05 Jul 2021
Salah satu petuah yang berasal dari investor sukses ternama Warren Buffet mengenai investasi yaitu menyarankan bahwa investasi seharusnya dengan visi jangka panjang dan disimpan dalam beberapa tahun lamanya. Investasi jangka panjang yang kerap dilakukan oleh para investor umumnya memang untuk kebutuhan besar di masa mendatang seperti menyiapkan dana pensiun atau bahkan bebas finansial.
Namun terkadang, manusia seringkali bertindak irasional dan cenderung reaktif terhadap kondisi di sekitar sehingga menjadi penyebab utama gagal untuk investasi jangka panjang. Terlebih lagi pada gejolak pasar yang saat ini tidak menentu akibat krisis global pandemi. Maka, bagaimanakah investasi jangka panjang yang baik agar dapat meraih tujuan finansial yang diinginkan?
Dilansir dari Forbes.com dan Wealthify.com, berikut ini berbagai tips yang dapat kamu aplikasikan agar sukses dalam investasi jangka panjang.
Baca juga: 7 Level Menuju Financial Freedom, Cari Tahu Posisi Anda
Hal terpenting sebelum memulai investasi, baik itu investasi jangka pendek atau panjang yaitu mengatur keuangan kamu. Hal ini dapat diibaratkan bahwa ketika kamu sedang berobat ke dokter, maka dokter tidak akan langsung memberikan obat tanpa melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui penyakit apa yang terjadi. Sama halnya dengan investasi, kamu dapat mengetahui berapa dana yang dapat disisihkan dengan terlebih dahulu mengatur keuanganmu.
Namun terkadang godaan seperti ingin langsung berinvestasi karena lingkungan sekitar telah melakukannya atau bahkan rekomendasi produk investasi dari influencer, bisa menjadi pemicu. Risiko yang terjadi apabila kamu berinvestasi tanpa mengatur keuangan terlebih dahulu adalah berinvestasi dengan dana untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan tergiur untuk berhutang. Malah berujung buntung bukan?
Dalam mengatur keuangan, kamu bisa memulainya dengan merencanakan anggaran bulanan kemudian mencatat pengeluaran yang terjadi serta mencatat utang apa saja yang dimiliki dan bagaimana rencana pembayarannya secara rutin sehingga kamu dapat mengetahui persis sisihan dana yang dapat digunakan untuk investasi.
Manfaat lain dari pengaturan keuangan terlebih dahulu sebelum investasi jangka panjang adalah agar kemudian nantinya kamu tidak menarik dana karena ada kebutuhan yang mendesak.
Setiap orang tentunya memiliki tujuan finansial jangka panjang yang berbeda-beda. Entah itu untuk menyiapkan dana untuk pensiun dini, dana pendidikan untuk jenjang tinggi, melunaskan cicilan rumah dan lain sebagainya. Apapun tujuannya, kunci dari semua investasi jangka panjang adalah menentukan jangka waktu investasi sebelum kamu membutuhkan dana tersebut. Biasanya ketika berbicara mengenai investasi jangka panjang maka waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 5 tahun atau lebih, namun tidak ada definisi yang pasti.
Dengan memahami kapan kamu membutuhkan dana dari hasil investasi, maka kamu dapat memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana produk investasi yang sesuai dan seberapa besar risiko yang akan diambil. Misalnya saja, kamu ingin menyiapkan dana kuliah anakmu, maka kamu bisa berinvestasi secara agresif karena memiliki banyak waktu sehingga volatilitas pasar tidak berpengaruh secara besar.
Baca juga: Ingin Raih Financial Freedom? Stop Lakukan 5 Kebiasaan ini
Setelah kamu mengatur keuangan serta menetapkan tujuan dan jangka waktu, selanjutnya adalah menyusun strategi investasi. Berinvestasi jangka panjang bukanlah hanya menaruh uang diawal lalu melupakannya. Tahukah kamu mengenai metode dollar cost averaging? Nah dengan praktik investasi tersebut dimana berinvestasi secara rutin dan konsisten dalam jumlah kecil, kamu dapat memaksimalkan perjalanan investasimu.
Selain berinvestasi secara rutin, kamu juga dapat menerapkan strategi investasi dilihat dari segi produk investasi yang dipilih. Sebagai contoh, tujuan finansial yang ingin kamu raih terdapat 2 jenis dengan jangka waktu yang berbeda. Untuk tujuan pertama membutuhkan waktu selama 5 tahun, sedangkan yang kedua membutuhkan waktu selama 15 tahun.
Maka, kamu dapat memilih produk investasi yang lebih konservatif untuk jangka waktu yang pendek untuk menghindari risiko investasi yang besar. Lalu untuk tujuan dengan jangka yang panjang, dapat memilih produk investasi yang agresif dengan imbal balik yang besar namun risikonya dapat diminimalisir karena durasi yang panjang.
Diversifikasi aset merupakan strategi ‘meracik’ portofolio investasi ke beberapa instrumen investasi yang bertujuan untuk menyeimbangkan risiko sehingga imbal hasil yang diharapkan dapat tercapai. Dengan satu tujuan finansial, kamu dapat berinvestasi pada lebih dari satu produk investasi. Besaran tiap produk investasi yang dipilih tentu berbeda setiap orang, karena dipengaruhi oleh faktor tujuan dan profil risiko.
Dalam melakukan diversifikasi aset, ada baiknya melakukan rebalancing terhadap portofolio yang dimiliki. Rebalancing sendiri merupakan proses penyeimbangan aset dalam portofolio. Hal ini disebabkan kondisi pasar yang dapat naik turun, sehingga kamu dapat meminimalisir risiko yang terjadi.
Meskipun kamu telah memiliki strategi investasi yang telah ditetapkan sebelumnya, namun penting lho untuk mengecek secara berkala untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan. Pengecekannya pun tidak harus setiap minggu, namun dapat dilakukan setidaknya 2 kali dalam setahun.
Setiap instrumen investasi memiliki acuan untuk pertumbuhan harga. Misalkan saja saham, maka acuan yang dapat dibandingkan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan adanya acuan, kamu dapat menentukan apakah produk investasi tersebut masih pantas untuk dimiliki atau perlu dilepaskan kemudian mencari produk lain yang dapat memberikan imbal hasil yang diinginkan.
Tentunya dalam mengevaluasi strategi investasi, kamu perlu dipersenjatai dengan pengetahuan yang baik mengenai produk investasi yang kamu pilih. Selamat mencoba berbagai tips diatas untuk investasi jangka panjang yang lebih sukses!
Baca juga: Mengenal Istilah TKB di Fintech P2P Lending
Dalam berinvestasi atau mengembangkan dana, Anda bisa memilih P2P Lending Modal Rakyat. Dana yang Anda pinjamkan akan disalurkan untuk para pelaku UMKM di Indonesia yang ingin mengembangkan usahanya tersebut. Anda bisa memulai berinvestasi di modal yang minim, yaitu Rp25.000.
Anda dapat meraih imbal balik 15% hingga 18% setiap tahunnya. Kami telah meraih izin dari OJK secara resmi. Gunakan kode BLOG25 untuk mendapatkan bonus saldo Rp25.000. Anda bisa langsung mendaftar menjadi pendana melalui halaman berikut ini.