11 Jan 2021
Diversifikasi direkomendasikan karena cukup efektif untuk meminimalisasi risiko kerugian investasi jangka pendek.
Diversifikasi sendiri merupakan teknik atau strategi menebar modal di beberapa instrumen. Jadi Anda bisa berinvestasi lebih dari satu instrumen. Ketika satunya merugi, setidaknya Anda masih memiliki peluang untung di instrumen lain.
Meski berinvestasi di beberapa instrumen, Anda perlu memperhatikan likuiditas, potensi return hingga risiko. Karena masing-masing instrumen memiliki perbedaan di antara ketiganya.
Ada yang risikonya kecil tetapi potensi return besar, begitu pula sebaliknya. Pilih investasi jangka pendek yang sekiranya aman terlebih saat fluktuasi harga tidak stabil.
Baca juga: Pilih Investasi Jangka Panjang Tanah atau Rumah?
Untuk proses mendiversifikasi portofolio efek bisa dilakukan dengan mengacu pada salah satu jenisnya. Setidaknya ada beberapa jenis diversifikasi yang bisa dipilih tanpa harus mengaplikasikan semuanya.
Salah satu jenisnya adalah diversifikasi perusahaan individu. Anda berkesempatan memiliki saham investasi di banyak perusahaan dengan membeli di bursa ETF.
Berbeda halnya dengan diversifikasi industri di mana Anda bisa menanamkan investasi jangka pendek lintas sektor usaha. Misal berinvestasi di sektor pertanian dan juga pendidikan.
Keuntungannya tentu berbeda dari segi risiko, bisa jadi justru dengan lintas sektor Anda bisa cuan dobel. Meski juga bisa rugi total.
Baca juga: 6 Instrumen Investasi yang Wajib Anda Pelajari Agar Mendapatkan Keuntungan
Kategori diversifikasi kelas aset menjadi jenis selanjutnya bisa dicoba. Ada beberapa produk investasi yang bisa dipilih antara lain obligasi, saham, hingga real estat. Masing-masing berbeda kelas tergantung pada tingkat risiko hingga kinerjanya pada siklus ekonomi.
Sehingga penting untuk Anda mengenal beberapa produk keuangan sebelum memilih.
Berdasarkan waktu menjadi jenis diversifikasi memungkinkan investasi jangka pendek bisa dilakukan bertahap atau sekaligus dalam banyak instrumen. Anda bisa menentukan bertahap atau sekaligus dengan mempertimbangkan fluktuasi harga di pasar modal.
Meski masih menjadi perdebatan keefektifannya, jenis ini bisa menjadi solusi manajemen waktu yang cenderung buruk.
Baca juga: Apakah Investasi Emas Cocok untuk Kaum Milenial?
Agar efektif ada beberapa cara meminimalisasi risiko dalam investasi jangka pendek salah satunya dengan diversifikasi. Bagi banyak investor yang telah lama bergelut di dunia penanaman modal diversifikasi menjadi strategi efektif dan efisien.
Kondisi buruk yang terjadi di pasar modal memang tidak bisa diprediksi kapan datangnya, sehingga Anda harus ekstra waspada menghadapi segala kemungkinan yang ada.
Tidak heran diversifikasi menjadi strategi jitu yang menemani perjalanan investor menghadapi berbagai ancaman saat bergelut di dunia investasi. Gelombang yang terjadi di pasar modal sering kali tidak menentu sehingga menuntut kepekaan Anda mengambil keputusan.
Baca juga: 15 Jenis Investasi Jangka Pendek Paling Favorit
Di pasar modal sering sekali terjadi di mana harga saham perlahan naik. Namun, pada kesempatan yang sama obligasi justru turun.
Pergerakannya yang berlawanan ini bisa membantu Anda yang sedang melakukan strategi diversifikasi investasi jangka pendek. portofolio investasi Anda akan stabil karena kedua pergerakan aset berbeda arah.
Meski cukup membantu Anda perlu hati-hati apabila terjadi fluktuasi harga secara berkelanjutan. Fluktuasi harga yang terjadi secara terus-menerus ini memungkinkan Anda harus menghadapi risiko besar.
Siapa yang menginginkan kondisi seperti ini terjadi, tentu tidak ada. Kondisi demikian yang kemudian dikenal dengan volatilitas.
Baca juga: 4 Produk Reksa Dana Pasar Uang Terbaik Buat Kamu
Volatilitas sangatlah berkaitan erat dengan nilai investasi. Ketika volatilitas terjadi secara terus-menerus itu artinya nilai investasi bisa berubah drastis pada periode singkat. Bisa naik namun, beberapa waktu kemudian turun drastis. Ketidakstabilan inilah yang kemudian sangat dihindari oleh investor tidak terkecuali investasi jangka pendek.
Ketika volatilitas ini begitu mengkhawatirkan, maka strategi yang bisa digunakan adalah diversifikasi. Diversifikasi memungkinkan Anda tidak dibuat bingung karena pasar yang terus bergejolak. Setidaknya Anda memiliki kans meski kecil untuk dapatkan untung pada saat situasi genting tersebut. Karena untung sedikit jauh lebih baik dibandingkan rugi besar tanpa profit.
Faktor risiko yang sulit dihindari memang bisa diatasi dengan diversifikasi. Namun, akan lebih baik jika Anda melakukan antisipasi. Salah satunya dengan mengukur tingkat risiko investasi jangka pendek. Risiko ini bisa diukur besarnya dari selisihnya dengan profit apakah lebih tinggi, menengah atau bahkan rendah untuk kemudian segera dicari solusi.
Salah satu instrumen untuk membantu pengusaha dalam permodalan UMKM maka Modal Rakyat sebagai perusahaan Peer-to-Peer Lending bisa dipilih. Karena mampu memberi imbal hasil dengan persentase 15-25 persen setiap tahunnya. Bermodal minimal Rp 25.000 Anda bisa mendapat untung lebih.
Baca juga: Tips Investasi di P2P Lending Modal Rakyat untuk Pemula