17 Jun 2022
Perkembangan uang elektronik di Indonesia termasuk pesat. Ini dibuktikan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering menggunakannya untuk bermacam kebutuhan. Uang elektronik menawarkan kemudahan yang tidak dimiliki uang tunai.
Lalu, apa pengertian uang elektronik? Apa saja manfaat dan risikonya? Agar bisa menggunakan uang elektronik secara maksimal, ini dia penjelasannya.
Baca juga: e-Money Mandiri: Manfaat, Cara Cek Saldo, dan Top-Up
Uang elektronik adalah alat bayar yang menyimpan dana melalui media elektronik tertentu dan sepenuhnya dimiliki pengguna.
Uang elektronik berbeda dengan kartu debit dan kartu kredit yang menjadi tabungan dan utang bagi penggunanya. Karena uang elektronik menjadi milik pengguna sepenuhnya, pengguna pun jadi lebih leluasa untuk menggunakannya.
Lalu, siapa saja pihak yang membuat uang elektronik? Uang elektronik bank Indonesia mudah Anda temukan karena kartunya dijual secara bebas, contohnya adalah e-Money dari Mandiri, Flazz milik BCA, dan Brizzi yang diterbitkan BRI.
Selain bank, ada juga dalam bentuk aplikasi yang mudah Anda unduh seperti Gopay, dan lainnya. Nanti akan dibahas di bawah.
Ada 2 jenis uang elektronik di Indonesia yang dibagi sesuai dengan media penggunaan. Ini penjelasannya.
Uang di kartu disimpan di dalam sebuah chip yang terpasang. Anda bisa menggunakannya secara langsung di tempat yang menyediakan mesinnya, tanpa memanfaatkan fasilitas internet.
Uang disimpan di aplikasi sebenarnya disimpan dalam sebuah server. Anda perlu mengirimkan uang dulu pada server tersebut, kemudian nanti Anda bisa mengaksesnya dengan bantuan internet.
Uang elektronik di Indonesia memberikan berbagai manfaat untuk masyarakat. Ini dia yang masyarakat rasakan.
Uang elektronik yang tersedia di aplikasi memungkinkan untuk pembayaran jarak jauh. Anda pun jadi tidak perlu ke tempatnya langsung. Dalam sekejap uang bisa langsung terkirim.
Anda yang suka cemas membawa uang tunai banyak ke luar rumah, hal itu tidak perlu dilakukan. Simpan saja sebagian uang menjadi uang elektronik, Anda jadi seperti tidak membawa uang sama sekali.
Tersedianya uang elektronik di Indonesia membuat waktu pembayaran jadi lebih hemat. Anda tidak perlu mengeluarkan uang dan menyesuaikan jumlahnya dengan tagihan. Tinggal tap dan ditambah PIN, pembayarannya selesai saat itu juga.
Manfaat lain dari uang elektronik adalah bisa digunakan untuk bermacam pembayaran. Contohnya dengan uang elektronik aplikasi, Anda bisa membayar asuransi, beli tiket konser, beli tiket bioskop, bayar tagihan harian, dan sebagainya.
Hanya dengan 1 aplikasi, Anda bisa melakukan bermacam pembayaran. Anda pun tidak perlu menyediakan uang tunai banyak di dompet.
Tidak hanya untuk masyarakat, kehadiran uang elektronik juga berguna untuk para pebisnis, baik usaha kecil maupun besar. Ini dia penjelasannya.
Transaksi yang berhubungan dengan konsumen atau pebisnis lainnya jadi bisa dilakukan lebih cepat. Langsung juga tersimpan di dalam sistem, sehingga Anda pun akan mudah memeriksanya.
Transaksi yang terjadi di uang elektronik pasti akan tercatat secara lengkap, tidak ada yang terlewati. Anda jadi tahu dari mana dan ke mana uang digunakan. Anda pun jadi mudah menyusunnya menjadi laporan keuangan nanti di akhir periode.
Pihak penyelenggara uang elektronik bisa bekerja sama mengadakan promosi bersama pelaku bisnis. Promosi ini menguntungkan bagi kedua pihak karena tujuannya adalah untuk memancing lebih banyak pengguna dan pembeli.
Masalah yang sering dialami oleh pelaku bisnis adalah uang kembalian. Terkadang uang kembalian tidak tersedia sesuai dengan tagihan, jadi pelaku bisnis harus mencari dulu.
Dengan kehadiran uang elektronik, uang kembalian tidak perlu dipermasalahkan lagi.
Kekurangan uang elektronik atau risikonya harus Anda ketahui agar terhindar dari masalah yang tidak diinginkan. Ini dia penjelasannya.
Ketika kartu uang elektronik Anda hilang, bisa digunakan oleh orang lain. Tidak ada penggunaan PIN di dalamnya. Anda pun perlu menjaga kartu tersebut agar tidak hilang dan akhirnya digunakan orang yang tidak dikenal.
Transaksi menggunakan kartu punya batasan hanya bisa disimpan maksimal Rp 1 juta. Anda tidak bisa menyimpan uang di sana dalam jumlah banyak karena tidak tersedia PIN.
Untuk uang elektronik di aplikasi, pengisian uang biasanya maksimal Rp10 juta. Itu pun untuk anggota premium.
Sering kali terjadi penipuan yang melibatkan uang elektronik khususnya yang menggunakan aplikasi. Dengan metode berpura-pura menjadi customer service, mereka bisa membuat Anda mengirimkan uang tanpa disadari atau akun Anda diambil oleh mereka.
Untuk itulah di sini Anda perlu lebih waspada. Jangan mudah memberikan kata sandi, PIN, dan OTP pada orang yang tidak Anda kenal.
Risiko lainnya dari uang elektronik adalah mungkin Anda bisa tidak paham menggunakannya di awal. Untuk itu Anda perlu mempelajari cara penggunaannya terlebih dulu.
Di bawah ini adalah pihak yang terlibat dalam penggunaan uang elektronik:
Ada berbagai uang elektronik yang tersedia di Indonesia. Pembagian ini disesuaikan dengan jenisnya.
Baca juga: Uang Fiat adalah: Pengertian, Sejarah, dan Kelebihannya
Itu dia uang elektronik di Indonesia. Anda bisa memanfaatkannya dengan leluasa tanpa terikat dengan pihak manapun. Berhati-hati juga dalam menggunakannya. Jangan sampai kartu hilang, jangan sampai PIN atau kode OTP diketahui orang lain.
Raih keuntungan menjanjikan dengan menjadi lender untuk UMKM yang membutuhkan dana melalui Modal Rakyat.
Anda bisa meminjamkan dana minimal Rp500 ribu dan keuntungan per tahunnya yang mencapai 18%. Ada juga proteksi dana yang bisa didapatkan hingga 95%.
Modal Rakyat termasuk P2P lending berizin resmi OJK, jadi legal dan aman untuk pendanaan. Gabung sekarang di pendanaan Modal Rakyat dan dapatkan keuntungan impian Anda.
Uang elektronik biasanya dalam bentuk kartu yang menggunakan chip untuk merekam segala transaksi. Sedangkan uang digital atau disebut dompet digital adalah penyimpanan uang yang dilakukan melalui server dan memerlukan internet untuk mengaksesnya.
Uang elektronik di Indonesia rilis sudah cukup lama, yaitu di tahun 2009. Hal itu ditandai dengan Bank Indonesia yang menerbitkan aturan tentang uang elektronik. Sejak saat itu perkembangan uang elektronik kian pesat karena masyarakat sudah terbiasa menggunakannya.