07 Jul 2020
Hampir setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan bantuan pinjaman uang untuk mendukung kelancaran bisnisnya. Karena tentunya semua pebisnis ingin penjualan produk dan layanannya meningkat setiap waktu. Namun sayangnya kendalanya selalu terletak pada finansial yang terbatas. Sehingga mereka membutuhkan pinjaman dana untuk modal usahanya.
Jadi jangan pernah berpikir jika mengajukan pinjaman adalah hal yang salah. Justru ada saatnya pelaku bisnis harus meningkatkan modalnya supaya peningkatan usaha bisa terealisasikan sebagaimana mestinya. Hanya saja tidak semua pelaku bisnis berani mengajukan pinjaman uang karena berbagai hal.
Salah satunya adalah takut tidak bisa mengembalikan uang pinjaman. Padahal sebenarnya jika dari awal Anda sudah menanamkan pikiran positif, hasilnya pasti akan baik. Berbeda sekali jika dari awal sudah takut dan ada pikiran negatif, otomatis hal ini akan berdampak buruk juga saat mengajukan pinjaman.
Bisa saja Anda tidak bisa melunasi pinjaman karena dari awal tidak pernah percaya bisa membayar angsurannya tepat waktu. Maka dari itu, Anda harus bisa menganalisis manfaat dan biaya yang dibutuhkan. Di bawah ini adalah 3 kondisi yang menandakan Anda butuh pinjaman uang, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Inilah Jawabannya, Mengapa Berinvestasi Itu Penting
Seiring berjalannya waktu, tentunya pertumbuhan penjualan akan semakin meningkat. Sehingga Anda membutuhkan dana lebih untuk memenuhi kebutuhan inventori yang semakin banyak. Meskipun Anda mungkin sekarang telah menjadi seorang pebisnis ritel, namun tetap saja butuh tambahan uang.
Ada saatnya arus kas operasional dari bisnis Anda tidak dapat memenuhi pertumbuhan usaha sehingga dalam situasi khusus, dana yang didapatkan dari sumber eksternal bisa sangat membantu. Saat keuangan bisnis dalam kondisi baik dan ingin ditingkatkan, maka pinjaman uang juga bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan.
Yang pasti jika melihat dari segi penjualan dan aktivitas bisnis dalam masalah keuangan, ada 3 hal yang harus diperhatikan di sini. Yaitu inventory, hutang bisnis, dan uang hasil penjualan produk. Inventori di sini maksudnya adalah saat Anda mempunyai produk tertentu sebagai stok.
Selain itu, perhatikan juga saat Anda bisa menjual produk, namun hasil penjualan belum diterima uangnya. Ini sering terjadi pada mereka yang berbisnis pada sistem e-Commerce. Selanjutnya masih ada lagi pinjaman uang bisnis, yaitu saat Anda belum melunasi semua biaya kepada vendor, supplier, mitra, dan rekan.
Saat semua kebutuhan inventori dan hasil penjualannya sudah dijumlahkan secara keseluruhan maka selanjutnya kurangi total keduanya dengan pinjaman uang yang Anda miliki. Sehingga dari sini Anda akan mendapat jawaban berapa banyak jumlah modal kerja bisnis yang harus disiapkan.
Bagi setiap pelaku bisnis online, tentunya ada saatnya penjualan akan meningkat drastis dan terkadang justru menurun tiba-tiba. Hal seperti sudah biasa karena merupakan bisnis musiman yang mana tingkat penjualannya tidak pernah menentu. Maka dari itu untuk mengatasi masalah musiman tertentu, sebaiknya kurangi jumlah inventori.
Jika perlu, jual produk dengan menggunakan harga promo sehingga Anda masih bisa menyiapkan produk lainnya sesuai musimnya. Misalnya saat menjelang hari lebaran, artinya ada beberapa produk yang bisa dijual dan biasanya laku di bulan tersebut. Namun tentu saja butuh dana lebih untuk mengikuti perkembangan terkini.
Sehingga Anda butuh pinjaman uang untuk memenuhi kebutuhan itu dan membuat bisnis tidak ketinggalan zaman. Sayangnya mengikuti perkembangan trend biasanya menyebabkan likuiditas jangka pendek. Namun dengan adanya bantuan pinjaman modal, tentunya hal ini membuat Anda tetap bisa mendapatkan penghasilan dari usaha yang sedang trend tersebut.
Jadi saat Anda dihadapkan dengan kondisi seperti ini, sebaiknya jual produk yang tersisa dalam inventori menggunakan harga diskon. Sehingga tidak ada produk yang tersisa dan masih tetap ada perputaran uang dengan baik. Jika perlu, cobalah mengajukan pinjaman uang untuk menutup kekurangan biaya yang ada.
Dengan cara inilah akan membuat bisnis Anda tetap berkembang dan tidak akan rugi meskipun sedang ada efek musiman. Sehingga Anda masih tetap bisa memenuhi kebutuhan lainnya meskipun keuangan mungkin sedang bermasalah dan belum stabil. Seperti itu cara mengatasi efek musiman.
Terkadang ada saatnya semua hal bisa berubah dengan cepat, bahkan ada sesuatu yang mengejutkan terjadi dalam bisnis. Yaitu mendapatkan pesanan besar melebihi dari yang biasa didapatkan sehari-hari. Hal ini seringkali terjadi saat baru saja mendapatkan mitra baru yang membuat Anda harus menyiapkan produk lebih banyak.
Dalam kondisi seperti ini, bisa saja volume penjualan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Namun tentu saja untuk memenuhi angka permintaan tersebut dibutuhkan modal besar juga untuk menyiapkan produknya. Maka dari itu, jika saat ini kondisi finansial belum mendukung, solusinya adalah dengan mengajukan pinjaman uang.
Sehingga Anda tetap bisa memenuhi permintaan pasar meskipun modalnya terbatas. Tidak hanya itu saja, dengan memiliki modal lebih yang didapatkan dari pinjaman uang tentunya akan membantu Anda mendapatkan produk tertentu saat ada diskon. Sehingga Anda bisa mendapatkan untung yang lebih besar karena biayanya bisa dikurangi.
Pelaku bisnis yang bisa bertindak cepat saat permintaan pasar meningkat akan mendapatkan keuntungan besar. Sehingga usahanya bisa semakin berkembang dan meningkat seiring berjalannya waktu. Maka dari itu, sebaiknya perhatikan keuntungannya untuk memanfaatkan kesempatan yang ada. Jadi, analisis manfaat dan biaya harus diperhitungkan saat mengajukan pinjaman.
Jika Anda sudah mengalami 3 kondisi di atas ketika menjalankan bisnis, artinya harus segera mencari bantuan keuangan. Bantuan ini dibutuhkan demi meningkatkan pertumbuhan penjualan dan kelancaran bisnis Anda. Itulah sebabnya mencari pinjaman uang itu sangat penting bagi pelaku bisnis yang ingin usahanya berkembang.
Baca juga: Cara Mudah Berhenti Menunda dan Mulai Kebiasaan Baik