16 Jul 2020
Kamu pasti tidak asing lagi dengan istilah toxic relationship, ‘kan? Meskipun familier – bahkan mungkin mengalami situasi ‘hubungan beracun’ tersebut, jarang yang menyadari efeknya terhadap kondisi finansial individu. Apa iya toxic relationship membawa pengaruh terhadap keuangan seseorang? Fakta atau sekadar asumsi belaka?
Baca juga: Kenali Mitos Investasi yang Harus Anda Waspadai
Apa sih sebenarnya pengertian dari toxic relationship itu? Deskripsi sebenarnya dari istilah tersebut adalah sebuah hubungan yang tidak membahagiakan – cenderung menyakiti dan merugikan – bagi salah satu atau kedua pihak yang terlibat. Tidak ada yang menguntungkan dalam berbagai aspek, namun tidak ada keinginan atau sulit mengakhiri hubungan tersebut.
Finansial merupakan salah satu aspek kerugian dalam hubungan tidak sehat itu. Pengeluaran terjadi tanpa menghasilkan sesuatu yang positif, bahkan condong memicu defisit keuangan hingga kebangkrutan. Namun, hal ini acap tidak disadari oleh pasangan yang terlibat karena biasanya menghabiskan uang untuk orang terkasih dianggap sebagai kewajaran.
Membelanjakan pasangan bukan sesuatu yang salah, namun pengeluaran berlebih dalam sebuah toxic relationship memiliki ciri dan dampak yang berbeda. Pada sebuah hubungan yang tidak sehat, kerugian finansial memiliki tanda-tanda :
Hubungan antara dua orang seharusnya memiliki konsep give and take atau memberi dan menerima yang seimbang. Jika kamu memberikan terlalu banyak, apalagi hal-hal yang berbau materiil, maka artinya kamu sedang terlibat dalam toxic relationship. Tidak ada pengecualian terkait gender dan usia dalam konsep ini pada sebuah hubungan.
Ciri lainnya adalah kamu dituntut berlebihan soal finansial oleh pasanganmu. Padahal, kamu sudah memberikan lebih dari cukup, namun pihak lain dalam hubungan tersebut terus merasa kurang. Akhirnya, kamu terpaksa menyediakan dana lebih untuk memenuhi keinginan pasangan. Tentu hal ini sangat membebanimu dan membuat tidak bahagia.
Sebuah hubungan yang sehat seharusnya menambah produktivitasmu, termasuk soal finansial. Namun, berbalik dengan toxic relationship, pemasukan justru berkurang sedangkan utang makin bertumpuk. Ini merupakan efek dari poin kedua di mana pasangan menuntut keuangan berlebihan sehingga segala cara harus dilakukan untuk memenuhinya.
Kamu tentu tidak ingin mengalami defisit hingga kebangkrutan finansial akibat toxic relationship seperti itu, ‘kan? Satu-satunya cara untuk menghindarinya tentu dengan menjalin sebuah hubungan yang sehat. Dari segi finansial, kamu dapat mencoba meningkatkan produktivitas keuangan bersama dengan pasangan. Ada beberapa cara yang bisa kamu coba :
Metode pertama agar sebuah hubungan tidak merugikanmu secara finansial adalah dengan merintis usaha bersama dengan pasangan. Kedua belah pihak sama-sama mengeluarkan modal yang seimbang, begitu pula dengan laba yang didapatkan harus dibagi rata. Memulai dan menjalankan bisnis bersama dapat meningkatkan kondisi finansial berdua.
Saat ini, mengandalkan gaji saja tidak cukup. Jadi, kamu harus pandai memanfaatkan peluang sebagai pekerja lepas yang dapat disesuaikan dengan passion atau hobimu. Ajak pasanganmu untuk turut serta menjadi freelancer guna sama-sama menambah pemasukan. Selain mendapatkan tambahan dana, waktu luang juga termanfaatkan dengan baik.
Cara terakhir supaya produktivitas keuangan bersama pasangan meningkat dan tidak terlibat dalam toxic relationship adalah dengan berinvestasi bersama. Bukan dengan menanam modal secara bersama, tapi kamu bisa melakukannya secara terpisah untuk satu objek yang sama. Jadi, profit yang dihasilkan pun berlipat melalui investasi tersebut.
Tidak dapat dimungkiri bahwa investasi memang cukup riskan. Terlebih jika mengajak serta pasangan, karena selain potensi profit ganda juga dibarengi kemungkinan merugi bersama. Namun, hal tersebut tidak perlu menyurutkan semangat kamu untuk menggeluti sektor investasi bersama dengan pasangan.
Sebab, kini sudah hadir model investasi yang asyik untuk milenial yang pasti memenuhi tiga unsur utama :
Ketika poin-poin tersebut terpenuhi, maka kamu tidak perlu was-was akan potensi kerugian dari investasi yang kamu pilih. Termasuk juga mencapai tujuan dari investasi bersama pasanganmu, yaitu untuk meningkatkan produktivitas finansial bersama guna terhindar dari toxic relationship yang jelas merugikan.
Investasi yang dimaksud tidak lain adalah menabung logam mulia emas. Benar, kini kamu sudah tidak perlu lagi membeli emas dalam bentuk perhiasan maupun batangan untuk disimpan secara manual. Sebab, kamu sudah bisa melakukannya dengan cara menabung sedikit demi sedikit yang tersimpan dalam akun selayaknya tabungan uang pada umumnya. Menarik, ‘kan?
Konsep investasi unik tersebut yang ditawarkan oleh IndoGold yang telah resmi terdaftar sebagai anggota Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan beroperasi dalam sistem fintech. Jadi, kamu tinggal membuat akun IndoGold secara daring di website. Ketika sudah terkonfirmasi, kamu bisa bertransaksi melalui aplikasi yang bisa diunduh di App Store maupun Play Store.
Apa saja keuntungan yang kamu dapatkan dengan berinvestasi emas melalui model simpanan ini?
Jadi, menabung emas sangat direkomendasikan sebagai cara meningkatkan produktivitas finansial bersama pasangan. Modalnya tidak besar sehingga dapat dimulai segera dengan potensi profit yang tinggi dan stabil. Jangan terjebak dengan toxic relationship yang merugikan bila dari hubungan tersebut kamu bisa meningkatkan kondisi finansialmu menjadi lebih baik.
Baca juga: Keuntungan Investasi yang Akan Anda Dapatkan Saat Pandemi Covid-19