23 Apr 2021
Di usia kepala dua tapi sudah bisa beli rumah pertama, apa mungkin? Jawabannya adalah tergantung dari niat dan usaha kamu. Memang, membeli rumah merupakan keputusan finansial terbesar dan cukup memberatkan. Terlebih lagi proses beli rumah yang memakan waktu serta berbagai persyaratan yang harus terpenuhi.
Sebagai contoh, kamu ingin mengambil rumah di bilangan pinggiran Jakarta yang dibanderol Rp500 juta, apabila kamu mengambil KPR, kebutuhan penyetoran uang muka umumnya di kisaran 10%-30% dari harga rumah. Itu berarti bahwa untuk kebutuhan dana uang muka sudah mencapai Rp50 juta-Rp150 juta. Kemudian, cicilan rumah bergantung dari besaran lama nya kamu mencicil rumah, yang umumnya memakan waktu hingga belasan bahkan puluhan tahun, otomatis porsi pengeluaran bulananmu menjadi besar dan harus dihitung secara matang sehingga kamu tidak defisit setiap bulannya atau lebih parahnya sampai harus berhutang.
Namun, meskipun adanya rintangan tersebut, seharusnya tidak menghalaukan niat dan usaha bagi kalian pemilik usia kepala dua untuk mewujudkan dambaan mempunyai rumah bukan?
Baca juga: Jenis Investasi Emas atau Logam Mulia yang Kian Populer
Sebelum mengetahui bagaimana caranya mengumpulkan dana untuk membeli rumah pertama kamu, ada baiknya simak beberapa tips berikut yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam beli rumah pertamamu.
Rumah yang tepat disini maksudnya adalah dilihat dari berbagai aspek. Tentu yang pertama adalah harga rumah yang ingin dibeli sesuai dengan kemampuan finansial. Misalnya, gaji kamu adalah Rp 5juta, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengambil KPR subsidi dari pemerintah.
Kemudian dilihat dari segi lokasi dan rumah itu sendiri, apakah lokasi tersebut cukup strategis karena dekat dengan akses transportasi umum ataupun masih terjangkau dari kantormu ketika menggunakan kendaraan pribadi. Lalu, apakah luas bangunan, jumlah kamar tidur sampai dengan fasilitas perumahannya sesuai dengan kebutuhan dirimu dan keluargamu nanti.
Kredit Pembelian Rumah (KPR) merupakan cara mempunyai rumah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Program yang ditawarkan pun beraneka ragam tergantung dari kebutuhan konsumen itu sendiri. Kini juga terdapat pilihan KPR syariah yang sesuai dengan prinsip agama Islam.
Perbandingan program KPR antarbank yang dapat dilakukan adalah minimal setoran uang muka, angsuran , tingkat dan jenis bunga, kebijakan bank apabila terjadi perubahan suku bunga, syarat dan penalti ketika KPR yang diambil ingin dilunasi sebelum waktunya beserta total biaya KPR.
Salah satu faktor yang penting adalah tingkat dan jenis bunga. Jangan mudah terpengaruh dengan bunga ringan di awal tahun namun angsuran serta bunga nya setelahnya memberatkan.
Baca juga: Apakah P2P Lending Investasi yang Terbaik? Mari Cari Tahu
Kemudian kamu membutuhkan strategi untuk mengumpulkan dana uang muka beserta biaya lainnya yang dibutuhkan ketika membeli rumah. Jadi, apa saja yang perlu dipersiapakan? Simak beberapa tips dibawah ini.
Setiap tahunnya harga rumah selalu naik, oleh karena itu ada baiknya kamu tidak menunda-nunda dalam mengumpulkan dana untuk beli rumah. Umumnya, karena rumah dianggap sebagai kebutuhan di masa mendatang, tidak dipersiapkan dari segi finansialnya. Ditakutkan apabila semakin lama kamu menunda mengumpulkan dana untuk rumah impian yang kamu tuju, semakin sulit untuk memilikinya karena harganya sudah terlalu mahal.
Terlebih dahulu dilakukan pembenahan keuangan, sehingga kamu dapat menganggarkan pos untuk menabung rumah dari penghasilanmu.
Apabila kamu sudah tau rumah apa yang ingin kamu tuju tentunya sesuai dengan kemampuan finansial, selanjutnya adalah menghitung jumlah dana yang dibutuhkan, yakni uang muka beserta biaya-biaya lain yang dibutuhkan ketika membeli rumah tersebut. Ada baiknya kamu membesarkan uang muka dari yang biasanya bank tetapkan untuk minimal penyetoran uang muka apabila mengambil KPR, hal ini untuk mengurangi angsuran yang nantinya kamu jalankan.
Kemudian, dari total dana yang dibutuhkan, kamu bisa menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan sehingga kamu mempunyai tujuan yang jelas. Supaya kamu makin semangat dalam mengumpulkan dana untuk membeli rumah, kamu bisa menuliskan tujuan tersebut di tempat-tempat yang kamu bisa lihat dan selalu fokus dalam mengejar target.
Seperti yang kita tahu, uang muka dan biaya-biaya lainnya dalam membeli rumah diperlukan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, supaya proses pengumpulan dana untuk membeli rumah jadi lebih mudah dan menyenangkan, ada baiknya kamu dapat melunaskan semua hutang yang ada.
Dengan berinvestasi, kamu bisa melindungi aset kekayaanmu dengan mengalahkan nilai inflasi. Instrumen investasi yang bisa kamu pilih untuk mengumpulkan dana dalam membeli rumah adalah investasi yang dapat memberikan imbal hasil yang cukup besar dalam jangka panjang, seperti reksadana campuran dan saham, saham dan emas.
Investasi emas saat ini menjadi investasi yang populer di antara masyarakat. Menurut hasil survei Jakpat terhadap 1.207 responden di seluruh Indonesia pada bulan Februari 2021, sebanyak 46% responden memiliki investasi emas.
Dengan begitu banyaknya godaan berbelanja saat ini yang ditunjang promo fantastis, memang menjadi tantangan tersendiri dalam berhemat. Akan tetapi perlu diingat, kunci utama bagi pemilik usia kepala dua bisa beli rumah adalah dengan berhemat.
Apabila dirasa dana rutin yang dianggarkan tiap bulannya tidak begitu besar sehingga membutuhkan waktu yang lama, kamu bisa mencari peluang lain dalam mencari sumber tambahan dengan penghasilan sampingan.
Penghasilan sampingan bisa datang dari keahlian kamu ataupun membuka bisnis online kecil-kecilan. Memang membutuhkan usaha lebih, akan tetapi bisa mendekatkan kamu dengan tujuan beli rumah.