17 Oct 2020
Saat menjadi mahasiswa Anda akan mendapatkan banyak tantangan. Salah satunya adalah tantangan untuk menjadi seorang pribadi yang lebih mandiri. Kebanyakan orang akan melakukan berbagai macam hal agar bisa merealisasikan hal tersebut. Salah satunya menabung sedikit demi sedikit agar bisa mencukupi biaya kuliah sendiri.
Nah, jangan stress terlebih dahulu saat mengelola finansial saat kuliah. Sebaliknya lakukan beberapa langkah berikut ini selagi Anda menempuh jenjang kuliah.
Baca juga: Tips Jitu Mengelola Pengeluaran Jangka Pendek dan Panjang
Salah satu jenis langkah yang dapat ditempuh adalah dengan membuat suatu macam prediksi. Merancang prediksi berarti Anda harus menganalisa kira-kira apa saja kebutuhan untuk bulan depan. Langkah ini efektif untuk menghindari penumpukan kebutuhan. Anda juga bisa memanfaatkan tabel anggaran kebutuhan dasar dan tambahan.
Buatlah rancangan anggaran pengeluaran untuk masing-masing kategori. Misalnya anggaran dasar untuk kebutuhan sehari-hari selama satu bulan ke depan. Kebutuhan dasar mahasiswa seperti makanan, bayar kontrakan, iuran, dan pembelian kuota internet. Sementara itu anggaran tambahan seperti dana untuk membeli obat dan hal-hal yang sifatnya tidak pasti.
Sebaiknya perincian anggaran bulanan tersebut dibuat secara rutin. Tujuannya agar Anda terbiasa dengan jumlah uang yang sudah Anda prediksi sebelumnya. Jika pada laporan prediksi pertama masih melenceng dengan harapan. Tugas Anda selanjutnya yaitu membuat prediksi pada bulan berikutnya dengan tingkat ketepatan lebih tinggi.
Langkah pertama tidak hanya sekedar membuat prediksi belanja setiap bulan. Seorang mahasiswa sebaiknya perlu mengupayakan untuk memiliki sumber pendapatan lebih dari satu. Bagaimana bisa seorang mahasiswa mendapatkan uang selagi masih kuliah? Padahal kebanyakan waktu mahasiswa digunakan untuk menempuh pendidikan di kampus.
Jangan salah meski menyandang status sebagai mahasiswa bukan berarti Anda tidak dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Saat ini banyak kalangan mahasiswa yang justru berhasil kuliah sambil mencari sumber pendapatan. Sebenarnya terdapat beberapa sumber dana pengeluaran mahasiswa. Seperti dana yang didapat dari pemberian orang tua.
Meski begitu terkadang tidak semua orang bisa mendapatkan dana lebih dari orang tua. Beberapa mahasiswa masih harus memutar otak lantaran uang pemberian orang tua terbilang mepet. Bahkan hanya cukup untuk membayar kontrakan, makan dan buku-buku pelajaran. Padahal kebutuhan mahasiswa tidak hanya mencangkup hal tersebut.
Jika Anda berada di posisi yang demikian janganlah patah semangat. Pasalnya meski anggaran dari orang tua mepet masih ada jalan lain. Seperti mencari pekerjaan sampingan di sela-sela kegiatan perkuliahan. Beberapa pekerjaan sampingan yang cocok untuk menutupi pengeluaran mahasiswa adalah guru les dan karyawan paruh waktu.
Baca juga: Stop 7 Kesalahan Cara Menabung Berikut ini!
Perilaku konsumtif mahasiswa sangatlah tidak baik untuk kondisi keuangan. Konsumtif pun menjadi ciri khas dari orang-orang yang boros.
Karakteristiknya selalu menggunakan anggaran pengeluaran dengan tidak tepat. Seperti membeli barang favorit secara berlebihan. Cobalah mengubah kebiasaan tersebut agar tidak terjebak dengan perilaku konsumtif.
Membeli produk favorit tidak dilarang apalagi jika Anda berupaya keras untuk mendapatkannya. Dengan kata lain mendapatkannya adalah kebanggaan tersendiri. Namun ingatlah bahwa untuk mendapatkan segala sesuatu dibutuhkan perjuangan dan kerja keras. Hargailah usaha dan kerja keras Anda selama ini dengan cara yang pas.
Saat sudah mendapatkan benda favorit tugas Anda adalah memikirkan kebutuhan lainnya. Hindari untuk terlalu fokus pada pengeluaran yang sifatnya kurang bermanfaat. Apalagi jika banyak barang menumpuk di kamar Anda sebagai koleksi. Ingatlah bahwa selain barang favorit masih ada kebutuhan vital yang harus dipenuhi.
Terkadang kebanyakan mahasiswa ingin melakukan investasi namun takut gagal. Apalagi jika sudah disinggung soal modal yang dikeluarkan untuk investasi tersebut. Hal tersebut acapkali membuat nyali menciut dan putus asa. Padahal sebenarnya saat ini banyak investasi yang dirancang untuk generasi muda seperti mahasiswa.
Mahasiswa umumnya hanya mempunyai budget yang terbatas. Oleh karena itu pilihlah jenis investasi yang tidak membutuhkan pengeluaran modal besar. Sebagai contohnya adalah peer to peer lending yang tidak memerlukan dukungan modal besar. Peer to peer lending merupakan kegiatan investasi penanaman modal kepada para peminjam.
Instrumen P2P Lending dirancang agar investor bertemu dengan peminjam. Biasanya hasil yang didapat dari penanaman modal tersebut cepat. Sehingga dalam kurun beberapa bulan saja Anda bisa mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman. Karena itulah P2P Lending patut dicoba bagi mahasiswa yang mempunyai jumlah pengeluaran besar.
Baca juga: Peluang Usaha untuk Mahasiswa yang Sedang Skripsian