuk orang tua?

Menyisihkan uang gaji untuk orang tua sebenarnya tidak spesifik masuk ke dalam pembagian gaji. Namun, Anda tetap dapat mengalokasikannya ke dalam persentase kebutuhan pokok atau menggantikan 10 % charity. Pada intinya, jangan kurangi persentase alokasi investasi. 

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru