04 Feb 2020
Mendengar kata investasi, seolah itu adalah kegiatan ‘bermain uang’ atau ‘memutar uang’ yang hanya dapat dilakukan oleh kaum berduit. Banyak orang yang berpenghasilan pas-pasan merasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja tak cukup, apalagi mau berinvestasi.
Padahal siapa saja bisa menjadi pemodal kecil dalam dunia investasi, termasuk di pasar modal. Investasi pun bisa dilakukan dalam bentuk apa pun. Membeli emas atau menabung dalam beberapa hal juga dapat disebut investasi. Lalu, investasi modal kecil seperti apa yang dapat kita coba?
Baca juga: Mari Berkenalan dengan Saham Blue Chip di BEI
Saat ini, pemerintah dan sejumlah lembaga terkait tengah berupaya meningkatkan kegiatan investasi di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah pemodal dari masyarakat. Semakin banyak dana masyarakat yang dikelola, tentu makin banyak suntikan dana untuk kemajuan industri, pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Karena itulah, kini masyarakat juga semakin dimudahkan untuk mengakses jenis-jenis investasi. Bahkan, masyarakat bisa memulainya dengan modal kecil. Apa saja contohnya?
Saham? Ya, kamu tidak salah dengar. Saham adalah salah satu pilihan investasi yang dapat dimulai dengan dana terbatas. Tak perlu berpikir jauh-jauh soal investor saham tersohor yang menggelontorkan dana dalam jumlah tak terbayangkan untuk membeli saham. Sebenarnya, kamu bisa mulai berinvestasi saham dengan Rp 5 juta untuk membuat rekening di broker saham.
Ada banyak buku, kursus, dan materi ajar lainnya yang membantumu memahami investasi saham dengan lebih baik. Bursa Efek Indonesia pun punya Sekolah Pasar Modal yang dapat diikuti oleh siapa saja. Kamu hanya perlu membayar biaya pendaftaran yang sekaligus akan menjadi dana pertamamu yang akan diinvestasikan.
Masih takut mencoba investasi saham sendiri dan butuh investasi dengan dana yang lebih kecil lagi? Tahukah kamu, dengan bekal Rp 100 ribu saja, kamu sudah bisa mulai berinvestasi? Ya, misalnya dengan reksa dana. Reksa dana sangat cocok untuk pemodal kecil atau siapa pun yang masih pemula dalam menekuni dunia investasi. Dengan berinvestasi di reksa dana, kamu tinggal memercayakan danamu kepada manajer investasi. Mereka yang akan ‘memutar uang’ milikmu dan memberikan hasil bunga sesuai waktu yang telah dijanjikan.
Keuntungan memilih reksa dana antara lain:
Jika kamu bingung harus mulai berinvestasi reksa dana dari mana, kamu wajib coba aplikasi Ajaib. Aman dan tepercaya, Ajaib bermitra dengan puluhan manajer investasi terbaik di Indonesia. Selain itu, investasimu juga dapat ditambah dan ditarik kapan saja tanpa jangka waktu tertentu.
Berinvestasi emas adalah salah satu cara tradisional yang telah banyak dilakukan sejak lama. Tentu kita tidak asing melihat orang-orang tua pada zaman dahulu menyimpan kekayaan dalam bentuk perhiasan emas, bahkan hingga turun-temurun. Emas memang salah satu bentuk investasi yang menguntungkan karena nilainya terus meningkat.
Namun, investasi emas yang tepat adalah dengan membeli emas batangan yang bernilai utuh. Emas batangan berbeda dengan perhiasan emas di mana ketika terjadi jual-beli, akan ada biaya-biaya lainnya seperti biaya perawatan.
Kamu bisa membeli emas batangan bersertifikat secara langsung di toko emas. Bila danamu belum mencukupi untuk beli emas batangan, kamu juga bisa mulai dengan menabung emas melalui sejumlah lembaga, termasuk bank dan pegadaian. Setelah tabunganmu mencapai nilai yang setara dengan emas batangan ukuran tertentu, kamu bisa menebus emas batangan tersebut untuk jadi milikmu.
Investasi dengan modal kecil juga bisa dilakukan melalui P2P Lending, di mana investor menitipkan dananya untuk disalurkan sebagai pinjaman. Syaratnya cukup mudah, tidak ribet, dan bisa dilakukan oleh siapa pun. Sama dengan reksa dana, kamu bisa memulai dengan dana Rp 100 ribu saja. Imbal hasil yang didapatkan cukup menarik, bahkan hingga 20 persen per tahun.
Ada lagi salah satu cara unik yang juga bisa dijadikan sarana berinvestasi. Apabila kamu punya barang koleksi yang langka atau barang antik bernilai tinggi, kamu bisa menjadikannya sebagai investasi karena rata-rata barang-barang tersebut akan terus meningkat nilainya. Contohnya barang koleksi atau antik, misalnya piringan hitam musik langka, perabot antik, perangko atau mata uang kuno, lukisan, hingga buku-buku langka. Satu buku kuno dan langka yang teronggok di lemari tua rumahmu bisa jadi berharga puluhan juta rupiah, lho.
Namun, investasi satu ini cenderung lebih sulit dilakukan karena fluktuasi nilainya tidak dapat diukur dengan pasti. Berbeda dengan saham atau emas yang dapat dipelajari dan diukur. Belum lagi, kamu harus menemukan kolektor atau pihak-pihak yang memang berminat dan bersedia membayar mahal atas barang-barang antik yang kamu miliki.
Pilihan investasi yang termasuk obligasi syariah ini diterbitkan oleh negara secara retail, dengan nama resmi Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel). Sukuk dapat dibeli dengan modal yang cukup kecil yakni sebesar Rp 1 juta. Dana yang kamu miliki akan berkembang di tangan yang tepercaya karena selain diterbitkan oleh negara, juga disalurkan melalui lembaga tepercaya, termasuk bank.
Jadi, sudah tidak takut lagi ‘kan untuk berinvestasi dengan modal kecil? Pemerintah melalui sejumlah lembaga seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga senantiasa mengupayakan perlindungan terhadap para pemodal kecil. Melalui proteksi dan regulasi dari pemerintah, iklim investasi akan terus diupayakan agar aman dan kondusif untuk masyarakat. Semangat mencoba ya!
Baca juga: Stop Kebiasaan Boros ini Agar Uang Anda Cepat Terkumpul