01 Sep 2021
Banyak perusahaan yang menjalankan bisnis dengan mengandalkan apa itu piutang. Untuk bisa mengoptimalkan piutang, perusahaan pun perlu mengatur piutangnya secara benar supaya laporan keuangan bernilai positif. Piutang pun dapat melancarkan kegiatan bisnis.
Piutang sering disamakan dengan utang, padahal keduanya jauh berbeda. Di sini akan dibahas mengenai piutang dalam akuntansi, ciri-cirinya, jenis-jenisnya, cara untuk membuat piutang jadi tertagih, perbedaan piutang dan utang.
Baca juga: Anjak Piutang adalah: Jenis dan Manfaatnya untuk Bisnis
Pengertian piutang adalah uang pinjaman atau tagihan yang diberikan perusahaan pada pihak luar yang suatu hari perlu didapatkan perusahaan kembali. Kata lain piutang adalah receivable.
Pinjaman atau tagihan tersebut menjadi komponen di neraca yang perlu dicatat sebagai piutang. Alasannya karena sama seperti mengingat utang, apa itu piutang pun perlu diingat supaya perusahaan tidak mengalami kerugian. Piutang menjadi salah satu hak milik perusahaan yang tidak boleh dilewatkan.
Dalam berbisnis, perusahaan yang bekerja sama dengan klien bisa menggunakan jenis pembayaran mana saja. Salah satu jenis pembayarannya adalah piutang.
Apa itu piutang dipilih karena bisa membuat proses transaksi jadi lebih cepat. Misalnya, klien membayar transaksi setengahnya dulu, sisanya akan dibayarkan sebulan lagi.
Kemudian perusahaan juga punya wewenang untuk menagih apa itu piutang mendekati jatuh tempo pembayaran.
Dalam neraca, piutang akan dimasukkan pada aktiva lancar atau tidak lancar. Dibedakan sesuai waktu tempo pembayaran piutangnya. Apabila waktunya sebentar, biasanya akan dimasukkan pada aktiva lancar. Apabila waktunya lebih dari satu tahun, akan dimasukkan ke aktiva tidak lancar.
Supaya tidak tertukar dengan utang, Anda perlu mengetahui lebih jauh mengenai ciri-ciri dari apa itu piutang.
Apa itu piutang biasanya memiliki bunga sebagai bentuk tagihan. Klien tidak hanya membayar transaksi pokok, tapi juga bunga yang dibebankan padanya. Bunga ini biasanya ditambahkan karena ada periode waktu yang diberikan perusahaan kepada klien untuk melakukan pembayaran. Apalagi perusahaan bersedia menunggu sampai waktu pembayarannya yang telah disepakati.
Apa itu piutang juga memiliki waktu jatuh tempo yang jelas. Klien wajib membayar utangnya pada perusahaan yang memberikan piutang sesuai dengan jatuh temponya. Apabila klien terlambat membayar, biasanya ada denda yang diberlakukan.
Waktu tempo yang diberlakukan perusahaan bisa mengikuti dua perhitungan, harian atau bulanan. Perusahaan bisa menentukan perhitungan jatuh tempo yang mana saja, sesuai dengan kebijakannya.
Piutang memiliki nilai jatuh tempo di setiap transaksinya. Nilai jatuh tempo ini didapatkan dari nilai transaksi pokok yang ditambahkan dengan nilai bunga yang menjadi beban. Biasanya nilai jatuh tempo ini jumlahnya akan jadi lebih tinggi dibandingkan nilai transaksi pokok. Dari sinilah perusahaan yang memberikan piutang meraih keuntungan.
Namun, klien juga memiliki keuntungan karena diberikan waktu tertentu untuk melakukan pembayaran.
Di dunia bisnis, ada berbagai jenis piutang yang biasanya digunakan. Ini penjelasannya.
Atau kita kenal juga dengan account receivable. Merupakan pembayaran kredit yang dikeluarkan perusahaan untuk penjualan barang atau jasa. Piutang usaha memiliki periode 30-60 hari untuk pelunasannya. Ini merupakan jenis piutang terbesar bagi perusahaan.
Merupakan surat formal yang diterbitkan demi tujuan mengukur utang. Jenis piutang ini biasanya dibebankan dengan bunga. Biasanya memiliki periode pelunasan dari 60-90 hari atau bisa lebih lama, sesuai dengan perjanjian yang dilakukan perusahaan penerbit wesel dengan klien mereka.
Piutang usaha dan wesel tagih yang dikeluarkan ketika melakukan penjualan bisa juga dinamakan dengan piutang dagang.
Merupakan jenis piutang yang selain dari piutang dagang (wesel tagih dan piutang usaha). Contohnya adalah restitusi pajak, uang muka untuk karyawan, piutang bunga, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya jenis piutang ini tidak berhubungan langsung dengan operasional perusahaan. Oleh sebab itu, pencatatannya di neraca pun akan dibedakan dengan piutang dagang.
Tantangan yang dimiliki oleh perusahaan yang mengeluarkan apa itu piutang adalah terlambat mendapatkan pembayaran. Apabila tidak diatasi dengan baik, akan membuat kredit macet di internal perusahaan dan mengacaukan operasional. Akibatnya perusahaan pun mengalami kerugian besar.
Oleh sebab itu, perusahaan harus menghindari kredit macet. Cara yang tepat untuk mengatasinya adalah menagih piutang itu agar tidak melewati waktu temponya.
Ini adalah tahapan yang dapat perusahaan lakukan supaya piutang jadi bisa dibayarkan oleh klien.
Cara pertama yang dapat perusahaan lakukan adalah dengan mengingatkan klien untuk membayar atau follow up. Cara ini bisa dilakukan dari seminggu sebelum tanggal waktu tempo. Dengan begini, klien bisa mengingat bahwa dia masih punya kewajiban untuk membayar utang.
Apabila di hari H belum ada pembayaran tagihan piutang yang masuk, ini sudah warning untuk perusahaan agar tidak menjadi piutang tak tertagih. Perusahaan perlu melakukan penagihan yang kedua.
Penagihan ini biasanya dilakukan dengan mengirimkan surat peringatan atau surat teguran. Atau bisa langsung meminta bantuan debt collector. Namun, penagihan perlu dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ketika klien terlambat melakukan pembayaran, sebenarnya perusahaan yang memberikan piutang mengalami kerugian. Apalagi operasionalnya harus terus berjualan. Untuk itu perusahaan bisa memberlakukan denda. Denda ini perlu disampaikan di awal supaya klien berusaha membayar lebih awal.
Limit kredit ini berhubungan dengan waktu pembayarannya dan jumlah piutang yang diberikan pada klien. Perusahaan bisa menetapkan limit kredit hingga 30 hari saja. Atau menetapkan limit pada jumlah piutang yang diberikan. Ini untuk menghindari risiko kerugian besar.
Supaya tidak terjadi hal serupa di masa nanti, perusahaan bisa memasukkan konsumen yang tidak disiplin ke daftar hitam. Jadi, perusahaan tidak akan bekerja sama lagi dengan mereka di masa depan.
Apa itu piutang berbeda dengan utang. Tadi sudah dijelaskan bahwa piutang merupakan pemberian pinjaman atau tagihan yang dikeluarkan perusahaan untuk pihak lain. Itu artinya pihak lain yang berutang pada perusahaan. Perusahaan di sini menjadi kreditur, yaitu pihak yang meminjamkan sejumlah dana.
Sedangkan utang adalah kewajiban yang dimiliki perusahaan. Perusahaan di sini berutang pada pihak lain. Itu artinya perusahaan adalah seorang debitur. Perusahaan perlu membayar utang itu sesuai dengan kesepakatan agar tidak terkena masalah ke depannya.
Baca juga: Perbedaan antara Anjak Piutang dan Pembiayaan Piutang
Demikian penjelasan mengenai apa itu piutang. Perusahaan perlu mengelola piutangnya dengan benar supaya bisa menghasilkan keuntungan dan tidak merugikannya. Untuk itu pencatatannya di neraca pun perlu dilakukan secara tepat.
Pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kinerja bisnisnya secara signifikan, tapi terkendala modal, dapat mengajukan pinjaman di Modal Rakyat. P2P Lending Modal Rakyat akan mempertemukan Anda dengan pendana yang bersedia meminjamkan dana untuk Anda. Anda dapat mengajukan pinjaman di Rp500 ribu sampai Rp2 miliar.
Tidak perlu mencemaskan besaran bunga karena bunga yang dibebankan pada Anda akan disesuaikan dengan risiko usaha. Proses pengajuan pinjaman termasuk mudah karena bisa dilakukan secara online, oleh karena itu prosesnya cenderung cepat. Modal Rakyat juga sudah memperoleh izin dari OJK, jadi aman dan terpercaya.
Anda bisa memulai pengajuan pinjaman dengan berkunjung ke tautan ini.