22 Jan 2021
Keahlian untuk bisa melakukan pengaturan keuangan perlu dimiliki semua orang. Tanpa merencanakan keuangannya, kesehatan finansial seseorang akan memburuk.
Hal tersebut lantas bisa merambat ke masalah-masalah lain di luar ekonomi.
Sebagai orang yang baru mulai bekerja, tentu Anda memiliki keinginan untuk bisa hidup lebih mandiri. Anda tidak bergantung dengan orang tua secara finansial karena sudah memiliki gaji sendiri.
Namun, bagaimana cara mengelola keuangan? Apa langkah atau tahapan yang harus dilakukan? Dalam artikel ini Anda akan menemukan panduan lengkapnya.
Baca juga: Cara Mengatur Keuangan: 3 Hal Penting yang Jarang Dipahami
Memiliki keuangan yang sehat memiliki tahapan-tahapan yang harus Anda lewati secara bergantian. Jangan Anda melewati beberapa step dan langsung menuju step yang lebih jauh. Ini membuat Anda kesulitan untuk mengatur yang Anda dengan bijak.
Anda bisa menjadi financial planner untuk diri Anda sendiri. Berikut tahapan pengelolaan keuangan yang harus diikuti:
Langkah pertama yang harus menjadi goal Anda adalah mengumpulkan dana darurat. Dana darurat merupakan uang cadangan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat keadaan mendesak.
Misalnya, Anda mengalami kecelakaan dan kendaraan rusak. Anda tentu memerlukan biaya untuk memperbaiki kendaraan. Atau misalnya Anda memerlukan biaya untuk operasi saat sedang sakit.
Jika memiliki tabungan dana darurat, maka kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa Anda penuhi, bukan?
Banyaknya dana darurat yang harus Anda kumpulkan adalah sebesar 3 kali pengeluaran bulanan. Misalnya, pengeluaran Anda selama satu bulan adalah sebesar Rp 4 juta. Dengan demikian, uang darurat yang harus Anda siapkan adalah sebesar Rp 12 juta.
Tahapan berikutnya adalah melunasi utang atau cicilan Anda. Cermati kembali berapa besar rasio cicilan yang Anda miliki saat ini terhadap penghasilan bulanan. Pastikan total cicilan tidak lebih dari 30% penghasilan setiap bulan.
Kondisi keuangan yang sehat tercermin juga dari utang dan cicilan. Cukupkan diri dengan penghasilan yang Anda miliki. Jika ternyata memang tidak cukup, cobalah untuk mencari tambahan penghasilan.
Namun, bukan berarti berutang itu tidak baik untuk keuangan kita.
Anda bisa berutang untuk barang-barang yang nilai jualnya lebih tinggi di masa yang akan datang, misalnya rumah. Anda juga boleh meminjam uang untuk modal usaha.
Setelah dana darurat Anda terpenuhi. Mulailah untuk memberikan proteksi terhadap diri Anda dalam bentuk asuransi.
Anda bisa memilih asuransi kesehatan yang akan meringankan kerugian finansial apabila jatuh sakit. Bahkan, Anda tidak perlu membayar biaya pengobatan.
Jika Anda adalah tulang punggung keluarga, cobalah untuk memiliki asuransi jiwa. Jika suatu saat Anda meninggal, keluarga bisa mendapatkan manfaat finansial dari asuransi tersebut.
Sembari mempersiapkan proteksi, Anda juga perlu memulai investasi. Melalui investasi, Anda bisa mendapatkan keuntungan atau profit sehingga uang Anda terus berkembang nilainya.
Investasi jangka panjang bisa Anda manfaatkan untuk mencapai tujuan finansial 5 hingga puluhan tahun lagi. Misalnya kebutuhan untuk menikah, pendidikan anak, atau untuk masa pensiun.
Di lain sisi, investasi jangka pendek bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu beberapa bulan hingga tiga tahun lagi. Misalnya kebutuhan untuk membeli gadget baru atau dana liburan.
Pilihlah produk investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi daripada rata-rata inflasi di Indonesia.
Waktu pensiun memang terlihat masih lama. Bahkan masih lebih dari 10 tahun lagi. Namun, semakin dini Anda memulai mempersiapkan dana pensiun, semakin banyak waktu yang tersedia agar uang Anda bisa terus berkembang.
Ketika sudah tidak lagi bekerja, tentu Anda tidak lagi mendapatkan penghasilan tetap. Oleh karena itu, Anda membutuhkan dana pensiun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bayangkan bila Anda tidak memiliki dana tersebut. Tentu Anda harus bergantung kepada anak dan cucu untuk memenuhi kebutuhan. Apakah Anda ingin menjadi beban untuk mereka?
Baca juga: Mengenal Reksa Dana, Investasi yang Pas untuk Milenial
Warren Buffet, salah satu orang terkaya di dunia adalah seorang investor yang sangat sukses. Ia berpesan bahwa “Jika tidak menemukan cara untuk menghasilkan uang saat tidur, Anda akan bekerja sampai Anda mati”.
Mungkin saat ini Anda sedang senang karena akhirnya Anda memiliki pekerjaan yang bisa mendatangkan uang. Meskipun begitu, Anda juga perlu mencari cara agar uang Anda juga bisa bekerja untuk Anda.
Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan berinvestasi.
Gaji Anda adalah active income karena uang ini hanya bisa didapatkan bila Anda aktif bekerja. Keuntungan investasi merupakan passive income karena Anda tidak perlu bekerja supaya mendapatkan keuntungan tersebut.
Peer-to-peer Lending adalah platform yang mempertemukan Antara peminjam dan juga pemberi pinjaman atau pendana. Platform ini diciptakan agar mereka bisa melakukan kegiatan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi secara daring.
Anda bisa menyisihkan uang setiap bulan untuk menjadi pendana di P2P Lending dan mendapatkan keuntungan. Anda tidak perlu mempersiapkan uang yang besar untuk memulai mendanai.
Keuntungan yang didapat dalam setahun bisa mencapai 15 persen. Uang Anda akan disalurkan sebagai pinjaman modal usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Baca juga: Waspada! Ini 5 Ciri Fintech Ilegal yang Harus Diperhatikan
Nah, itulah langkah-langkah perencanaan keuangan terbaik yang bisa Anda lakukan. Ingat, selagi masih baru di dunia kerja, Anda perlu belajar mengatur keuangan pribadi dengan lebih bijaksana untuk masa depan yang lebih baik.