31 May 2021
Cash flow begitu penting dalam bisnis, sehingga pebisnis harus mengusahakannya agar tetap stabil. Cash flow ini bisa diibaratkan sebagai jalan yang selalu sibuk dan bebas hambatan, tapi sekalinya terhambat akan menyebabkan macet di mana-mana.
Hal itu akan menjadi masalah apabila cash flow tidak berjalan lancar karena kegiatan bisnis Anda pun bisa terkena imbasnya. Lalu, sebenarnya apa itu cash flow? Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kestabilan cash flow? Anda bisa menemukan jawabannya di artikel ini.
Baca juga: Ide Usaha Sampingan Menggunakan Kemampuan yang Dimiliki
Cash flow atau arus kas merupakan istilah dalam bisnis yang menunjukkan laporan keuangan yang berisi informasi mengenai kas atau uang dalam suatu bisnis yang digunakan pada transaksi investasi, kegiatan operasional, serta aktivitas pendanaan yang dinilai apakah mengalami penurunan atau kenaikan dalam kurun waktu tertentu.
Arus kas dikenal sebagai pergerakan uang yang masuk dan keluar dalam bisnis. Untuk bisa terus berkegiatan bisnis, Anda tentunya membutuhkan modal atau penghasilan yang memadai. Penghasilan tersebut berasal dari hasil penjualan produk dan jasa, hasil dari keuntungan, penghasilan pasif, dan hasil berinvestasi. Ini disebut sebagai uang masuk.
Sedangkan uang keluar bisa dikatakan sebagai uang yang digunakan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban dalam bisnis. Contohnya adalah pengeluaran untuk operasional, pengeluaran untuk pembayaran pajak, gaji tenaga kerja, dan pengeluaran untuk membayar pinjaman.
Arus kas ini bisa bernilai positif dan negatif. Nilai positif bisa didapatkan ketika jumlah uang yang masuk lebih besar ketimbang jumlah uang yang dikeluarkan. Sebaliknya, nilai negatif diraih ketika jumlah uang yang masuk lebih sedikit daripada jumlah uang yang dikeluarkan.
Arus kas dalam bisnis memiliki macam-macam jenis. Inilah jenis arus kas yang perlu Anda ketahui.
Merupakan arus kas yang berhubungan dengan hasil sisa dari proyek yang sudah dilakukan. Biasanya dalam bentuk sisa modal kerja yang tidak digunakan atau sisa dari proyek berupa penjualan proyek.
Arus kas ini cukup penting dalam bisnis karena menjadi bagian inti dari arus kas secara keseluruhan. Aliran kas di sini di dalamnya termasuk biaya administrasi, biaya umum, dan biaya untuk operasional.
Aliran kas ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan atau aktivitas investasi seperti melakukan pembelian tanah, melakukan pembelian gedung yang nantinya bisa disewakan, dan digunakan juga sebagai biaya yang akan dibayar dimuka.
Baca juga: 6 Franchise Makanan Paling Difavoritkan di Indonesia
Anda tentunya ingin bisnis Anda mendapatkan nilai positif. Namun, ada masanya ketika Anda mengalami arus kas negatif. Hal itu perlu Anda carikan segera solusinya karena apabila Anda tidak berhasil mengubah keadaan menjadi arus kas yang positif, bisnis Anda akan mengalami dampak yang buruk dari hal itu.
Seperti ini tips yang bisa Anda lakukan untuk menjaga agar arus kas selalu berjalan dengan lancar.
Pembuatan laporan keuangan ini diperlukan untuk mengetahui apakah arus kas berjalan lancar atau tidak. Laporannya harus disusun secara terperinci, termasuk menghitung aliran kas yang keluar dan aliran kan yang masuk.
Dari laporan ini Anda akan tahu apakah arus kas bisnis Anda bernilai positif atau malah menjadi negatif. Tidak mungkin Anda bisa mengetahuinya tanpa laporan keuangan. Biasanya laporan keuangan dibuat setiap 4 kali dalam setahun, lalu dibuatkan lagi yang lebih lengkap di akhir tahun.
Selain itu, Anda dapat membaca juga laporan laba rugi yang ada di laporan keuangan ini. Nanti dari sana Anda akan bisa melakukan evaluasi.
Apabila Anda mengalami arus kas yang macet, segera bertindak dengan mencari pemasukan dari sumber lain. Anda bisa melakukan pinjaman yang sekiranya dapat segera Anda dapatkan. Misalnya saja dengan mengandalkan invoice financing dan anjak piutang apabila Anda memiliki piutang dari perusahaan lain.
Dengan begitu arus kas Anda akan menjadi lancar kembali dalam waktu yang cepat juga.
Anda perlu menyusun anggaran bisnis yang wajar agar arus kas Anda tidak bernilai negatif. Sering kali arus kas jadi negatif karena target yang Anda tentukan untuk bisnis Anda terlalu muluk, sedangkan Anda dan tenaga kerja lainnya tidak melakukan persiapan yang cukup untuk mengaturnya dengan baik.
Tidak masalah membuat anggaran yang sedikit demi sedikit naik, lama-kelamaan pun akan menghasilkan untuk Anda selama Anda berhasil melakukannya. Anggaran bisnis ini harus dibuat sesuai dengan beban kerja bisnis Anda.
Anda sebaiknya membayar kewajiban yang harus segera dilunasi, istilahnya adalah utang jangka pendek. Termasuk di dalamnya adalah membayar gaji karyawan dan membayar pajak. Dengan membayar gaji karyawan tepat waktu, para karyawan itu akan termotivasi untuk produktif dalam bekerja.
Sedangkan, pajak harus segera Anda lunasi sebelum jatuh tempo agar Anda tidak dikenai denda yang malah membuat pembayaran pajak Anda jadi membengkak. Inilah yang perlu Anda perhitungkan baik-baik.
Cara agar cash flow tetap stabil lainnya adalah Anda bisa meningkatkan penjualan produk dan jasa yang Anda tawarkan. Raihlah keuntungan sebanyak-banyaknya karena keuntungan yang meningkat tentu akan menyelamatkan arus kas Anda menjadi stabil kembali.
Cara untuk meningkatkan keuntungan ini bermacam-macam, mulai dari mengadakan diskon agar penjualan produk dan jasa Anda laku keras. Atau menaikkan harga produk dan jasa yang dibarengi dengan perbaikan kualitas. Anda bisa memilih kedua cara itu untuk meningkatkan penjualan.
Arus kas yang macet memang merepotkan karena akan menghambat kinerja bisnis Anda. Namun, tidak perlu khawatir, Anda yang pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman dana di P2P Lending Modal Rakyat. Anda bisa mengajukan pinjaman mulai Rp500 ribu hingga Rp2 miliar.
Bunga yang dibebankan pada termasuk kompetitif karena menyesuaikan dengan risiko usaha Anda. Pengajuan pinjaman termasuk mudah dan cepat karena bisa melalui online. Anda bisa memulai pengajuan dana melalui halaman berikut ini.