Mau‌ ‌Jadi‌ ‌Pendana‌ ‌di‌ ‌P2P‌ ‌Lending?‌ ‌Ini‌ ‌Syaratnya‌

Pernahkah terbesit di benak Anda menjadi seorang pemberi pinjaman modal di fintech peer-to-peer (P2P)Lending?

Istilah peer-to-peer barangkali masih terdengar baru di sektor permodalan dan pembiayaan. Kendati demikian setiap orang bisa menginvestasikan uang mereka ke penyelenggara pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi tersebut. 

Berbagai syarat harus dipenuhi terlebih dahulu apabila Anda ingin mengembangkan modal investasi. Simak beberapa syarat mutlak seorang calon pemberi bantuan modal dana usaha di bawah ini. 

Baca juga: Cara Kerja P2P Lending dan Manfaatnya untuk Masyarakat

Pemberi Pinjaman P2P Lending Seorang WNI

Memberikan bantuan pinjaman modal secara online memang terlihat praktis. Apalagi hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah oleh setiap orang. Namun tahukah Anda bahwa untuk membantu memberikan modal dana kepada calon peminjam memerlukan penyeleksian. Barangkali selama ini yang ada di benak Anda adalah penyeleksian terhadap borrower.  

Seorang calon investor juga mengalami penyeleksian ketat sebelum memberikan dana mereka. Satu di antara banyak hal yang diseleksi adalah identitas diri sang pemberi modal P2P Lending. Meski dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja namun orang yang berhak melakukan investasi modal adalah seorang WNI. 

Warga Negara Indonesia atau WNI merupakan status kewarganegaraan seseorang. Dalam hal ini tempat penyelenggaraan layanan pembiayaan berada di Indonesia. Sehingga pelaksanaannya harus tunduk dengan peraturan yang diberlakukan di negara tersebut. Lantas mengapa syaratnya harus seorang yang berkewarganegaraan sama dengan peminjam?

Tujuannya untuk memudahkan setiap pengawasan investasi di dalam sistem penanaman modal tersebut. Seorang WNI tentunya terikat dengan kebijakan dan aturan di dalam negeri. Hal ini nantinya mempermudah proses penyelesaian masalah apabila terjadi sengketa di antara peminjam dan lender. Oleh sebab itu status WNI adalah syarat mutlak. 

Minimal Usia Lender P2P Lending 21 Tahun 

Lender adalah pendana yang sah setelah mendaftarkan diri dan memberikan bantuan modal dana ke peminjam. Namun untuk mendapat persetujuan dari pihak penyedia layanan financial technology ada syarat khusus. Satu di antaranya pendana sudah memasuki usia dewasa. Hal tersebut dibuktikan dengan usia dalam KTP minimal 21 tahun. 

Penetapan minimal usia lender bukanlah tanpa sebab. Hal ini dikarenakan pendana nantinya akan melakukan aktivitas pemberian pinjaman modal kepada pemilik usaha. Sehingga orang tersebut harus memiliki kesadaran penuh mengenai risiko investasi P2P Lending. Syarat wajib ini juga penting untuk memastikan kemandirian sang pemberi dana. 

Memberikan bantuan modal dalam jumlah besar perlu dilakukan dengan pemikiran, analisis dan kesadaran diri sendiri. Usia dewasa tersebut memastikan bahwa tindakan yang diambil oleh calon lender bukan paksaan. Melainkan kesadaran diri sendiri untuk mengembangkan modal di masa muda agar mendapatkan profit. 

Selain itu alasan batas usia tersebut berkaitan dengan keterikatan seorang calon lender dengan orang tua. Seringkali pendana berusia 21 tahun tidak terikat dengan orang tua. Dana yang dikembangkan menjadi modal investasi adalah tersebut dapat dipastikan milik pribadi. Sehingga tanggung jawab investasi menjadi keputusan Anda. 

Calon Pendana P2P Lending Seorang Pekerja Tetap 

Keinginan menanamkan modal barangkali menjadi hak setiap orang. Namun mengambil keputusan harus dibarengi alasan kuat. Ambisi kuat di dalam diri sendiri seringkali tidak sejalan dengan pemikiran rasional. Hal ini biasanya terjadi pada sebagian orang yang berinvestasi namun tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

Padahal memenuhi kebutuhan pribadi adalah perihal mutlak setiap orang. Mengabaikan kebutuhan pribadi justru membuat Anda kalang kabut. Meskipun investasi P2P Lending pada akhirnya memberikan profit di akhir pelunasan hutang modal. Namun Anda juga harus memikirkan matang-matang mengenai pemenuhan kebutuhan. 

Bayangkan jika uang kebutuhan pokok Anda justru habis untuk modal investasi. Padahal keuntungannya bisa didapat setelah satu bulan kemudian. Tentunya Anda harus menyiasatinya dengan meminjam uang ke sanak famili. Inilah pentingnya menganalisa pekerjaan calon lender yang hendak mendaftar. 

Calon pendana memerlukan modal yang dipinjamkan kepada borrower. Bagaimana jika calon pendana justru terlilit hutang lantaran investasi tersebut? Untuk mengatasinya maka syarat mutlak seorang lender adalah pekerjaan tetap. Lender P2P Lending sudah mempunyai pekerjaan tetap pada saat mendaftar agar tidak tumpang tindih dalam memenuhi kewajibannya.

Calon Lender Berpendapatan Pasti dan Jelas 

Terakhir pendana dalam sektor penanaman modal juga berkewajiban memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan pendapatannya. Anda harus dapat membuktikan bahwa telah mempunyai pendapatan pasti. Sumber pendapatan tersebut harus jelas asal muasalnya. Bahkan nominal penghasilan juga menentukan kelolosan seleksi tersebut.

Lender P2P Lending biasanya menanamkan modalnya ke dalam beberapa jenis pinjaman. Besaran pinjaman modalnya dapat bervariasi untuk setiap orang. Namun proses pengumpulan modal dilakukan secara gotong royong alias bersama-sama. Hal yang harus dihindari adalah pemberian modal usaha kepada peminjam tanpa memiliki pendapatan pasti. 

Sumber penanaman modal bisa berasal dari penghasilan Anda setiap bulannya. Selain itu tabungan juga bisa dijadikan sebagai pinjaman modal yang menguntungkan. Tabungan tersebut akan bertambah jumlahnya lantaran bunga pinjaman dari borrower yang menjadi hak penuh lender. 

Baca juga: Tips Investasi di P2P Lending Modal Rakyat untuk Pemula

Apakah Anda sudah memenuhi kriteria di atas? Sekarang saatnya menjadi seorang lender di Modal Rakyat karena profit tiap tahunnya mulai dari 15 sampai 25 persen. Modal lendernya rendah yaitu Rp25 ribu untuk awal investasi.

Jadi syarat mutlak lender P2P Lending di Modal Rakyat praktis bukan?