Finansial

Gaya Hidup

Tips Mengajukan Pinjaman untuk Renovasi Rumah

Brigitta Winasis-

07 Sep 2021

Tips Mengajukan Pinjaman untuk Renovasi Rumah

Seiring berjalannya pemakaian, rumah membutuhkan peremajaan. Namun renovasi rumah membutuhkan biaya lumayan banyak, terutama jika banyak bagian yang harus diperbarui. Dengan alasan ini, Anda mungkin mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman untuk renovasi rumah.

Saat ini sudah banyak tersedia program pinjaman untuk merenovasi rumah, baik yang disediakan bank maupun lembaga keuangan lainnya. Anda memiliki cukup banyak opsi.

Namun bagaimana memilih yang terbaik? Berikut tipsnya.


Baca juga: Inilah Rincian Biaya Bangun Rumah Sendiri


Utamakan Pinjaman dari Bank

Seiring perkembangan teknologi, semakin banyak jasa peminjaman dana cepat melalui fintech. Mereka bersedia memberikan pinjaman dengan syarat minimal, sehingga membuat Anda tergiur dibandingkan dengan bank yang membutuhkan syarat lebih rumit.

Padahal pinjaman lewat bank jauh lebih terjamin. Terlebih lagi jika fintech tersebut belum terdaftar di OJK.

Untuk menghindari pinjaman dari lembaga yang tidak jelas, utamakanlah meminjam di bank. Jangan gampang tergiur dengan dana cepat dan persyaratan mudah. Anda lihat ada banyak kasus penipuan dari pinjaman secara online.


Manfaatkan Bank Langganan Anda

Sama seperti pinjaman lainnya, pinjaman untuk merenovasi hunian biasanya berupa uang tunai. Prosesnya sama dengan pengajuan pinjaman lainnya. Umumnya bank menggunakan skor kredit untuk memberikan persetujuan peminjaman tunai.

Anda dapat memanfaatkan bank yang sudah menjadi langganan Anda. Apabila memungkinkan, gunakanlah bank yang sudah pernah dipakai untuk mengambil kredit sampai lunas.

Dengan demikian, nilai kredit Anda akan dianggap baik. Besar kemungkinan pinjaman Anda akan disetujui.


Pilih Program Renovasi Rumah

Kini berbagai bank menyelenggarakan program khusus untuk renovasi rumah. Berikut ini beberapa program yang cukup diminati masyarakat.

Bank BCA

Bank BCA menawarkan program Renovasi Hunian Saya. Program ini menawarkan pilihan jenis angsuran, baik tetap maupun fleksibel, beserta agunannya.

Bank Mandiri

Bank Mandiri menawarkan program KPR Multiguna. Anda dapat mengikuti program ini jika sudah berpendapatan minimal Rp5 juta per tahun.

Tenor kredit yang ditawarkan yaitu Rp10 miliar dengan periode maksimal 10 tahun. Apabila Anda mengajukan tenor 8 tahun atau lebih, Anda akan dikenai bunga flat senilai 0,42% pada tiga tahun pertama.

Bank BNI

Bank yang berada di bawah naungan BUMN ini menawarkan program Griya Multiguna, yakni program cicilan dengan bunga rendah untuk renovasi rumah. Persyaratannya cukup mudah dan Anda dapat mengajukan tenor 10 tahun.

Untuk mengakses program kredit ini, Anda hanya perlu mengisi formulir secara online di situs BNI.


Hitung Tenor Pinjaman

Banyak orang terlalu fokus pada besaran uang yang akan dipinjam, tetapi tidak memikirkan tenornya. Padahal hal ini juga penting, mengingat jatuh tempo pembayaran bisa berbarengan dengan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Contohnya Anda mengajukan pinjaman persis sebelum masa pensiun. Ada kemungkinan pinjaman Anda ditolak bank karena dinilai berisiko tinggi.

Contoh lainnya adalah ada potensi Anda kesulitan membayar cicilan karena harus membayar sekolah anak. Maka dari itu, Anda wajib memperhitungkan tenor cicilan.


Baca juga: Syarat, Keuntungan, dan Cara Membeli Rumah Lelang Bank


Manfaatkan Fasilitas Kredit dari BPJS Ketenagakerjaan

Jika Anda sebagai karyawan yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan minimal lima tahun, Anda bisa menggunakan fasilitas kredit renovasi rumah. Biasanya BPJS Ketenagakerjaan akan melakukan kerja sama dengan bank tertentu.

Agunan yang diajukan adalah dana yang disimpan dalam rekening BPJS Ketenagakerjaan. Anda cukup mendatangi kantor BPJS Ketenagakerjaan dan memenuhi ketentuan.


Manfaatkan Fasilitas Top Up KPR

Jika Anda memiliki rumah yang masih berstatus KPR yang belum lunas tetapi sudah memerlukan renovasi, solusi yang paling tepat adalah mengajukan top up KPR.

Fasilitas ini didanai bank dalam bentuk KPR. Beberapa bank mendukung fasilitas ini. Fasilitas ini dapat diberikan jika KPR Anda sudah lewat setengah dari masa kredit.

KPR sebelumnya akan ditutup dan Anda memperoleh kredit yang baru. Selisih plafon pinjaman yang sudah dikurangi sisa KPR awal dapat digunakan untuk merenovasi rumah.


Alih KPR

Jika Anda memiliki rumah yang masih berstatus KPR, Anda bisa melakukan alih KPR ke bank lain. Tujuannya adalah memperoleh dana renovasi dengan memanfaatkan selisih plafon pinjaman dengan sisa kredit dapat dimanfaatkan untuk dana renovasi. Solusi ini tepat untuk Anda yang mengajukan top up ke bank yang memberikan KPR Anda.


Kerja Sama dengan Toko Material

Anda bisa menabung biaya untuk renovasi terlebih dahulu. Namun jika dana Anda terbatas, Anda dapat bekerja sama dengan toko material dengan cara membeli bahan bangunan melalui pembayaran berjangka.

Untuk diketahui, toko material diberi target dari distributornya untuk menghabiskan stok. Hal ini akan mempermudah Anda yang ingin merenovasi hunian secara mengangsur di toko bangunan.

Tenor pembayaran biasanya berjangka pendek, yakni 1-3 bulan. Syarat utama biasanya adalah Anda dikenal baik oleh si pemilik toko. Anda juga dapat memperpanjang tenor pembayaran apabila reputasi Anda terkenal baik.

Setelah solusi material bangunan beres, Anda tinggal mencari tukang bangunan. Anda dapat bekerja sama dengan kontraktor yang menerima pembayaran berjangka. Hal ini tentu akan memudahkan Anda dalam merenovasi hunian.


Jenis-jenis Kerusakan Rumah

Sebelum memutuskan hendak merenovasi rumah, ada baiknya Anda memahami jenis kerusakan yang menimpa hunian Anda. Berikut penjelasannya.

Kerusakan Ringan Nonstruktur

Kategori ini ditunjukkan dengan adanya retak halus di plesteran. Lebar celah yang muncul sekitar 0,075 cm. Luas retakan tidak terlalu lebar dan muncul serpihan.

Kerusakan ringan ini biasanya tidak terlalu genting. Perbaikan juga dapat dilakukan tanpa perlu mengosongkan bangunan. Rumah dengan kerusakan jenis ini tergolong masih layak huni.

Kerusakan Ringan Struktur

Sama seperti sebelumnya, pada kategori ini muncul retakan. Namun celah retakan yang muncul antara 0,075 sampai 0,6 cm. Plesteran juga berjatuhan.

Cakupan luas retakan dapat berpengaruh ke kemampuan menopang beban. Apabila kerusakan terjadi, maka perlu dilakukan penindakan agar tidak mengganggu kenyamanan. Saat penindakan, tidak perlu mengosongkan rumah.

Kerusakan Struktur Sedang

Kerusakan struktur sedang terjadi jika muncul retak dengan lebar lebih dari 0,6 cm. Retak juga menyebar ke bagian dinding dan kolom lainnya.

Kemampuan menopang beban akan berkurang, tetapi rumah masih tergolong layak huni. Namun rumah tetap perlu direstorasi dengan perbaikan arsitektur.

Kerusakan Struktur Berat

Kerusakan struktur berat ditunjukkan dengan dinding pemikul beban pecah dan runtuh. Bangunan terpecah dan sebagian di antaranya rusak. Kondisi demikian tidak layak dihuni.

Kerusakan ini tergolong urgen dan bangunan harus segera ditindak dengan dirobohkan serta direstorasi. Bangunan juga perlu dikuatkan secara menyeluruh.

Kerusakan Total

Kerusakan total ditandai dengan lebih dari 65 persen bagian rumah roboh. Struktur bangunan rusak parah dan tidak layak huni karena struktur yang berbahaya.

Tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan merobohkan bangunan lalu mendirikan yang baru.


Kumpulkan Uang untuk Merenovasi Rumah dengan Mendanai di P2P Lending Modal Rakyat

Untuk merenovasi rumah, Anda perlu mengumpulkan uang yang banyak. Tidak hanya melalui menabung, Anda juga bisa mengumpulkan aset lewat pendanaan.

Salah satunya adalah dengan mendanai P2P lending melalui Modal Rakyat. Layanan ini menawarkan imbal hasil bunga yang menarik dibandingkan P2P lending lainnya, yakni mencapai 25 persen per tahun. Layanan ini telah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Anda dapat berinvestasi mulai dari Rp25.000 saja.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru