03 Jul 2020
Banyak teman, banyak koneksi, banyak rezeki. Tidak ada yang salah kalau kamu meyakini prinsip tersebut. Namun, perlu kamu ingat juga bahwa tidak semua saran dari teman harus diikuti, terutama saran terkait finansialmu. Kadang, mereka suka khilaf dan memberikan ide-ide keuangan yang membuatmu menjadi boros hingga mengalami kebangkrutan keuangan.
Baca juga: Secondhand Bikin Irit? Yuk, Pertimbangkan Lagi!
Apa saja sih pendapat teman kamu tentang keuangan yang sebaiknya tidak kamu ikuti?
Biasanya, saat sedang hangout bersama, kamu dan temanmu pasti melewati toko yang sekiranya menjual barang-barang menarik perhatian. Saat ada sesuatu yang kamu suka, kawanmu kadang tidak ragu memberi saran untuk langsung membelinya jika memiliki uang. Sebaiknya sih jangan serta merta dilakukan, pertimbangkan dulu asas manfaat dan urgensi barang tersebut.
Kartu kredit ada untuk memudahkan kamu, tetapi meskipun memilikinya, gunakan secara bijak. Sebab, biaya berlangganan, biaya administrasi transaksi dan tambahan lain wajib diperhitungkan. Namun, tidak jarang temanmu justru menyarankan untuk asal saja menggeseknya dengan alasan sayang jika tidak sering dipakai.
Manusia hidup cuma sekali, itu fakta. Namun, bukan berarti kamu harus menuruti saran temanmu untuk terus bersenang-senang di mana penggunaan keuangan yang berlebihan pasti tidak terkontrol. Tidak ada yang salah dengan bersenang-senang, tapi kalau ujungnya membuatmu boros sampai defisit, yakin masih mau melakukannya?
Bagus kalau temanmu memberimu masukan untuk berinvestasi dan hal itu juga sebaiknya kamu lakoni. Namun, jangan menuruti kalau kamu disarankan melempar semua uangmu ke pasar saham hanya untuk cepat kaya. Memang, saham cukup menjanjikan sebagai investasi, tetapi fluktuasinya juga harus kamu pertimbangkan secara matang.
Sudah paham bukan mana pendapat terkait finansial dari teman yang sebaiknya kamu hindari? Sebagai catatan, jangan sampai juga kamu menjadi kawan yang memberikan pandangan keuangan menyesatkan, ya. Jika memungkinkan, tidak ada salahnya untuk menjalin pertemanan yang bersifat simbiosis mutualisme dalam terkait keuangan. Memang bisa?
Tentu saja tidak ada yang mustahil asal kamu dan temanmu sama-sama memiliki niat untuk sukses finansial bersama. Cara-cara berikut bisa kalian praktikkan agar mempunyai keuangan yang lebih baik :
Pertama, kamu bisa sama-sama mengatur manajemen keuangan dengan menyusun pembukuan yang berisi daftar income dan planning pengeluaran bulanan. Setelah catatan tersebut jadi, bisa saling bertukar untuk mengoreksi bila ada potensi pemborosan untuk kemudian direvisi kembali. Ini metode yang bagus karena kadang diri pribadi tidak sadar membuat anggaran berlebih.
Jika ingin sukses terkait pengelolaan keuangan bersama temanmu, salah satu cara yang efektif adalah dengan membagi pengeluaran sama rata ketika sedang hangout. Contohnya, jika di satu tempat kamu yang membayar, maka di tujuan selanjutnya giliran temanmu. Pengeluaran yang sama rata juga ciri pertemanan yang sehat, lho!
Daripada asal menyuruh dan patuh soal investasi, lebih baik mencoba melakukannya bersama. Jadi, bukan asal memberi saran untuk menanam modal, tetapi sama-sama merintis di sektor investasi. Sehingga, saat kamu menghasilkan profit dari investasi yang ditekuni, temanmu juga turut merasakan hal yang sama. Tentu kamu tidak ingin sukses sendirian, ‘kan?
Terpikir untuk melakukan investasi bersama dengan temanmu tapi bingung bagaimana memilih objek, memulai, dan menjalankannya? Tidak perlu bingung sebab investasi sebenarnya merupakan metode menghasilkan pendapatan pasif yang cukup mudah asal tahu caranya :
Ketika kamu mempraktikkan langkah-langkah di atas, risiko mengalami kerugian dalam berinvestasi semakin minim sehingga potensi keuntunganmu juga kian meningkat. Bagaimana? Kamu tertarik untuk mencoba berinvestasi bersama temanmu tapi masih bingung harus memilih objek apa yang paling cocok? Jawabannya sederhana, kamu bisa mencoba investasi emas.
Memilih emas sebagai objek investasi bersama dengan temanmu? Apakah itu berarti kamu harus mengumpulkan dana bersama untuk kemudian membeli perhiasan? Itu sangat ketinggalan zaman karena kehadiran fintech sudah mempermudah semuanya, terutama untukmu sebagai generasi milenial. Kamu pasti memilih yang cepat, praktis, dan mudah, ‘kan?
Sekarang, ada metode investasi emas kekinian yang wajib kamu coba, yaitu dengan sistem menabung. Jadi, kamu tidak perlu lagi mengumpulkan uang lebih dulu untuk membeli perhiasan. Apalagi kalau harus patungan dengan teman, pastinya rumit kalau harus berbagi sertifikat kepemilikan dan jika butuh mencairkannya. Belum lagi risiko terjadi perselisihan paham.
Kamu bisa menjajal investasi logam mulia emas di IndoGold yang menggunakan sistem menabung. Tidak harus menanam modal bersama, kamu bisa memiliki akun tabungan emas masing-masing, cukup dengan mendaftar saja sebagai anggota IndoGold dan melakukan verifikasi data. Setoran minimal hanya Rp10.000,- saja yang langsung dikonversi sebagai emas.
IndoGold merupakan perusahaan investasi emas yang merambah industri fintech dengan pengalaman mumpuni, legalitas usaha jelas, dan dibawah komando OJK. Cukup dengan mengunduh aplikasinya saja, kamu sudah memiliki tabungan emas pribadimu. Asyik sekali, ‘kan? Yuk, ajak temanmu untuk sukses finansial bersama dengan investasi di IndoGold!
Baca juga: 7 Langkah untuk Mencapai Tujuan Anda