05 Aug 2022
Inflasi adalah salah satu hal yang paling sulit dihindari karena selalu terjadi. Hal ini karena adanya banyak faktor penyebab inflasi. Anda juga tidak bisa lepas dari inflasi, untuk itu perlu memahami penyebab terjadinya inflasi agar bisa lebih bersiap diri.
Di sini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan inflasi sampai contoh inflasi yang terjadi di sekitar kita.
Baca juga: Pengaruh Inflasi Terhadap Investasi dan Strateginya
Inflasi adalah suatu kondisi saat harga barang dan jasa mengalami kenaikan pada jangka waktu tertentu. Kenaikannya diukur dalam bentuk persentase.
Kenaikan inflasi diketahui karena ada pengawasan ketat. Di Indonesia tim yang menghitung kenaikan inflasi adalah Badan Pusat Statistik atau BPS.
Apabila hanya satu barang dan jasa saja yang naik, hal itu tidak bisa dikatakan terjadi inflasi. Inflasi bisa dikatakan terjadi ketika barang kebutuhan pokok naik secara serentak di wilayah Indonesia yang luas.
Terjadinya inflasi memang sulit dihindari karena kebutuhan masyarakat yang akan selalu naik. Belum lagi penyebab inflasi lainnya yang perlu dipantau dengan baik.
Kebalikan dari inflasi adalah deflasi yang menyebabkan harga turun. Penurunannya cukup mengkhawatirkan, sehingga harus dikontrol juga agar tidak terlalu turun.
Inflasi dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan kategori yang membawanya. Di bawah ini adalah penjelasannya.
Inflasi bisa dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya yang dihitung berdasarkan kenaikan persentase. Ini dia penjelasannya.
Merupakan kondisi inflasi yang terparah. Harga barang dan jasa meningkat di angka yang tidak wajar. Kenaikan terjadi di angka lebih dari 100% dan biasanya sudah sulit untuk mengendalikannya. Suatu negara akan membutuhkan waktu untuk bisa mengendalikan inflasi terparah satu ini.
Jenis inflasi ini terjadi ketika kenaikannya dimulai dari angka 30% hingga 100%. Tingkat inflasi ini juga bisa dibilang parah karena membuat perekonomian bergejolak. Sudah masuk ke kondisi yang perlu perjuangan untuk mengembalikannya seperti semula.
Jenis inflasi ini terjadi ketika kenaikan inflasi berada di persentase 10% hingga 30%. Memang tidak termasuk parah, tapi sudah cukup mengganggu perekonomian. Masyarakat kecil yang biasanya terkena dampaknya. Bisa berdampak sangat serius pada perekonomian apabila tidak diintervensi dengan segera.
Jenis inflasi ini terjadi ketika kenaikannya berada di persentase di bawah 10%. Efeknya belum mengganggu perekonomian, tapi cukup memberikan pemerintah kewaspadaan. Biasanya pemerintah akan segera melakukan intervensi sebelum tingkat inflasinya kembali naik.
Di bawah ini adalah jenis inflasi yang terjadi berdasarkan penyebabnya. Ini dia penjelasannya.
Merupakan jenis inflasi yang penyebabnya cukup kompleks karena alasan penawaran dan permintaan yang tinggi. Masalah yang terjadi cukup padat, sehingga harus diberikan solusi terhadap permintaan dan penawaran.
Sesuai dengan namanya, penyebab inflasi jenis ini terjadi adalah karena permintaannya yang begitu tinggi. Hal itu pun membuat harga menjadi naik. Bisa juga menyebabkan produksi jadi lebih sedikit karena tidak mampu memenuhi permintaan tinggi itu.
Jenis inflasi ini terjadi karena biaya produksi yang mengalami kenaikan. Hal itu membuat produsen terpaksa menaikkan harga produknya yang mengakibatkan terjadinya inflasi. Penawaran yang naik ini bisa tidak seimbang dengan pendapatan masyarakat yang berada di angka yang tetap.
Inflasi bisa terjadi karena lokasi sumber penyebabnya, Ini dia penjelasannya.
Jenis inflasi ini terjadi karena ada jual beli yang dilakukan bebas di luar negara, sehingga membuat barang tersebut mengalami kenaikan. Akhirnya berpengaruh juga terhadap harga yang berlaku di dalam negeri.
Inflasi jenis ini terjadi karena harga barang dan jasa naik di dalam negeri. Uang yang beredar jumlahnya sangat banyak. Pemerintah dapat menaikkan Bi Rate agar masyarakat berbondong-bondong menyimpan uang di bank.
Penyebab inflasi adalah bermacam-macam. Di satu kasus bisa terjadi karena beberapa penyebab. Penjelasan sebab-sebab timbulnya inflasi adalah sebagai berikut.
Jumlah uang yang terlalu banyak di masyarakat bisa menyebabkan masyarakat jadi lebih konsumtif. Akhirnya harga barang dan jasa pun mengalami kenaikan untuk mengikuti kebiasaan baru masyarakat itu.
Kenaikan permintaan juga dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Hal itu karena produsen akan mengambil keuntungan dari permintaan yang banyak itu dengan melakukan kenaikan harga.
Bahan baku produksi yang harganya naik juga akan membuat inflasi mudah terjadi. Kenaikan harga pun tidak bisa dihindari karena jika harga tidak naik produsen akan merugi.
Tentu saja ada yang terkena imbas, dan biasanya masyarakat kecil yang paling dulu merasakan dampak buruknya.
Ini adalah salah satu penyebab inflasi dalam ekonomi makro yang efeknya juga bisa luas. Politik dan ekonomi yang bergejolak di dalam negeri dapat membuat inflasi tidak terkontrol, hingga membuat perekonomian pun semakin anjlok.
Inflasi juga dapat disebabkan dari utang negara yang tambah banyak. Alasannya karena pemerintah memutuskan untuk memperbanyak uang yang beredar dan menaikkan pajak. Hal itu pun membuat kenaikan harga sulit untuk dihindari karena pengusaha juga butuh uang tambahan untuk membayar pajak.
Di sinilah pemerintah harus punya perhitungan nyata ketika akan mengambil utang. Diusahakan utang negara berada di angka yang wajar agar masih bisa dibayar.
Tidak hanya dalam negeri, perekonomian luar negeri juga bisa berimbas menyebabkan inflasi. Misalnya, harga minyak bumi yang naik secara global berimbas juga pada kenaikan minyak bumi dalam negeri.
Kenaikan itu pun diikuti oleh naiknya harga di seluruh Indonesia. Hal ini juga pernah terjadi beberapa kali.
Untuk mengatasi kenaikan inflasi yang mengkhawatirkan, biasanya pemerintah akan mengandalkan cara-cara berikut ini.
Cara yang biasanya diandalkan oleh pemerintah untuk mengontrol inflasi adalah menaikkan persentase suku bunga acuan. Tujuannya adalah untuk memancing masyarakat untuk menyimpan uang di bank, sehingga daya beli mereka pun jadi berkurang.
Pemerintah juga bisa menekan inflasi dengan kebijakan ini. Caranya adalah dengan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN). Masyarakat pun jadi berminat membeli SUN untuk investasi jangka pendek dan memperoleh keuntungan darinya. Uang yang beredar di masyarakat pun bisa dikurangi dengan cara ini.
Untuk menormalkan harga barang dan jasa, pemerintah juga akan meningkatkan tarif pajak. Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih mengirit dalam mengeluarkan mereka karena fokus membayar pajak. Dengan begitu, diharapkan harga barang dan jasa akan kembali turun.
Untuk menekan harga barang dan jasa yang mengalami kenaikan tak terkontrol, biasanya pemerintah akan melakukan intervensi dengan menentukan harga maksimum yang boleh ditetapkan para pengusaha. Cara ini diharapkan bisa membuat harga barang dan jasa itu kembali normal.
Contoh inflasi yang pernah terjadi di Indonesia di tahun 1965 yang terjadi sampai 600% dan sudah termasuk kategori hyperinflation. Hal ini diakibatkan oleh gejolak politik yang terjadi pada saat itu.
Di tahun 1998. Berdasarkan data dari Katadata, inflasi mencapai angka 77%. Penyebab inflasi di Indonesia tahun 1998 karena gejolak politik dan ekonomi yang tidak terhindarkan, menyebabkan harga menjadi naik tak terkontrol, dan mata uang Rupiah anjlok ke angka yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Pengertian, Rumus Laju Inflasi, dan Contoh Perhitungannya
Penyebab inflasi itu ada banyak faktor, untuk itu kita harus selalu siap menghadapinya. Caranya adalah dengan melakukan investasi dan menyimpan uang yang bisa digunakan saat darurat. Inflasi memang sulit dihindari, tapi apabila kita selalu bersiap diri pasti bisa melewatinya dengan baik.
Anda juga bisa menghadapi inflasi dengan mengembangkan dana lewat pendanaan di Modal Rakyat. Caranya dengan meminjamkan dana ke pihak UMKM yang mendaftarkan diri di Modal Rakyat.
Dana yang bisa Anda pinjamkan dari Rp500 ribu. Keuntungannya pun cukup besar, mencapai 18% per tahun.
Modal Rakyat telah berizin OJK, sehingga aman dan legal. Anda tidak perlu khawatir untuk ikut pendanaan. Ayo, kembangkan dana Anda secara aman sekarang di Modal Rakyat!