25 Feb 2022
Transaksi keuangan perusahaan adalah hal yang sehari-hari perusahaan lakukan. Dari sini perusahaan dapat menjalankan usahanya. Setiap transaksi pun harus dicatat sebaik-baiknya demi kepentingan bisnis perusahaan,
Anda yang berkecimpung jadi pebisnis wajib memahami seluk-beluk transaksi keuangan perusahaan. Yuk, disimak penjelasannya.
Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya
Transaksi keuangan perusahaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan yang dapat diukur dan menunjukkan posisi keuangan perusahaan selama periode tertentu.
Transaksi keuangan yang dikenal juga sebagai transaksi bisnis adalah hal yang akan terus dilakukan perusahaan selama beroperasi.
Menjalankan bisnis membuat pebisnis akan terus berhubungan dengan pihak luar. Transaksi keuangan perusahaan adalah media yang digunakan untuk membuat hubungan itu terus berjalan.
Transaksi keuangan perusahaan adalah sangat luas cakupannya. Tidak melulu berhubungan dengan jual-beli, tapi juga hal-hal lain seperti pembayaran gaji per bulan untuk karyawan juga termasuk jenis transaksi perusahaan.
Semua transaksi keuangan perusahaan perlu dimasukkan pada pencatatan transaksi yang di akhir menjadi laporan keuangan. Hal itu bertujuan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan penilaian terhadap kondisi keuangannya.
Transaksi keuangan perusahaan adalah luas. Anda bisa mengetahui contoh transaksinya seperti ini.
Jenis transaksi keuangan milik perusahaan bisa dibedakan menjadi beberapa hal seperti berikut ini:
Transaksi keuangan perusahaan jenis ini dilihat berdasarkan hubungan yang dimiliki perusahaan dengan pihak internal dan eksternal. Begini penjelasannya:
Transaksi internal adalah jenis transaksi yang terjadi di bagian dalam perusahaan tanpa adanya pihak luar.
Contoh mudah dari transaksi ini adalah terjadinya penyusutan fungsi dari mesin produksi. Kualitas mesin wajar menurun seiring waktu, apalagi jika sering digunakan. Perusahaan akan membeli mesin terbaru jika mesin tersebut sudah tidak bisa dipakai sama sekali.
Transaksi eksternal terjadi pada perusahaan dengan pihak lain yang merupakan bisnis juga. Hal ini penting untuk perusahaan karena terkadang perusahaan tidak bisa menyediakan kebutuhannya sendiri.
Contohnya adalah perusahaan yang membeli barang persediaan lewat supplier yang tujuannya untuk membuat stok barang selalu tersedia. Ada lagi biaya yang dikeluarkan untuk sewa gedung. Atau bisa juga gaji yang disampaikan pada karyawan setiap bulannya.
Jenis transaksi keuangan berikut ini dilihat berdasarkan jenis pembayaran yang dimanfaatkan oleh perusahaan. Ini penjelasannya.
Transaksi keuangan perusahaan adalah wajar ketika dilakukan tanpa berutang atau dibayar langsung lunas. Misalnya, perusahaan membeli mesin pabrik Rp50 juta langsung cash.
Pembayaran lunas dilakukan saat perusahaan mampu. Hal ini pun akan mengurangi beban perusahaan karena tidak ada utang baru.
Pembayaran dengan tunai tidak harus menggunakan uang secara langsung, tapi bisa juga dilakukan secara transfer dan tata cara pembayaran tidak langsung lainnya.
Transaksi non tunai maksudnya adalah tidak menggunakan uang sama sekali ketika transaksi terjadi. Hal ini sangat mungkin, tapi akuntan tetap perlu untuk mencatat transaksi tersebut.
Misalnya, perusahaan D membeli mesin pabrik pada perusahaan C. Sudah dibayar. Namun, ketika digunakan mesin itu tidak bisa menyala.
Perusahaan D mengembalikan mesin itu pada perusahaan C, kemudian perusahaan C mengirimkan mesin baru yang bisa digunakan. Hal tersebut dilakukan tanpa adanya transaksi dengan uang.
Transaksi kredit adalah jenis transaksi keuangan perusahaan yang cukup sering dimanfaatkan. Transaksi kredit membayar dengan sebagian uang terlebih dulu, baru nanti dilunasi di saat mendekat waktu tempo.
Transaksi kredit dimanfaatkan ketika perusahaan membeli aset yang harganya cukup tinggi. Misalnya, membeli gedung untuk pabrik baru, perusahaan membelinya dengan cara mencicil selama 10 tahun.
Transaksi kredit meringankan beban perusahaan yang belum mampu melakukan pembayaran secara lunas, tapi bisa langsung memanfaatkan gedung yang baru dibelinya sebagai pabrik.
Untuk mencatat transaksi kredit, akuntan biasanya akan memasukkannya pada bagian kewajiban.
Transaksi perusahaan juga bergantung pada tujuannya. Ini tujuan yang bisa dimiliki perusahaan.
Transaksi dalam bisnis berkaitan dengan segala kegiatan usaha perusahaan mulai dari pembelian bahan baku, pembelian mesin produksi, membayar karyawan, dan lainnya. Transaksi ini berguna agar perusahaan tetap berjalan.
Transaksi keuangan perusahaan juga ada yang digunakan untuk non bisnis. Tujuannya adalah untuk membuat citra yang bagus di mata publik.
Contohnya adalah perusahaan yang mengikuti kegiatan donasi atau pemberdayaan panti asuhan. Perusahaan perlu melakukan hal ini sebagai bentuk pengabdian dan membantu sesama.
Transaksi keuangan ini berada di di luar urusan bisnis perusahaan, misalnya perayaan ulang tahun untuk keluarga.
Bukti transaksi keuangan yang dikeluarkan perusahaan penting untuk disimpan karena menjadi petunjuk ketika akan menyusun laporan keuangan.
Angka-angka yang ada di laporan keuangan tidak bisa dikarang sendiri oleh akuntan. Data tersebut diambil dari berbagai macam bukti transaksi yang disimpan.
Masing-masing divisi perusahaan wajib menyimpan bukti transaksi sampai akuntan memintanya dari mereka.
Bukti transaksi keuangan milik perusahaan dibagi jadi 2, ini penjelasannya.
Bukti transaksi ini hadir untuk keperluan internal perusahaan dan dibuat sendiri oleh perusahaan. Contoh bukti transaksi internal adalah:
Bukti transaksi ini ada ketika perusahaan menerima uang secara tunai.
Bukti transaksi ini digunakan ketika perusahaan menggunakan uang untuk kewajibannya seperti membayar karyawan, membayar utang perusahaan, dan lainnya.
Bukti transaksi ini biasanya digunakan untuk transaksi bonus yang dibagi-bagikan antar divisi atau manajer perusahaan.
Bukti transaksi ini biasanya dipakai untuk transaksi bersama pihak lain yang berada di luar perusahaan. Ini dia jenisnya:
Bukti transaksi ini dipakai untuk pembayaran jenis kredit. Faktur digunakan sebagai penanda bahwa perusahaan memiliki utang yang berada di luar.
Biasanya dibuat dengan 2 salinan. Satu salinan yang asli dipegang pembeli atau yang punya utang, sedangkan salinan lain dipegang oleh perusahaan yang jadi penjual.
Kuitansi biasanya berguna sebagai bukti transaksi yang pembayarannya secara kontan atau tunai. Masing-masing pihak yang bertransaksi harus membubuhkan tanda tangan di kuitansi sebagai tanda persetujuan.
Merupakan surat berupa perintah dari nasabah suatu bank untuk mengeluarkan uang bagi pembawa cek. Nasabah akan menunjukkan bahwa pembaca cek itu bisa mengambil uang dengan tanda tangan yang dibubuhkan pada cek.
Bilyet giro merupakan surat perintah untuk memindahkan dana dari rekening nasabah ke rekening lainnya yang disebut dalam bilyet. Bisa dilakukan di satu bank atau dikirim ke bank lainnya.
Bukti transaksi berupa mutasi dana di rekening milik perusahaan yang dicetak oleh bank. Berisi berbagai transaksi yang ada menggunakan rekening itu. Perusahaan biasanya menyesuaikan catatan keuangan mereka dengan rekening koran dari bank.
Bukti transaksi ini dikeluarkan untuk pembelian tunai yang diberikan penjual ke pembeli.
Bukti transaksi yang dikeluarkan untuk memberi tahu pihak luar perusahaan bahwa akun miliknya telah dikreditkan pada jumlah tertentu. Nota ini akan diserahkan pada konsumen sebagai informasi.
Bukti transaksi yang digunakan perusahaan pada pihak luar untuk memberi tahu pesanan ada yang tidak sesuai atau rusak. Nota ini diserahkan pada konsumen untuk memberi tahu bahwa akunnya sudah didebet.
Umumnya perusahaan menggunakan catatan transaksi metode entri ganda yang berisi kredit dan debit. Ada dua metode pencatatan transaksi keuangan perusahaan yang bisa diandalkan. Ini penjelasannya.
Metode pencatatan transaksi ini hanya berkutat pada transaksi antara penjual dan pembeli. Sering diandalkan pada usaha kecil yang hanya membutuhkan laporan keuangan sederhana.
Kunci dari transaksi ini adalah Anda akan melakukan pencatatan setiap kali sudah menerima pembayaran.
Metode pencatatan akrual lebih kompleks. Di pencatatan ini setiap piutang atau uang yang masih berada di pihak lain akan dicatat. Kuncinya ada pada produk atau layanan yang diterima pelanggan, bukan pada pembayaran yang diterima perusahaan.
Pencatatan transaksi keuangan bisnis harus dilakukan secara cermat. Ini langkah-langkah yang bisa dilakukan.
Cara pertama yang perlu dilakukan untuk pencatatan transaksi adalah mengumpulkan bukti transaksi yang dimiliki perusahaan. Bukti transaksi diperoleh dari seluruh divisi perusahaan yang melakukan transaksi.
Untuk membuktikan keaslian transaksi itu, perlu dicek lebih jauh dengan melihat tanggal, tanda tangan yang melakukan transaksi, nominal, hingga stempel.
Seluruh transaksi dicatat pada jurnal agar lebih terlihat rapi dan diatur sesuai dengan tanggal.
Tahapan pemindahan data dari jurnal ke buku besar dimulai dari pencatatan tanggal transaksi, jumlah nominal yang didebit atau dikredit, dan lainnya.
Setelah itu melakukan perhitungan antara nominal yang dikredit atau yang didebit dan memastikan hasil keduanya seimbang.
Baca juga: Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana untuk Usaha Kecil
Transaksi keuangan perusahaan adalah hal yang perlu dicatat dan diperhatikan dengan baik karena berpengaruh besar pada jalannya bisnis perusahaan. Pencatatannya pun perlu sistematis agar tidak ada transaksi yang tertinggal.
Anda ingin usaha berkembang, tapi dananya kurang? Anda bisa memperoleh dana dengan mengajukan pinjaman ke P2P lending Modal Rakyat.
Modal Rakyat akan menghubungkan Anda dengan penyedia dana yang mau meminjamkan uang pada Anda.
Anda dapat ajukan pinjaman Rp500 ribu hingga paling banyak Rp2 miliar. Bunga yang ditambahkan pada pinjaman pokok pun besarannya kompetitif.
Modal Rakyat berizin legal OJK, sehingga jadi P2P lending aman dan bisa Anda percaya. Seluruh proses pinjaman dilakukan online, Anda pun tidak akan kerepotan.