15 Aug 2019
Investasi saham vs investasi P2P adalah beberapa instrumen investasi yang digemari oleh generasi muda. Meskipun ini menimbulkan perdebatan, mana yang sebenarnya lebih baik untuk kaum muda antara investasi saham vs investasi P2P?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kali ini akan dibahas seputar investasi saham vs investasi P2P secara lebih lengkap di bawah ini. Yuk, simak lebih lanjut untuk mengenal kedua investasi ini lebih dalam lagi.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai investasi saham vs investasi P2P, sebaiknya dipahami dulu mengenai apa itu investasi saham dan investasi P2P. Pasalnya masih banyak yang belum benar-benar memahami dua jenis investasi ini.
Ada banyak investasi yang hadir saat ini, tapi mungkin investasi saham yang terdengar paling familiar jika dibandingkan jenis investasi lainnya. Secara umum saham dapat dijelaskan sebagai bukti yang menunjukkan kepemilikan dari suatu perusahaan atau juga badan usaha.
Kepemilikan saham di suatu perusahaan menunjukkan bahwa pemilik saham juga adalah pemilik perusahaan yang sahamnya ia beli. Itulah yang kemudian membuat surat kepemilikan saham disebut sebagai surat berharga.
Lalu, apakah menanam saham pada suatu perusahaan akan memberikan keuntungan? Jawabannya adalah iya. Pasalnya perusahaan yang memiliki bisnis bagus tentu akan mengalami peningkatan aset. Nantinya pemegang saham juga dapat memperoleh hasil pembagian dari laba bersih perusahaan apabila performa perusahaan tersebut bagus.
Baca juga: Meminimalkan Risiko Investasi di P2P Lending
Istilah investasi P2P (Peer to Peer) mungkin masih cukup asing dibandingkan dengan investasi saham. Namun, sekarang investasi ini sudah semakin populer saja.
Konsep yang ditawarkan oleh investasi P2P adalah mekanisme pinjam-meminjam yang berlangsung antara pihak pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman.
Ini menjadi salah satu investasi yang cukup populer karena dianggap mampu memberikan hasil investasi yang cukup tinggi dengan jumlah investasi awal yang terjangkau. Investasi P2P berbeda dengan mekanisme pinjaman yang dilakukan melalui bank.
Perbedaan dari mekanisme P2P dengan pinjaman melalui bank adalah interaksi yang dilakukan di sini terjadi secara langsung. Jadi, pihak pemberi pinjaman dapat mengetahui kepada siapa dana tersebut dipinjamkan, serta memiliki setoran investasi yang terjangkau jika dibandingkan dengan investasi melalui bank.
Perdebatan mengenai investasi saham vs investasi P2P memang tidak kunjung usai. Apalagi dengan semakin meningkatnya kesadaran kaum muda untuk berinvestasi. Kedua investasi ini dianggap potensial, tapi juga cukup membingungkan untuk memilih mana yang terbaik.
Guna mengatasi kebingungan memilih investasi yang terbaik, di sini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai perbandingan kedua investasi tersebut sehingga akan lebih memudahkan calon investor untuk mengetahui mana investasi yang paling menguntungkan.
Perbandingan pertama investasi saham vs investasi P2P ada di masalah modal. Ini menjadi sorotan penting mengingat tidak semua generasi muda memiliki dana untuk investasi yang besar. Hal tersebut patut menjadi pertimbangan ketika melakukan investasi.
Di platform P2P biasanya minimum investasi yang diberikan cukup terjangkau jika dibandingkan dengan saham. Bahkan nominal investasi pada P2P dapat dimulai dari Rp 100.000 saja. Ini tentu menjangkau kalangan muda yang dapat mulai melakukan investasi dengan dana terbatas.
Sedangkan untuk investasi saham, tidak semua platform menyediakan fasilitas penyetoran modal yang murah. Modal minimal investasi saham lebih besar jika dibandingkan dengan investasi P2P. Ini yang membuat investasi saham terbatas di kalangan tertentu yang memiliki dana cukup.
Baca juga: Aman Berinvestasi di Peer to Peer Lending
Hasil investasi menjadi salah satu hal penting yang harus dipahami oleh calon investor. Keduanya sama-sama menjanjikan potensi keuntungan dalam jumlah besar. Hanya saja nominal dan bentuk hasil investasi tersebut yang berbeda antara satu dan lainnya.
Pada saham, hasil keuntungan saham berbeda-beda. Pasalnya tiap perusahaan memiliki nilai yang berbeda-beda yang dipengaruhi beberapa faktor dan kondisi. Risikonya pun cukup tinggi.
Secara umum, keuntungan saham berasal dari dua komponen. Pertama, dari dividen yang merupakan hasil pembagian laba bersih perusahaan untuk pemilik saham. Kedua, dari capital gain yang didapatkan dari peningkatan nilai aset serta modal dari saham tersebut.
Lalu, bagaimana dengan pada P2P? Keuntungan dari P2P diperoleh dari hasil pinjaman yang telah diberikannya. Untuk return yang didapat juga cukup tinggi, tergantung jumlah investasi yang diberikan, tapi dapat mencapai hingga 10% tiap tahun.
Sebenarnya calon investor memiliki kemudahan untuk melakukan investasi di kedua platform tersebut. Hanya saja untuk investasi di P2P lebih mudah ditemui karena banyak hadir secara online. Selain itu persyaratan dari investasi P2P juga cukup mudah jika dibandingkan dengan investasi lainnya.
Hal yang berbeda untuk investasi saham. Persyaratan investasi saham memang sedikit lebih rumit jika dibandingkan dengan investasi P2P. Selain itu untuk mulai berinvestasi saham, calon investor harus lebih dahulu memahami seluk beluk perusahaan tempatnya akan melakukan investasi. Jadi, perlu melakukan analisis ini dan itu terlebih dahulu.
Pihak investor wajib mengetahui mekanisme pembelian dan penjualan saham, kondisi pasar serta kondisi perusahaan tempatnya akan membeli saham. Ini penting untuk memastikan agar nantinya risiko kerugian dapat dikurangi. Apalagi untuk yang ingin melakukan investasi dalam jumlah besar.
Dalam saham, pihak investor juga harus lebih dahulu membuka rekening efek untuk dapat mulai melakukan transaksi di bursa saham. Biasanya untuk membantu calon investor ada pihak sekuritas yang akan menjadi penghubung dari pihak investor serta perusahaan atau bahkan menghubungkan antar investor.
Ada banyak faktor yang sebenarnya dapat menjadi dasar pertimbangan untuk memilih antara investasi saham maupun P2P. Beberapa poin pembahasan di atas adalah sedikit di antaranya. Calon investor harus memahami jika perdebatan antara investasi saham vs investasi P2P tidak akan usai.
Sebenarnya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bagi investor pemula yang memiliki modal terbatas, tak ada salahnya mencoba lebih dahulu berinvestasi dengan menggunakan platform P2P. Nanti ketika sudah mahir dan memiliki pengetahuan banyak dapat memulai investasi saham. Meski begitu apapun investasinya harus dipastikan aman, ya.