12 Nov 2021
Saham gorengan adalah saham yang biasanya membuat investor pemula mendapatkan tugas cuci piring. Maksudnya adalah investor pemula yang membeli saham gorengan sering terlambat mengambil untung, sehingga kebagian ruginya saja.
Mengapa terjadi demikian? Itulah saham gorengan yang renyah, tapi tidak menguntungkan untuk mereka yang investasi saham tidak dalam jumlah besar. Di sini akan dijelaskan mengenai saham gorengan adalah dari ciri-cirinya dan tips untuk menghindarinya.
Baca juga: CAGR adalah Pertumbuhan Kinerja Investasi, ini Penjelasannya
Istilah saham gorengan adalah jenis saham yang sering dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan oleh investor dengan modal besar.
Harganya murah, tapi kemudian harganya tinggi dalam waktu singkat sehingga menjadi pergerakan saham yang tidak wajar dan masuk ke unusual market activity (UMA). Alasannya karena ada pelaku investasi raksasa yang membeli saham tersebut secara besar-besaran
Pergerakan harganya yang tampak menjanjikan itu akhirnya membuat para investor pemula atau investor dengan modal yang tidak seberapa, ikut beli saham itu untuk meraih untung. Semua investor pasti senang melihat saham yang harganya naik.
Namun, pelaku investasi raksasa tiba-tiba saja jual saham tersebut hingga membuat harganya kembali murah, bahkan cenderung anjlok.
Akibatnya investor pemula atau ritel biasanya yang paling apes karena mendapatkan tugas cuci piring. Sementara itu, yang untung hanya investor besar itu.
Yang menghadapi kerugian tidak hanya investor pemula dan ritel, emiten yang sahamnya dijadikan saham gorengan juga mengalami kerugian.
Tidak jarang saham gorengan akhirnya menjadi saham gocap yang sulit mengalami kenaikan harga. Padahal untuk bisa menawarkan surat berharga di Bursa Efek Indonesia (BEI), bukan hal gampang. Hal ini yang sampai sekarang menjadi salah satu masalah yang bisa dialami oleh emiten mana saja.
Investor pemula dan ritel, jangan mau mencuci piring bekas orang lain. Anda sebagai investor pemula bisa mendapatkan keuntungan di pasar saham selama tidak mengandalkan saham gorengan.
Saham gorengan adalah surat berharga yang perlu Anda hindari. Terkadang Anda tidak tahu apakah suatu saham itu termasuk gorengan atau tidak. Supaya Anda tahu, ini ciri khas saham gorengan.
Saham gorengan adalah saham berasal dari emiten yang masih mengembangkan usahanya. Biasanya kapitalisasi pasarnya termasuk kecil, kurang dari Rp1 triliun. Hal inilah yang membuat harga sahamnya mudah dimanipulasi.
Sebenarnya investor pun umumnya tidak banyak yang memilih saham ini. Namun, karena harganya yang tiba-tiba melayang membuat banyak orang tergiur.
Nilai transaksi harian saham gorengan biasanya tidak wajar dilihat dari volume saham yang dipesan tiba-tiba di luar kebiasaan alias naik.
Padahal di hari sebelumnya, volume transaksi tidak sebanyak itu. Hal itu karena ada satu bandar yang membeli dalam jumlah banyak. Anda perlu berhati-hati ketika mendapati saham yang seperti ini.
Saham gorengan adalah saham dipesan oleh banyak orang karena memiliki harga pasar yang dianggap menarik, yaitu awalnya harganya murah, tiba-tiba saja menjadi naik dengan persentase yang tinggi.
Namun, coba Anda perhatikan bagian antrian untuk jual atau penawaran, tidak akan sebanyak antrian pembelian karena yang memegang saham tersebut memang biasanya hanya satu investor dengan jumlah modal yang besar.
Si pengendali ini yang nanti akan memainkan harga saham yang awalnya naik karena dibeli dalam jumlah banyak, kemudian dijual dengan jumlah yang banyak juga hingga harganya anjlok.
Saham lapis kedua dan ketiga adalah surat berharga yang diterbitkan emiten dengan kapitalisasi mulai Rp500 miliar sampai maksimal Rp10 triliun. Harga sahamnya juga cenderung murah, yaitu di bawah Rp1.000.
Saham jenis ini juga lebih fluktuatif dibandingkan saham lapis pertama, sehingga sering dimanfaatkan untuk menjadi saham gorengan.
Padahal potensi saham kedua dan ketiga ini tetap ada dan bisa menjadi besar. Sayangnya, sering dimanfaatkan untuk meraih keuntungan sesaat.
Emiten yang baru menawarkan sahamnya juga biasanya sering mengalami nasib yang sama. Hal itu karena harga saham emiten ini yang awalnya cenderung murah. Pembelian dilakukan dalam jumlah banyak, kemudian ketika naik baru dijual secara besar-besaran.
Namun, bukan berarti Anda harus menghindari saham emiten yang IPO ya karena saham emiten ini pun punya potensi yang bagus. Yang terpenting Anda memantau pergerakan harga sahamnya.
Kalau sudah mengalami “nyangkut” dalam berinvestasi saham memang sering membuat gelisah. Ini adalah salah satu risiko yang ingin Anda hindari, tapi terkadang Anda harus menghadapinya.
Apabila Anda sudah terlanjur terjebak dalam saham gorengan tanpa Anda sadari, inilah solusi yang bisa Anda lakukan.
Namun, Anda juga bisa melakukan hal ini untuk tidak terjebak di kerenyahan saham gorengan yang hanya sementara.
Investor saham umumnya harus rajin memantau pasar saham karena berita apapun itu bisa mengubah pergerakan harga saham yang sedang Anda pegang.
Saham gorengan biasanya tidak ada berita apapun tentang emiten yang bersangkutan, tiba-tiba saja mengalami pergerakan harga yang termasuk tidak wajar.
Sekarang mudah kok untuk memantau pasar saham karena platform-nya sudah ada banyak.
Apabila sudah mengalami sebagian kerugian, Anda jangan menahan modal lebih lama lagi. Segera cut loss atau membeli saham dengan harga yang lebih murah.
Anda memang mengalami kerugian, tapi kerugian itu tidak sampai membuat seluruh modal Anda lenyap karena sudah cut loss ketika harga sahamnya tidak terlalu jatuh.
Untuk menghindari kerugian besar, coba Anda diversifikasi saham dengan tidak hanya membeli satu jenis saham.
Anda bisa membeli saham lapisan pertama dan kedua secara bersamaan. Ketika dua-duanya untung Anda tentu senang. Ketika salah satu untung, dan lainnya merugi, Anda tetap akan senang karena keuntungan yang satu menutupi kerugian yang lain.
Baca juga: 5 Instrumen Investasi Pemula dari Modal Kecil
Saham gorengan adalah saham renyah seperti rasa gorengan yang enak, tapi tidak menyehatkan. Untuk itu Anda perlu menghindarinya demi kesehatan modal Anda. Semoga informasinya bermanfaat.
Raih keuntungan sampai 18% per tahunnya dengan memberikan bantuan modal pada UMKM yang mengajukan pinjaman modal di Modal Rakyat.
Anda bisa menyetor modal minim sebesar Rp25.000. Pakai promo BLOG25 supaya saldo Anda bertambah Rp25.000 secara gratis. Pendanaan di Modal Rakyat termasuk praktis karena diselenggarakan secara online.