26 Aug 2021
Istilah rekening koran sering Anda dengar dalam dunia perbankan. Laporan ini penting dalam bisnis, terutama untuk mengelola transaksi dan mengetahui keuangan bisnis secara keseluruhan.
Namun sudah tahukah Anda tentang rekening koran dan proses pengajuannya? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Deposito vs Tabungan: Pilih Mana? Ini Penjelasannya!
Rekening koran merupakan istilah Belanda, courant. Rekening koran merupakan rangkuman transaksi keuangan secara keseluruhan yang dilakukan di dalam sebuah rekening, baik rekening individu maupun badan usaha.
Data yang ada dalam rekening koran adalah alur debit serta kredit. Termasuk di antaranya adalah uang masuk atau keluar melalui transfer.
Dulu nasabah hanya bisa memeriksa detail data transaksi di rekening melalui rekening koran. Ketentuan terkait sistem pencetakan rekening koran dan pemberitahuannya berbeda-beda bagi setiap bank.
Ada bank yang mengirimkannya secara berkala walaupun nasabah tidak meminta. Namun ada juga nasabah yang harus melakukan proses pengajuan sebelum memperoleh rekening koran.
Untuk mengajukannya pun dibutuhkan waktu cukup lama. Pasalnya customer service baru bisa memberikan rekening koran ke nasabah bank setelah disetujui pejabat senior.
Saat ini rekening koran juga dapat dicek secara online. Nasabah bisa melihat riwayat transaksi melalui mutasi rekening pada aplikasi mobile, situs resmi, atau mesin ATM.
Permintaan untuk mencetak rekening koran kini sudah mulai sedikit. Namun masih tetap ada saja yang membutuhkannya.
Pasalnya ada banyak kegunaan dari rekening koran. Apa saja?
Jika Anda ingin melakukan perjalanan ke luar negeri, banyak negara mewajibkan Anda mempunyai visa. Di sinilah peran rekening koran.
Dalam mengajukan visa, Anda wajib membuktikan bahwa Anda sudah mempunyai cukup biaya agar dapat hidup layak di negara tujuan.
Beberapa dokumen persyaratan yang diminta yaitu Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) 21, slip gaji, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan daftar transaksi selama tiga sampai enam bulan terakhir yang dibuktikan melalui rekening koran.
Kegunaan dasar rekening koran layaknya buku tabungan, yakni merangkum seluruh transaksi yang Anda lakukan selama periode tertentu, biasanya tiga bulan.
Informasi yang tercantum di rekening koran yakni terkait jumlah saldo awal hingga akhir bulan, alur debit dan kredit, bunga bank, serta biaya administrasi. Kelebihan rekening koran yaitu turut menyertakan pesan transaksi serta rincian lainnya seperti tanggal. Hal ini yang membuatnya berbeda dengan buku tabungan.
Jika suatu ketika Anda terlibat urusan hukum yang berhubungan dengan mutasi rekening, Anda dapat membuktikannya melalui rekening koran.
Misalnya Anda meyakini sudah mengirim uang saat berbelanja online, tetapi pihak toko online mengaku belum menerima uang tersebut. Akibatnya proses order Anda terhambat. Anda dapat menunjukkan rekening koran sebagai bukti pembayaran.
Bank akan meminta bukti riwayat transaksi keuangan saat Anda hendak mengajukan pinjaman seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), atau Kredit Tanpa Agunan (KTA). Bukti riwayat tersebut dapat berupa fotokopi rekening koran.
Saat mengajukan permohonan tertentu, terutama yang berkaitan dengan keuangan, biasanya rekening koran dapat menjadi bukti penunjang. Hal tersebut menjadi bukti bahwa alur keuangan Anda sehat. Selain itu, rekening koran menjadi bukti jika Anda bukan berstatus karyawan perusahaan.
Rekening koran juga menjadi syarat untuk mengikuti lelang, terutama lelang proyek swasta dan pemerintah. Peserta lelang diharuskan membuktikan dirinya mempunyai sejumlah dana dengan menunjukkan jumlah saldonya.
Keberadaan rekening koran bagi perusahaan sangat penting. Rekening koran berfungsi membantu rekap keuangan, yakni transaksi masuk dan keluar.
Jika ada sesuatu yang tidak wajar pada catatan transaksi perusahaan, dapat dibuktikan melalui rekening koran. Selanjutnya hal itu dapat diproses oleh divisi yang bersangkutan.
Rekonsiliasi bank merupakan berbagai catatan informasi yang menunjukkan ketidaksesuaian pada kas. Misalnya perbedaan antara pembukuan bank dengan pembukuan kas nasabah.
Jika ada ketidaksesuaian transaksi oleh nasabah yang tidak tercatat bank, maka bisa jadi catatan nasabah adalah yang benar. Sebaliknya, apabila ada ketidaksesuaian yang muncul karena pencatatan di pos lainnya, catatan bank dan perusahaan harus menyesuaikan diri.
Untuk menyesuaikan perbedaan antara catatan keuangan nasabah dengan bank, dibutuhkan rekening koran. Proses ini adalah sesuatu yang vital, apalagi sekarang banyak transaksi dilakukan secara transfer bank.
Proses rekonsiliasi dapat sangat memakan waktu jika dilakukan secara manual, apalagi jika transaksinya cukup banyak.
Baca juga: Mengenal Skema Kerja Sama BPR dengan Fintech Lending
Proses mencetak rekening koran tidak membutuhkan banyak waktu. Bahkan zaman sekarang dapat dilakukan dalam waktu hitungan menit saja.
Caranya yaitu dengan mendatangi kantor cabang bank tempat Anda terdaftar sebagai nasabah. Jika pejabat bank senior sedang berada di tempat, bagian customer service dapat langsung menerbitkan rekening koran.
Perlu Anda ketahui bahwa rekening koran tidak dapat diakses secara online. Pasalnya dokumen tersebut harus dilegalisir dari pihak bank.
Apa saja syarat mengajukan rekening koran? Berikut penjelasannya.
Nasabah bank harus membawa buku tabungan asli. Sampaikan kepada customer service bahwa Anda hendak mencetak rekening koran dan tujuannya. Lalu serahkan buku tabungan Anda.
KTP dibutuhkan untuk mencocokkan identitas diri dengan yang tertera di buku tabungan. Anda juga bisa membawa tanda identitas lainnya seperti SIM.
Customer service juga akan meminta Anda menunjukkan kartu debit. Tujuannya untuk membuktikan kepemilikan rekening.
Jika Anda tidak membawa kartu debit, Anda tidak akan bisa memperoleh rekening koran yang diajukan.
Selanjutnya adalah membayar biaya cetak. Biaya mencetak berbeda-beda, bergantung pada kebijakan bank. Berikut beberapa contohnya.
a. Bank BCA: Rp2.500/lembar
b. Bank Permata: Rp10.000/lembar
c. Bank Mandiri: Rp2.500/lembar (transaksi tiga bulan terakhir) dan Rp5.000/lembar (transaksi enam bulan terakhir)
d. Bank BNI: Rp2.500/lembar
e. Bank BRI: Rp25.000/lembar (lebih dari 12 bulan)
Selain secara offline, Anda juga bisa mengecek rekening koran secara online. Caranya adalah dengan mengunduh riwayat transaksi keuangan melalui internet banking atau m-banking. Cara ini akan memudahkan Anda yang tidak punya waktu untuk mendatangi langsung kantor cabang bank.
Bank yang sudah menyediakan layanan ini yaitu BCA, BNI, dan BRI. Anda dapat mencetak mutasi rekening atau laporan transaksi dengan cara online. Selain itu, Anda dapat mencetaknya sesuai kebutuhan.
Namun jika Anda membutuhkan rekening koran dengan cap bank, Anda harus mendatangi langsung kantor cabang bank di mana Anda terdaftar sebagai nasabah.
Baca juga: OJK adalah Lembaga Independen Negara, ini Penjelasannya
Anda kini dapat menjadi pemodal bagi berbagai UMKM Indonesia melalui P2P lending seperti Modal Rakyat. Apa saja keuntungannya?
Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen per tahun.
Selanjutnya, minimal pendanaan yang bisa dilakukan rendah. Anda bisa mendanai mulai dari Rp25.000 saja.
Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda bisa memilih durasi pendanaan, misalnya mulai dari satu bulan saja.