18 Aug 2022
Sebelum melakukan investasi, Anda harus memahami rasio investasi dari perusahaan yang akan dipilih. Pendekatan tersebut berguna untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut mampu memberikan keuntungan kepada investornya atau tidak.
Beberapa jenis rasio investasi juga dapat digunakan untuk mengukur perbandingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Dengan begitu, Anda akan memiliki panduan dalam memilih perusahaan atau objek investasi yang tepat. Jangan sampai perusahaan yang Anda pilih tidak mampu membayarkan keuntungan investor jika waktunya telah tiba.
Rasio investasi atau financial ratio adalah bentuk perhitungan yang mengukur seberapa tingkat kemampuan sebuah perusahaan dalam memberikan imbal untung kepada investor atas dana yang telah diinvestasikan. Hal itu dilakukan dengan cara memahami dan menilai kekuatan sekuritas pada pasar modal.
Perhitungan ini perlu diketahui oleh calon investor untuk memperkirakan batas minimum kerugian dan batas optimum keuntungan yang mungkin diperoleh. Dengan mengetahui rasio setiap perusahaan, selanjutnya calon investor dapat membandingkannya satu per satu.
Baca Juga: Investasi Digital: Pengertian, Kelebihan, dan Contohnya
Ada beberapa cara dan pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memberikan imbal untung kepada investornya. Beberapa jenis rasio investasi yang banyak digunakan adalah:
Apabila berinvestasi saham, Anda akan mendapatkan pembagian laba bersih oleh perusahaan yang disebut sebagai dividen. Rasio investasi ini digunakan untuk mengetahui persentase dividen yang akan diperoleh mengacu harga per lembar saham.
Jenis rasio ini diterapkan untuk mengetahui berapa laba per lembar sebuah saham. Jenis rasio ini banyak digunakan untuk mengetahui daya saing antar saham yang berada pada sebuah industri yang sama. Semakin besar laba yang mungkin didapatkan, semakin baik untuk dipilih, bukan?
PE Ratio atau Price to Earnings Ratio adalah jenis rasio yang membandingkan harga sebuah saham dengan laba per lembar sahamnya. Prinsip rasio keuangan ini berbanding terbalik dengan rasio Earning per Share. Semakin tinggi nilai Price to Earnings Ratio, maka semakin besar potensi harga saham yang dihitung.
Selain beberapa rasio investasi di atas, ada juga beberapa rasio finansial yang dapat digunakan untuk mengukur potensi sebuah perusahaan. Untuk menilai kesehatan perusahaan berdasarkan beberapa indikasi, gunakan rasio keuangan berikut ini:
Rasio yang melakukan pengukuran pada kemampuan pencairan jangka pendek sebuah perusahaan disebut sebagai liquidity ratio atau rasio likuiditas. Caranya adalah dengan memperhatikan relatif aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio likuiditas terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Current ratio atau rasio lancar, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan bayar perusahaan menggunakan aktiva lancar terhadap utang jatuh tempo. Perusahaan dinilai semakin baik dalam membayar apabila semakin tinggi perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar.
b. Quick ratio atau rasio cepat, yaitu rasio untuk mengetahui kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar utang lancar dengan memanfaatkan aktiva lancar tanpa mempertimbangkan nilai persediaan.
c. Cash ratio, yaitu rasio yang mengukur perbandingan antara aset kas dengan aktiva lancar yang dapat segera dijadikan uang kas dan utang lancar. Aset kas tersebut umumnya adalah uang yang disimpan di kantor atau pun rekening koran di bank.
Rasio yang menentukan aktivitas aktiva-aktiva pada kegiatan tertentu disebut sebagai activity ratio atau rasio aktivitas. Pada pokok konsepnya, aktivitas tingkat penjualan yang rendah akan membuat dana tertanam pada aktiva-aktiva semakin besar. Beberapa aktivitas yang menjadi bagian dari rasio aktivitas adalah:
a. Perputaran Persediaan, yaitu rasio yang mengukur efisiensi pengelolaan persediaan perusahaan.
b. Perputaran piutang, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dan rata-rata piutang dalam periode tertentu. Efektivitas dan efisiensi dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kredit perusahaan sangat diperhitungkan.
c. Perputaran total aktiva, yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui penggunaan aktiva secara total. Tingginya rasio menunjukkan bahwa manajemen perusahaan sangat baik.
d. Perputaran aktiva tetap, yaitu rasio untuk menilai kemampuan sebuah perusahaan dalam membuat penjualan. Rasio ini juga menunjukkan seberapa efektifnya perusahaan dalam memanfaatkan aktiva.
Rasio yang mengukur efektivitas penggunaan aktiva atau aset perusahaan kepada investor disebut sebagai solvability ratio atau rasio solvabilitas. Ada dua rasio yang termasuk rasio solvabilitas, yaitu:
a. Rasio utang pada aktiva, yaitu rasio untuk menilai besarnya aktiva yang dibiayai menggunakan utang.
b. Rasio utang pada ekuitas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang berasal dari kreditur dan pemilik perusahaan. Caranya adalah dengan melihat hubungan utang jangka panjang dan modal sendiri.
Rasio yang mengukur tingkat keuntungan dilihat dari aktiva atau penjualan disebut sebagai profitability ratio atau rasio profitabilitas dan rentabilitas. Beberapa analisis yang termasuk ke dalam bagian dari rasio profitabilitas, yiatu:
a. Margin laba kotor, yaitu rasio untuk mengetahui nilai persentase dari sisa penjualan. Nilai sisa penjualan tersebut adalah nilai yang sudah dipotong dengan harga atau nilai pokok penjualan.
b. Return on investment, yaitu analisis untuk menilai kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan keuntungan demi investasi keluar.
c. Margin laba operasi, yaitu persentase setiap sisa penjualan yang sudah dipotong dengan total biaya pengeluaran, bunga, dan pajak.
d. Rentabilitas ekonomis, analisis untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba memanfaatkan aktiva perusahaan. Caranya adalah dengan mencari tahu tingkat keuntungan EBIT.
Baca Juga: Rasio Profitabilitas adalah: Fungsi, Jenis, dan Contohnya
Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk menghitung rasio investasi. Hal tersebut bergantung pada tujuan dan aspek yang ingin dilihat secara lebih mendalam. Beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung rasio adalah sebagai berikut:
Rumus Dividend Yield:
Dividen per Lembar Saham (DPS) / Harga Saham
Rumus Rasio Price to Earnings:
Harga Saham / Rasio Earnings Per Share
Rumus Laba Bersih (ROI) untuk menentukan produktivitas aset:
Pendapatan % x Total Aktiva
Rumus Laba Bersih untuk mengetahui hasil modal tertanam:
Pendapatan % x Modal Sendiri
Rumus Laba Bersih (EPS) untuk mengetahui laba bersih investor dari per lembar saham:
Pendapatan % x Jumlah Lembar Saham
Investasi menjadi langkah pengelolaan uang yang membutuhkan persiapan. Agar tidak mengalami kerugian, berbagai persiapan pengetahuan dan modal harus dilakukan dengan matang. Sementara itu, terdapat alternatif pengelolaan uang yang lebih sesuai dengan pemula, yaitu pendanaan di Modal Rakyat.
Modal Rakyat adalah fintech peer-to-peer lending yang menghubungkan pemodal dengan pelaku bisnis UMKM di Indonesia. Modal Rakyat telah teruji OJK dan bekerja sama dengan berbagai pihak kredibel, sehingga aman dan berkelanjutan.
Pendana di Modal Rakyat akan mendapatkan bagian untung sebesar 18% per tahun dari keuntungan yang didapatkan bisnis terbantu modal. Modal Rakyat akan memberi asuransi sampai 95% sehingga modal Anda aman jika terjadi skema terburuk.