Finansial

6 Risiko Investasi Reksadana dan Cara untuk Mengatasinya

Pretty Angelia Wuisan-

02 Aug 2022

6 Risiko Investasi Reksadana dan Cara untuk Mengatasinya

Investasi reksa dana menjadi investasi terkini yang dipilih karena punya bermacam kelebihan yang menarik. Namun, selain kelebihan, risiko investasi reksadana perlu juga diperhatikan. Hal itu karena keuntungan dan risiko pada instrumen investasi manapun pasti berjalan beriringan.

Untuk itu Anda perlu tahu apa saja risiko reksadana untuk kelancaran investasinya. Dengan memahami risiko, Anda pun jadi akan paham cara kerja reksa dana. Ini dia pembahasannya.


Baca juga: Cara Investasi Reksa Dana, Jenis, dan Keuntungannya


Apakah Aman Jika Berinvestasi di Reksadana?

Berinvestasi reksa dana termasuk aman karena agen penjual reksa dana harus memiliki izin untuk menawarkan produk reksadana. Proses mendapatkan izinnya pun cukup ketat.

Selain itu, aplikasi khusus investasi reksadana yang legal sekarang jumlahnya cukup banyak di Indonesia. Anda pasti akan mudah menemukannya.


Apa saja Risiko Investasi Reksadana?

Risiko investasi di reksadana perlu diketahui agar Anda juga bisa memikirkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. Di bawah ini adalah risiko investasi reksadana yang wajib Anda ketahui.

  • Risiko inflasi
  • Risiko likuiditas
  • Risiko politik dan ekonomi
  • Risiko wanprestasi
  • Risiko Nilai Aktiva Bersih (NAB)
  • Risiko pasar 

1. Risiko inflasi

Risiko investasi reksa dana yang bisa terjadi adalah risiko terjadinya inflasi. Hal ini membuat kemampuan Anda dalam menyediakan modal untuk reksa dana jadi berkurang karena naiknya barang-barang konsumsi.

2. Risiko likuiditas

Risiko lainnya yang perlu diperhatikan adalah sulitnya manajer investasi mencairkan dana investasi reksa dana secara cepat. Terutama ketika ketersediaan uang tunai tidak memadai.

Manajer investasi harus memberikan alasan yang logis mengapa dana yang diajukan malah mengalami keterlambatan. Anda pun harus bersedia menunggu sampai uang dari reksa dana itu bisa diambil.

3. Risiko politik dan ekonomi

Bisa dikatakan reksa dana dipengaruhi oleh jalannya perekonomian dan gejolak politik yang ada di suatu negara. Ketika perekonomian secara makro turun, maka bisa menyebabkan penurunan pada seluruh nilai reksa dana. 

Itulah mengapa Anda disarankan untuk memperhatikan berita ekonomi dan politik terbaru agar tidak ketinggalan mengetahui kebijakan serta aturan yang dibuat pemerintah.

4. Risiko wanprestasi

Dikenal juga sebagai risiko gagal bayar. Risiko ini terjadi ketika emiten yang bekerja sama dengan manajer investasi dalam penyediaan produk reksa dana tidak mampu menyelesaikan kewajibannya.

Contoh yang bisa diambil adalah risiko reksadana pendapatan tetap. Perusahaan DFG mengeluarkan obligasi dengan sistem reksa dana. Namun, perusahaan itu tidak mampu membayar pinjaman pokok dan kupon yang dijanjikan sebelumnya karena masalah keuangan.

5. Risiko Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Nilai reksa dana dilihat dari NAB atau Nilai Aktiva Bersih yang dipengaruhi nilai aset yang dibawanya. 

Contohnya adalah nilai reksadana saham yang dipengaruhi oleh harga saham yang berlaku pada saat itu. Reksa dana saham dikenal sebagai jenis reksadana dengan nilai yang selalu berubah, sehingga berisiko tinggi. Anda harus siap dengan risikonya yang seperti itu.

6. Risiko pasar 

Beberapa jenis reksa dana dipengaruhi oleh dinamika pasar modal. Ini adalah risiko yang sulit untuk Anda hindari. 

Nilai reksa dana bisa ikut menurun ketika pasar modal sedang bearish, begitu juga sebaliknya. Anda harus siap dengan risiko ini yang bisa terjadi kapan saja.


Bagaimana Cara Mengatasi Resiko dalam Investasi?

Anda tidak perlu khawatir dengan risiko investasi reksadana. Anda pasti bisa menghadapinya dengan tips berikut ini.

  • Melakukan diversifikasi
  • Penggunaan uang dingin sebagai modal akan membantu
  • Memilih instrumen sesuai profil risiko

1. Melakukan diversifikasi

Diversifikasi adalah salah satu jalan keluar untuk mengatasi risiko yang dihadapi pada investasi reksa dana. Seperti yang Anda ketahui, reksa dana dipengaruhi oleh dinamika pasar modal. 

Untuk melakukan diversifikasi, Anda perlu mencari instrumen di luar pasar modal seperti P2P lending, emas, valuta asing, dan lainnya.

2. Penggunaan uang dingin sebagai modal akan membantu

Berinvestasi apapun itu sebaiknya dilakukan dengan uang dingin. Maksudnya adalah uang yang tidak Anda gunakan untuk keperluan apapun, jadi bisa mudah digunakan untuk berinvestasi.

Cara untuk memiliki uang dingin adalah Anda bisa menyediakan tabungan khusus uang dingin yang berbeda dengan tabungan biasa. Nanti ketika sudah terkumpul, baru Anda bisa menyalurkannya ke instrumen investasi. 

3. Memilih instrumen sesuai profil risiko

Untuk mengurangi risiko, Anda bisa memilih jenis reksadana yang risikonya rendah seperti reksa dana pasar uang. Berarti Anda masuk ke kategori profil risiko investasi yang konservatif.

Atau memilih reksa dana pendapatan tetap yang risikonya sedang dan menghasilkan pendapatan rutin. Hal itu karena instrumen yang digunakan adalah obligasi. Untuk kategori ini Anda masuk ke profil risiko moderat.

Tidak masalah jika Anda ingin memperoleh keuntungan tinggi, tapi harus diingat risikonya juga tinggi. Anda bisa memilih reksadana saham. Anda pun masuk kategori investor yang agresif.


Baca juga: Jenis Investasi Reksa Dana Pasar Uang dengan Risiko Minim


Kesimpulan

Risiko investasi reksadana ada berbagai macam, tapi Anda bisa menyediakan bermacam strategi juga untuk menghadapinya. Cari tahu dulu profil risiko Anda agar bisa menemukan reksa dana yang tepat. 


Manfaatkan Pendanaan Modal Rakyat untuk Raih Keuntungannya yang Menarik

Anda juga berkesempatan meraih keuntungan dengan pendanaan di P2P lending Modal Rakyat. Ada banyak pilihan UMKM potensial yang bisa Anda danai.


Pendanaan itu dimulai dari Rp500 ribu dan imbal hasil yang bisa diperoleh sampai 18% per tahun.

Tidak perlu ragu dengan Modal Rakyat karena telah mendapatkan izin OJK dan terjamin aman. Ayo, bantu UMKM berkembang dan raih imbal hasilnya melalui pendanaan Modal Rakyat!


Artikel Terkait
image image
Artikel Baru