29 May 2021
Banyak orang ingin menjadi pengusaha sukses dalam hidupnya. Untuk memulainya, bisa diawali dengan menjajal bisnis reseller dan dropship.
Menjadi seorang reseller cukup menguntungkan, karena kita tidak perlu memikirkan bagaimana membuat barang baru dari nol. Kita hanya perlu memikirkan bagaimana pemasarannya saja. Pemasaran ini dapat dilakukan secara online, seperti melalui media sosial.
Dropship juga mirip-mirip dengan bisnis ini, perbedaannya adalah di modal awal yang digunakan. Di sini akan dijelaskan pula apa bedanya dropship dengan reseller.
Jika Anda tertarik menjadi seorang reseller, simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga: Langkah Memulai Bisnis Dropship yang Tren di 2021
Secara harfiah reseller adalah “penjual ulang”. Artinya usaha pribadi atau kelompok yang menjual lagi produk atau layanan dari produsen utama.
Barang tersebut dibeli dari produsen lalu dijual kembali, jadi bukan untuk konsumsi pribadi. Lalu dari situ didapatlah keuntungan.
Reseller dapat membeli barang dari mana pun. Misalnya supplier, distributor, grosir, agen, produsen, bahkan reseller lain. Lalu ia menyetok barang tersebut yang akan dijual kembali.
Barang itu ia promosikan dan dibanderol dengan harga yang lebih tinggi daripada harga awal agar mendapat keuntungan.
Maka dari itu, ia memerlukan modal lumayan besar untuk menyetok barang. Pasalnya semakin banyak orang kini lebih cocok berbelanja di toko online.
Untuk mengoptimalkan penjualan, pemilik usaha dapat melakukan pemasaran melalui situs dan media sosial. Hal ini dilakukan agar dapat menjangkau pasar secara lebih masif.
Baca juga: 4 Contoh Usaha dengan Modal Bisnis Minim
Ada beberapa keuntungan yang bisa dirasakan dengan menjadi seorang reseller. Simak penjelasannya.
Reseller sudah menyetok barang sendiri, sehingga tidak terlalu tergantung pada pemasok. Ia bisa langsung menjawab terkait ketersediaan barang apabila pembeli bertanya.
Yang dimaksud dengan lebih profesional adalah pelayanan dilakukan lebih maksimal. Ia mengetahui sendiri stok dan kualitas barang. Ia juga mengetahui harga barang dan dapat mematok tarif.
Umumnya reseller mendapat potongan harga yang lebih besar daripada dropship. Hal ini disebabkan dia membeli sendiri barangnya dari supplier. Sementara itu dropshipper tidak menyetok barang.
Di samping memiliki keuntungan yang menggiurkan, menjadi reseller juga memiliki kekurangannya sendiri. Anda harus hati-hati dalam mengolahnya. Simak penjelasannya.
Modal awal yang dikeluarkan lebih besar daripada dropshipper. Modal ini Anda keluarkan untuk membeli persediaan barang.
Setelah membeli barang, Anda harus mempunyai tempat untuk menyimpan barang tersebut agar tidak rusak. Hal ini tentu menjadi pertimbangan, apalagi jika Anda tidak mempunyai lokasi khusus yang cukup luas.
Kerusakan barang mungkin saja terjadi. Misalkan dalam pengiriman dari supplier kurang berhati-hati, sehingga kemasan rusak. Atau jika barang yang Anda jual berupa makanan sehingga cepat busuk atau basi. Untuk menghindarinya, sebaiknya jual barang yang bukan berupa makanan.
Anda harus melakukan segala pelayanan sendiri. Jika usaha Anda sudah cukup berkembang, Anda dapat mempekerjakan pegawai untuk membantu pekerjaan Anda.
Untuk memahami hal ini, bisa dilihat dari definisi masing-masing. Reseller menjual kembali produk, sesuai pengertian harafiahnya. Sementara itu dropshipper menjual produk dari pemasok tetapi tidak menyetok barang.
Dia tidak termasuk bagian supplier. Menjadi reseller berarti mengeluarkan modal terlebih dulu, membeli barang, serta harus menyetok barang.
Sementara itu dropshipper hanya menunjukkan dan mempromosikan gambar produk ke konsumen. Jika ada pembeli yang memesan, dropshipper menyampaikannya ke pemasok. Lalu pemasok sendiri yang akan mengemas dan mengirimkannya ke pembeli.
Agar sukses menjalankan bisnis online ini, sebaiknya Anda menerapkan beberapa tips yang disarankan berikut ini.
Hal ini menjadi penting karena Anda akan menjual produk tersebut. Cari tahu tentang produk itu dan kualitasnya. Kemudian bandingkan dengan produk lain yang serupa dari merk lain.
Jika perlu, Anda dapat mencari tahu tentang supplier yang hendak Anda pilih. Anda dapat mengetahuinya dengan menanyakan testimoni reseller lainnya.
Cari tahu tentang kompetitor produk Anda. Misalkan seperti apa produknya dan bagaimana mereka mengiklankannya. Hal ini bisa menjadi kekuatan Anda dengan mencari celah iklan.
Anda harus mencari tahu sebanyak-banyaknya komisi yang didapat dari supplier. Sebabnya hal ini berkaitan dengan pendapatan Anda. Tentu Anda tidak mau merugi, bukan?
Sebagai reseller, biasanya Anda mendapat fasilitas tertentu dari supplier. Misalnya promosi tertentu atau potongan harga ekstra. Hal ini tentu menjadi keuntungan bagi Anda.
Menjadi reseller memang membutuhkan modal cukup besar. Jika Anda membutuhkan modal tambahan, Anda dapat mendaftarkan diri menjadi peminjam atau borrower di P2P lending Modal Rakyat. Layanan ini memiliki bunga yang kompetitif dan pelayanan yang mudah serta cepat. Anda tidak akan kesulitan mendapatkan pinjaman modal.
Demikian penjelasan tentang bisnis reseller. Selamat mencoba.