23 Jul 2021
Pernahkah Anda kebingungan tentang keputusan finansial, jika iya bisa jadi belum menerapkan sepenuhnya tentang piramida perencanaan keuangan. Karena melalui piramida tersebut akan tergambarkan bagaimana prioritas dalam mengelola uang.
Fenomena seperti yang terjadi tahun lalu mungkin bisa menjadi ilustrasinya. Ketika orang mulai tertarik dengan investasi, ada yang rela berhutang atau menggunakan uang panas sebagai modal investasi. Padahal seharusnya prioritasnya tidak demikian.
Baca juga: Enterprise Value: Fungsi, Komponen, dan Cara Menghitungnya
Sebelum membahas mengenai piramida ini, sebaiknya mundur terlebih dahulu mengenai perencanaan itu sendiri terlebih dahulu. Rencana adalah sebuah guide atau petunjuk mengenai apa–apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Adanya rencana memungkinkan seseorang untuk mengetahui posisinya sedang berada di mana, berapa persen pencapaian menuju target, hingga acuan dalam menilai bagaimana performanya. Dalam bidang finansial, tujuannya adalah target finansial.
Rencana memiliki jenjang waktu dan rentetan cukup panjang, tidak bisa instan. Setiap tahapnya memiliki prioritas berbeda–beda. Contohnya ketika mulai bekerja atau mendapatkan penghasilan, prioritasnya mungkin memperbaiki cash flow atau menambah penghasilan.
Begitu juga ketika sudah mendapatkan pendapatan mapan, prioritasnya mungkin sedikit berbeda. Seperti mulai masuk ke dunia investasi atau mempersiapkan kebutuhan jangka panjang. Penentuan prioritas tersebut sangat penting agar menghindari konsumsi non produktif.
Penentuan skala prioritas ini sering dikenal dengan piramida perencanaan keuangan. Prinsipnya sama seperti ketika membangun piramida, yaitu membangun dari pondasi atau dasarnya terlebih dahulu. Sehingga ketika dasarnya kuat, bangunan finansialnya juga kokoh.
Piramida perencanaan keuangan juga bisa digunakan untuk menentukan kekuatan kondisi finansial seseorang. Contohnya ketika kebutuhan dasarnya masih sulit untuk terpenuhi, alangkah baiknya berfokus ke sana terlebih dahulu.
Sembari merencanakan, mengeksekusi, serta mencari peluang agar bisa beranjak pada tingkatan berikutnya. Tidak perlu tergesa–gesa untuk naik tingkat, karena prinsip dari piramidanya adalah kekuatan pondasi dasarnya.
Contohnya seperti fenomena yang telah diangkat pada pembukaan, ketika dana hutang atau dana hangat digunakan sebagai modal investasi, tentunya kebutuhan sehari – hari yang lebih urgen akan terganggu. Belum lagi apabila investasinya mengalami kegagalan.
Baca juga: Beneficiary adalah: Pengertian dan Jenis-jenisnya
Sesuai dengan namanya, teknik penentuan prioritas ini memiliki beberapa tingkatan yang sifatnya hierarkis, artinya harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum beranjak ke tingkat berikutnya. Ilmuwan membagi tingkatannya menjadi 5 jenis, yaitu :
Dalam piramida perencanaan keuangan proteksi adalah tingkat paling bawah, serta merupakan tingkat paling mendasar untuk segera diselesaikan. Pada tingkatan ini seseorang diharuskan untuk mampu memenuhi kebutuhan jangka pendek terlebih dahulu.
Kemampuan dalam mengelola cash flow serta menstabilkan pendapatan menjadi prioritasnya. Menghindari konsumsi berlebihan serta mencari sumber pemasukan yang lebih baik adalah fokus ketika masih berada pada tahap ini.
Tingkatan kedua adalah simpanan reguler, biasanya juga disebut sebagai manajemen risiko. Hal ini karena sebagai seorang manusia juga tidak terlepas dari beragam risiko, mulai dari kondisi kesehatan menurun, kerusakan pada benda berharga, dan lain sebagainya.
Ada banyak cara untuk memenuhinya, mulai dari menambah simpanan, meningkatkan potensi dana tabungan, atau mencari asuransi. Namun harus berhati – hati apabila mengambil asuransi, pastikan benar – benar dibutuhkan, tidak karena promosi pemasaran saja.
Tingkatan ketiga dalam piramida perencanaan keuangan adalah pertumbuhan aset. Fokusnya adalah mencapai tujuan finansial dalam waktu dekat atau jauh. Mulai mengembangkan modal dengan berinvestasi, baik yang agresif atau aman.
Tujuannya bukan untuk memperkaya diri, namun meringankan beban atau tanggungan untuk mencapai target finansialnya. Selain itu juga membuat dana yang ada untuk lebih produktif, dengan cara menghasilkan pendapatan pasif atau investasi.
Fokus berikutnya adalah perencanaan di hari tua atau ketika pensiun. Pensiun di sini berarti sumber pemasukan utama sebelumnya sudah tidak mungkin didapatkan lagi. Entah karena fisik sudah mulai melemah atau kondisi lainnya.
Karena itulah, penting untuk mendapatkan dana pensiun.
Tentu saja sebagai orang tua, menginginkan anaknya untuk mendapatkan hidup layak, terutama dari sisi ekonomi. Keinginan untuk meninggalkan warisan atau jatah bagi anak berada pada puncak paling tinggi, yang artinya prioritasnya cukup rendah.
Baca juga: 5 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Memberikan Keuntungan
Piramida tersebut merupakan sebuah alat bagi seseorang untuk melihat prioritas serta menentukan kekuatan finansialnya. Karena sifatnya alat, janganlah dijadikan sebagai tujuan, fokuslah pada kesejahteraan serta kebahagiaan diri.
Terlalu fokus atau kaku terhadap tahapannya bisa menjadikan Anda memiliki stress tinggi, namun bukan berarti bisa seenaknya sendiri menempatkan prioritas. Fokusnya adalah penguatan terhadap pondasi finansial terlebih dahulu.
Kebiasaan–kebiasaan buruk seperti terus berhutang, menghabiskan uang tanpa memikirkan jangka panjang, suka berbelanja barang konsumtif, atau mendiamkan uang tentunya harus segera disadari. Sehingga bisa menyikapi dengan bijak.
Piramida perencanaan keuangan memberikan gambaran terkait bagaimana sebuah prioritas harus didahulukan dibandingkan hal lainnya. Namun bisa menyesuaikan dengan konteks Anda, contohnya ketika bimbang hendak berhutang atau mengambil tabungan anak.
Pada saat tertentu mengambil hutang bisa menjadi pilihan terbaik, karena tabungan yang sudah dalam bentuk investasi masih belum matang. Atau bisa jadi mengambil tabungan adalah pilihan terbaik saat itu. Tentunya untuk mengetahuinya perlu dibarengi dengan perencanaan.
Anda juga bisa memanfaatkan financial planner untuk membantu membimbing prioritas keuangan berdasarkan piramida perencanaan keuangan. Berdiskusi dengan orang ahli tentunya akan mendapatkan pandangan baru yang lebih solutif.
Financial planner biasanya sudah mendampingi berbagai klien dengan berbagai masalahnya, karenanya Anda akan memperoleh solusi dari berbagai sudut pandang. Sehingga apabila memang dibutuhkan, jangan ragu mengeluarkan sedikit dana untuk menyewanya.
Menentukan prioritas merupakan sebuah langkah cerdas untuk mencapai tujuan, begitu juga dalam hal finansial. Penentuan prioritas pada finansial bisa dilakukan dengan menggunakan acuan pada piramida perencanaan keuangan.
Baca juga: Apa Perbedaan P2P Lending Berizin dan Terdaftar di OJK?
Ayo bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan modal usaha dan raih keuntungannya.
Selain itu, Anda bisa mendapatkan imbal hasil hingga 18% per tahun.
Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di cs@modalrakyat.id untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.