27 May 2021
Pernikahan yang berkesan pasti menjadi impian para calon suami istri. Banyak pasangan serius yang sudah mulai merencanakan pernikahan impian mereka serta konsepnya.
Namun di balik semua itu, ada poin-poin lain yang harus Anda siapkan sebagai calon pasangan. Selain persiapan mental, Anda juga perlu perencanaan keuangan yang matang. Pasalnya merencanakan pernikahan tidak mudah dan murah.
Ada banyak hal yang harus dibiayai, mulai dari dekorasi, make up, pemusik, catering, wedding organizer, dan lain-lain. Anda mungkin pusing dengan semuanya. Jangan khawatir, di sini sudah disiapkan tips perencanaan keuangan untuk menikah. Simak penjelasannya.
Baca juga: Rincian Biaya Pernikahan Sederhana dan Cara Mempersiapkannya
Ingatlah bahwa Anda akan menjalankan pesta pernikahan ini berdua dengan pasangan, beserta keluarga dan rekan-rekan pastinya. Namun yang terutama tetaplah pasangan.
Tipsnya adalah bicarakan kondisi keuangan masing-masing, jika perlu terkait kondisi keluarga. Hal ini penting untuk menentukan cara mengelola keuangan bersama pasangan.
Tentukan jumlah budget maksimal yang dapat Anda siapkan bersama pasangan. Ingatlah bahwa konsep acara harus sesuai dengan rencana pengeluaran, bukan sebaliknya. Buat juga dana darurat jika terjadi pengeluaran yang tidak diinginkan.
Setelah menyiapkan perencanaan keuangan bersama calon suami atau istri, waktunya menentukan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Pertama, Anda bisa menengok jumlah gaji Anda dan pasangan, apakah cukup jika hanya dari gaji?
Jika kurang, berarti Anda membutuhkan penghasilan tambahan. Jika tidak, berarti Anda perlu mengurangi pengeluaran yang kurang penting. Misalnya, tidak lagi nongkrong di kafe mewah atau menghamburkan uang untuk barang mewah yang tidak urgen.
Sebaiknya Anda menciptakan target khusus kapan budget itu harus terkumpul. Maka dari itu, Anda akan tahu cara mengelola keuangan agar semakin terstruktur.
Baca juga: 6 Tips Memiliki Pernikahan yang Bahagia secara Finansial
Agar uang cepat terkumpul, buatlah tabungan khusus. Pastikan tabungan ini tidak dipakai untuk hal-hal lain yang kurang penting, atau bedakan dengan uang untuk tabungan sehari-hari.
Hal ini bisa Anda lakukan agar dana yang Anda hasilkan tak terpakai sia-sia. Kemudian Anda dan pasangan harus berkomitmen agar tidak menggunakan uang itu kecuali untuk urusan menikah.
Tetapkan target dan jumlah uang yang hendak ditabung. Siapkan pos-pos pengeluaran. Misalkan untuk catering sejumlah sekian, sewa gedung sekian, pakaian sekian, akomodasi keluarga sekian, dan lain-lain.
Setidaknya, upayakan agar uang Anda cukup untuk menyewa gedung yang diinginkan. Uang yang sudah terkumpul dapat digunakan untuk mencicil pos pengeluaran lainnya.
Sebagai gambaran, berikut pengaturan pos keuangan saat merencanakan pernikahan.
a. 50 persen kebutuhan sehari-hari
b. 30 persen tabungan menikah
c. 10 persen tabungan masa depan
d. 10 persen asuransi kesehatan serta dana darurat.
Anda dapat mengutak-atik sendiri persentase dalam pos pengeluaran tersebut. Jika perlu, Anda dapat menambah atau menguranginya. Hal ini bergantung pada kondisi dan masalah keuangan Anda serta pasangan.
Barang-barang yang dibutuhkan setelah menikah tidak sedikit. Anda bisa mencicilnya mulai dari sebelum menikah. Misalkan Anda membeli alat elektronik dan mebel rumah.
Hal ini dapat Anda lakukan jika Anda sudah serius dan yakin dengan pernikahan Anda. Apalagi jika sudah ada pertemuan dengan keluarga dan tanggal pernikahan sudah ditentukan. Anda dapat memanfaatkan promosi agar dapat berhemat dalam membeli peralatan rumah tangga.
Dana darurat ini sangat penting dalam pernikahan. Kita tidak tahu apakah budget yang sudah disiapkan akan tepat sasaran, mengingat selalu ada kemungkinan inflasi.
Untuk mengantisipasi hal itu, Anda dapat menyiapkan dana perlindungan sesuai yang dibutuhkan. Misalnya dengan jumlah sepertiga dari total budget pernikahan. Dengan begitu, Anda tidak perlu menyentuh dana pernikahan yang sudah disiapkan.
Jika ternyata dana darurat ini tidak dipakai, bisa ditabung kembali untuk memenuhi kebutuhan sebagai suami istri.
Mengingat dana pernikahan biasanya disiapkan dalam jangka panjang, ada kemungkinan terjadi inflasi. Misalkan Anda sudah mengincar gedung A, ternyata beberapa bulan atau tahun kemudian harga sewanya naik. Hal ini tentu akan mengganggu budget yang sudah Anda siapkan sebelumnya.
Untuk itu, Anda perlu cermat dalam menentukan tabungan apa yang hendak dipakai. Berikut beberapa rekomendasi tabungan yang sesuai untuk perencanaan pernikahan.
Menabung emas tidak pernah rugi untuk tujuan apapun. Saat ini banyak yang menawarkan jasa menabung emas. Anda dapat membeli emas dengan mencicil, sehingga tidak terasa memberatkan.
Saat sudah terkumpul banyak, Anda dapat mencairkan atau tetap disimpan sampai dibutuhkan.
Tabungan jenis ini cocok untuk Anda yang ingin menikah. Pasalnya selain mudah, harga emas cenderung naik. Maka dari itu tidak akan banyak terpengaruh inflasi.
Tabungan ini membuat Anda dengan rutin dapat menyetor uang dalam rekening. Uang ini baru dapat diambil saat jatuh tempo sesuai kesepakatan. Tabungan ini cocok bagi Anda yang sering mengutak-atik tabungan.
Umumnya tabungan berjangka menggunakan metode auto debit. Sehingga sejumlah dana secara langsung akan ditarik dari rekening Anda ke rekening yang lain. Bunga yang ditawarkan pun lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa, yakni 4 hingga 5 persen.
Untuk pernikahan, Anda dapat merencanakan membuka tabungan berjangka dengan waktu sekitar 1 tahun. Jangka waktu ini ideal untuk menabung. Dalam kurun waktu tersebut Anda tidak akan bisa mengambil dana yang sudah ditabung.
Tabungan asuransi penting bagi Anda yang hendak menikah. Tabungan ini akan memproteksi Anda yang sudah merencanakan keuangan sebaik-baiknya. Jika pasangan atau Anda sakit, Anda tidak perlu cemas karena sudah terlindungi asuransi.
Setelah menikah, mengatur keuangan tidak kalah pentingnya. Jika Anda tidak jeli, hal ini dapat berpengaruh ke keluarga yang akan Anda bangun. Untuk menghindari hal tersebut, berikut beberapa tipsnya.
Yang dimaksud di sini adalah Anda harus terbuka dengan masalah finansial keluarga. Jika Anda memiliki harta dan utang, sampaikan sebenar-benarnya. Anda juga bisa saling memberitahu jumlah pendapatan Anda dan pasangan. Dengan demikian, Anda bisa memprediksi bagaimana harus mengatur keuangan secara lebih sistematis.
Tips ini akan membuat Anda mampu saling percaya satu sama lain. Seandainya ada rintangan dalam hal keuangan, dengan mudah Anda dapat menemukan solusinya bersama pasangan tanpa harus berselisih.
Memang ada banyak godaan berbelanja konsumtif seperti ponsel keluaran terbaru atau pakaian yang sedang tren saat ini. Hal ini membuat Anda sulit mengelola keuangan.
Apalagi jika sudah menikah, terkadang prioritas keuangan Anda bisa berbeda. Pasangan Anda sedang ingin berhemat sementara Anda ingin berbelanja. Hal ini akan menimbulkan selisih pendapat.
Solusinya adalah membuat rencana dalam rentang waktu panjang, misalnya dalam lima tahun ke depan Anda hendak membeli rumah. Dengan demikain, Anda berdua akan menahan diri untuk berbelanja saat ini.
Meskipun dengan menikah Anda punya dua sumber penghasilan dari pribadi dan pasangan, ada baiknya membuat tabungan bersama. Tabungan tersebut dapat digunakan untuk kepentingan yang sifatnya bersama, misalnya kebutuhan sehari-hari.
Setelah itu, sisihkan setidaknya 20 persen untuk menabung untuk keperluan jangka panjang.
Selain modal tambahan untuk menikah yang disinggung di atas, Anda juga dapat menjadi investor di layanan P2P lending Modal Rakyat. Mengingat layanan ini sudah berizin di OJK, uang Anda akan dijamin keamanannya. Bunga yang ditawarkan pun menarik, yakni mencapai 25 persen per tahun. Hal ini bisa menjadi salah satu opsi Anda.
Demikian penjelasan tentang tips perencanaan keuangan untuk menikah. Semoga membantu.