31 Aug 2021
Gaya hidup berburu pakaian bekas kini semakin diminati kalangan anak muda, yakni thrift dan preloved. Kedua kegiatan tersebut dapat menambah koleksi baju secara hemat.
Walaupun sering dianggap sama, ternyata ada perbedaan antara thrifting dengan preloved. Berikut penjelasannya.
Baca juga: 10 Pengusaha Sukses Wanita Indonesia yang Inspiratif
Ada perbedaan pengertian antara thrift store dengan preloved. Umumnya masyarakat menyukai pakaian yang bermerk dibandingkan yang tidak bermerk. Pakaian yang bermerk akan dipatok dengan harga lebih tinggi.
Pakaian bermerk yang kondisinya sudah bekas pakai relatif harganya akan lebih murah daripada jika masih baru. Namun konotasi "bekas" menimbulkan kesan negatif, walaupun barangnya masih dalam kondisi baru.
Sejak saat itu, muncul istilah preloved yang memberi kesan lebih baik daripada "barang bekas". Banyak orang pun berbondong-bondong mencari pakaian preloved.
Preloved adalah bisnis jual beli barang fashion (pakaian, tas, sepatu, dan lain-lain) dalam kondisi bagus serta layak pakai. Preloved berbeda dengan barang bekas. Pasalnya kondisi barang yang dijual mirip baru tetapi harganya lebih terjangkau.
Barang-barang yang dijual preloved biasanya merupakan barang bermerk dari berbagai lini fashion. Dengan begitu, masyarakat dapat menjangkau barang bermerk dengan lebih murah.
Tidak jarang barang-barang preloved adalah koleksi pribadi yang sulit dicari di pasaran. Dengan membeli barang bermerk yang unik dan tidak lazim, masyarakat merasa tidak hanya membeli barang, tetapi juga nilai prestise dari produk tersebut.
Dengan kata lain, membeli barang preloved yang bermerk bertujuan meningkatkan status sosial di lingkungan serta untuk memperoleh pengakuan dari orang lain.
Thrift diidentikkan dengan produk bekas atau second, termasuk yang asalnya dari luar negeri. Toko yang menjual barang thrift disebut thrift store. Biasanya barang-barang tersebut dijual dengan harga luar biasa murah.
Awalnya barang yang dijual berasal dari luar negeri dan berasal dari donasi. Namun lama-kelamaan barang-barang yang ada di thrift shop bukan lagi berasal dari donasi, tetapi juga barang bekas dari luar negeri.
Istilah thrift awalnya berarti "keberuntungan". Artinya tindakan ekonomis yang dilakukan masyarakat umum. Orang yang melakukan penghematan dianggap beruntung karena akan mempunyai tabungan lebih.
Di thrift store, Anda akan menemukan berbagai pakaian dan barang bekas dengan harga miring. Anda harus tekun mencari sampai mendapat barang dengan kondisi dan harga yang paling sesuai dengan keinginan Anda, kalau bisa yang paling menguntungkan.
Tidak hanya pakaian, thrift store juga menjual barang-barang seperti mebel, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.
Dari dua pengertian yang dijelaskan di atas, perbedaan antara thrift shop dengan preloved adalah dari barang yang dijualnya. Thrift shop menjual barang-barang bekas pakai dari luar negeri, sedangkan preloved menjual barang koleksi pribadi. Keduanya sama-sama menjual barang dengan kondisi layak pakai.
Banyak yang mengangkat isu lingkungan melalui kampanye zero waste atau sustainable living. Salah satunya adalah dengan membeli pakaian dan barang bekas.
Selain harganya yang murah meriah ada berdampak baik bagi lingkungan, ada berbagai keuntungan lainnya membeli barang bekas layak pakai. Berikut penjelasannya.
Membeli barang bekas berarti membantu mengurangi sampah. Demikian pula dengan menjual barang bekas kita.
Membeli atau menjual barang bekas berarti memperpanjang usia barang tersebut. Pasalnya banyak dari barang-barang tersebut sebenarnya masih layak dipakai.
Terlebih lagi, industri pakaian sering memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Seperti diketahui, limbah tekstil menimbulkan dampak besar bagi lingkungan. Selain itu, sampah tekstil sulit terurai di alam.
Thrift atau preloved shopping akan membuat Anda lebih hemat uang. Umumnya harga pakaian atau produk bekas lainnya dijual dengan harga lebih murah.
Sebabnya pakaian yang dijual bekas akan turun jauh harganya dibandingkan harga pasaran pakaian serupa yang masih baru. Bahkan jika pakaian tersebut belum lama dipakai oleh penggunanya.
Namun asalkan barang tersebut masih layak digunakan, tentu akan menguntungkan pembeli.
Menemukan pakaian bekas yang sesuai dengan keinginan Anda layaknya menemukan "harta karun". Saat menemukan pakaian yang unik dan langka, Anda akan merasa sangat beruntung.
Hal ini yang menyebabkan thrifting dan berburu preloved sangat digemari, terutama kaum muda. Tak jarang Anda akan menemukan barang original bekas yang tampak masih baru. Jika Anda tidak terlalu memikirkan label "pakaian bekas", Anda akan menemukan fungsinya sama saja sebagai pakaian.
Thrift dan preloved menjadi kesempatan bagi Anda untuk menemukan barang-barang unik dan langka. Tidak jarang Anda akan menemukannya dengan harga terjangkau, jauh di bawah harga pasaran. Misalnya baju bermerk yang vintage.
Baca juga: Mudah dan Menyenangkan, Ini 10 Aplikasi Belajar Bahasa Korea
Membeli pakaian bekas memang memiliki risikonya tersendiri. Bisa jadi ada kecacatan yang tidak diketahui jika Anda tidak teliti. Terlebih jika Anda membelinya secara online.
Berikut tips berbelanja barang-barang preloved atau di thrift shop yang bisa Anda lakukan.
Pastikan warna pakaian yang Anda beli tidak kusam dan kondisinya masih bagus. Jika demikian, tandanya barang tersebut disimpan dengan baik oleh pemilik sebelumnya.
Cermati jika terdapat bercak noda, terutama di bagian-bagian yang tersembunyi. Biasanya bercak noda dapat ditemui di bagian lengan bawah, ketiak, serta leher.
Jangan sampai ada bagian jahitan yang terlepas atau sobek. Pakaian akan menjadi mudah rusak dan Anda harus membetulkannya sendiri.
Perhatikan kebersihan pakaian Anda. Tidak jarang baju yang dijual di thrift shop belum dicuci. Maka dari itu, jangan lupa mencuci dan membersihkannya terlebih dahulu sebelum dipakai.
Anda bisa membantu mendanai bisnis berskala UMKM yang sudah terverifikasi. Daftarkan diri Anda sebagai pendana di P2P lending Modal Rakyat.
Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen per tahun.
Selanjutnya, minimal pendanaan yang bisa dilakukan rendah. Anda bisa mendanai mulai dari Rp25.000 saja.
Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda bisa memilih durasi pendanaan, misalnya mulai dari satu bulan saja.